05. Zidan Ngeselin!

66 9 0
                                    


"Yang ini ae Le!"seru Zidan sambil membawa sebuah gaun dengan panjang diatas lutut.

"Kagak kagak,terlalu pendek itu mah."

"Kalo yang ini?"tunjuknya pada gaun yang super ketat.

"Kagak mau,ini terlalu ketat Dan."tolak Leoni.

"Ini gimana?"Zidan menunjuk gaun sabrina yang

"Agh kagak,itu kagak ada lengennya ntar kalo gue masuk angin gimana? Emang ku mau kerokin gue?"bantah Leoni.

"Jangan bikin gue gondok deh Le,please."Zidan memohon pada Leoni.

"Gue nggak bikin lo gondok kok Dan."

"Yang ini ya Le,please."tawarnya pada baju sabrina dengan setelan rok warna biru dibawah lutut.

"Yaudah deh iya."jawab Leoni menyerah.

"Beneran Le? Asik sekarang kita cari high heels okey?"tanya Zidan.

"Iya dah,tapi gue kagak mau pakek high heels pokoknya!"tegas Leoni.

"Yaudah deh,gue bayar dulu lo tunggu sini."Zidan menyerah. Setelah Zidan membayar baju tadi Zidan mengajak Leoni untuk makan dan kemudian mereka berencans menjenguk Evan.

--_--


"Assalamualaikum!"teriak Leoni dan Zidan bersamaan.

"Waalaikumsalam."jawab seorang wanita setengah baya yang membukakan pintu.

"Eh Leoni? Wahh udah gede ya sekarang. Ini siapa?"tanya Diana pada Leoni sambil melirik ke arah Zidan.

"Eh iya tan,ini temen aku."jawab Leoni.

"Saya Zidan tante,temen kelas Leoni sama Evan."kata Zidan sambil menyalami Diana.

"Oh kalian mau jenguk Evan ya,masuk yuk!"ajak Diana.

"Oh,ya tan."jawab Zidan canggung.

"Kalian masuk aja ke kamarnya Evan,Leoni tuakan?"tanya Diana memastikan.

"Oh iya tante."jawab Leoni sembari mengangguk.

Tok tok tok...

"Masuk!"jawab seseorang dari dalam kamar.

"Venus! Kamu kesini?"tanyanya antusias.

"Yang lo liat?"Leoni memutar bola matanya malas.

"Hehe iya,kok kamu sama Zidan,Leonnya mana?"tanyanya ceriwis.

"Lagi ada urusan dianya."jawab Leoni ketus.

"Lo sakit beneran Van? Kok tetep cerewet sih? Kayak nggak sakit?"tanya Zidan sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Ya beneranlah,cuman ini udah mendingan makannya udah mulai cerewet."jelasnya.

"Sakit apa lo?"tanya Leoni dengan raut datar.

"Tadi aku flu berat."jawabnya dengan nada lesu.

"Oh ya,Van jangan lupa besok lo dateng ke acara ulang tahun gue ya. Tapi kalok lo masih sakit nggak usah maksain buat dateng."kata Zidan mdngundang Evan.

"Oke gue usahain dateng ya."jawab Evan.

"Yaudah kita pulang dulu,jangan lupa makan buahnya."pamit Leoni pada Evan.

"Iya,makasih Venus."jawab Evan tersenyum manis.

"Oh ya jangan panggil aku Venus,panggil aja Leoni!"perintah Leoni.

"Kenapa Ven?"tanyanya penasaran.

"Pokoknya lo harus panggil gue Leoni atau lo bakalan nyesel!"kata Leoni sambil meninggalkan kamar Evan yang disusul oleh Zidan.

--_--

"Thanks Dan!"Leoni berteriak pada Zidan yang mulai melajukan motornya.

"Yoi neng!"teriak Zidan tak kalah keras.

"Assalamualaikum!"teriak Leoni saat memasukki rumah megahnya.

"Waalaikumsalam!"jawab orang rumah kompakan.

"Baru pulang lu? Dari mana aja?"tanya Imanuel dengan bahasa sok gaulnya.

"Jengukin Evan pah."jawab Leoni setelah menegak habis air mineral dari kulkas.

"Evan anaknya Diana temen mama kamu?"tanya Imanuel yang duduk ki sofa depan tv.

"Iya papaah."jawab Leoni.

"Jadi keluarga Galaxy udah pulang dari Madrid toh?"Imanuel kembali bertanya.

"Udah,sekarang dia sekolah di sekolah kita pah,udah gitu satu kelas lagi,dan parahnya lagi sebangku tuh sama si planet."kata Leon antusias.

"Wahhh warning ini,ada yang bakalan clbk."goda Imanuel yang diikuti gelak tawa seisi rumah kecuali Leoni yang memilih diam.

"Oh iya pah,katanya plang sekolah mau ngasih aku oleh-oleh,mana coba?"Leoni menagih janji papanya yang akan memberikannya oleh-oleh sepulang sekolah.

"Ma,tolong ambilin paper bag warna merah di kamar dong."pinta Imanuel pada Fiza dengan menunjukkan puppy eyesnya.

"Oke bentar pa."jawab Fiza.

"Nih buat kamu sama Leon."Imanuel memberikan paper bag merah itu pada Leoni.

"Wah Leon dapet juga pah?"tanya Leon antusias.

"Loh iya dong,masak cuma si planet aja yang papa beliin oleh-oleh."jawab Imanuel sembari terkekeh kecil.

"OMG!! Pah ini beneran jaket Liverpool yang aku pengenin itu kan?" Leoni terkejut dengan oleh-olehnya.

"Lah iya atuh Le."kata Imanuel dengan logat Sunda.

"Waahhh,,makasih papaaa!"teriak si kembar bersamaan sembari berlari memeluk papanya.

"Bang,btw kadonya udah dapet?"tanya Leon pada Leoni.

"Udah dong."Leon menyombongkan diri.

"Apaan bang?"tanya Leoni penuh penasaran.

"Rahasia dongg!"

"Ah kampret lu bang!"

"Memang siapa sih yang mau ulang tahun?"tanya Imanuel sembari menyesap kopinya.

"Itu pah si Zidan."jawab Leoni.

"Wahh,udah berapa tahun dia?"

"Mau 17 besok pap."jawab Leon datar.

"Berarti besok kalian party nih?"tanya Imanuel.

"Iya pah,btw aq ke kamar dulu yapp mau mandi."pamit Leoni yang memang belum mandi karena baru saja sampai di rumah.


Tbc

Cewek TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang