Happy reading...
Jam 06 PM.JianPov.
Setelah berjalan sedikit ke taman. Sekarang ia berada dirumah yang diantar oleh Leo barusan sedangkan Leo sudah pulang setelah mengatar gue tadi. Dan disana terlihat papa nya duduk di sofa sambil melihat berkas-berkas kantornya. Sedangkan mama nya terlihat menyajikan makan malam. Walaupun mereka akan segera cerai tapi mama tetap akan melaksanakan tugas nya saat sedang dirumah sebagai istri baik mungkin. Jian diam sejenak kemudian menarik nafas ia harus tenang tidak boleh kebawa emosi seperti yang dikatakan Leo.
Gue pun berjalan melewati papa. Papa menyadari kehadiran ku langsung bertanya pada ku. Membuat langkah ku terhenti.
"Kou sudah pulang, bagaimana sekolah mu menyenangkan?" Tanya papa yang menurut ku tidak seperti biasa.
"Hmm begitu-begitu aja."
"Kata bibi kou tidak pernah memakai mobil nya lagi."
"Hmm."
Gue hanya jawab singkat dan padat. Membuat papa menghentikan pertanyaan nya, karna merasa tidak enak padaku yang terlihat tidak suka ditanya tanya. walaupun gue tau papa masih ingin bertanya banyak hal lagi entah apa lah itu. Namun suara lain membuat ku menoleh....
"Kou sudah pulang... cepat sana pergi kekamar dan langsung makan malam." Ujar mama dengan segala perhatian nya.
"Hmm." Gumam ku kemudian melanjutkan langkah ku menuju kamar dan segera membersihkan tubuh ku ini. Seperti perkataan mama gue turun makan malam toh gue belum makan. Gue duduk di kursi meja makan yang sudah ada mama dan papa yang menunggu ku mungkin.
"Kou sudah disini. Ya sudah ayo makan." Ujar mama. Gue menyantap makanan ku sampai habis dan kembali kekamar. Gue menjatuh kan diri di kasur empuk ku ini.
Mengingat-ingat apa yang terjadi tadi... selalu ada disamping mu... itu lah kata-kata yang tergiang di otak gue.
Mungkin gue sudah gila gara-gara leo huft...sudahlah tidur saja, batin jian dan terlelap dalam dunia mimpinya.
*****
Jam 12 PM.
"Enghhhh..." Jian terbangun dari tidur dan tangan nya mencari air dimeja sebelah tempat tidurnya. Namun ternyata air nya habis. Dengan malas Jian pergi menuju dapur.
Akhir nya ia bisa minum dengan puas. Tapi saat perjalanan ke kamarnya ia mendengar sesuatu dari kamar bokap nyokap nya. Karena penasaran Jian nekad menguping dan mengintip karena ingin tau apa yang terjadi. Ia sangat terkejut dengan yang ia lihat dan dengar.
"Lilis kurasa kita tidak perlu meneruskan perceraian ini." Ucap Jordan pada Lilis. Lilis terkejut dengan apa yang ia dengar. Ia tidak tau harus bersikap seperti apa. (Lilis itu mama nya Jian dan Jordan itu papa nya oke)
"Bagaimana menurut mu?" Tanya Jordan lagi. Sedangkan Lilis hanya membalikkan tubuh nya memunggungi Jordan.
"Aku tau kou pasti terkejut dengan penuturan ku ini. Aku mengaku salah... Benar selama kou tuduhkan padaku bahwa aku telah mengkhianati mu. Itu semua benar..." Sedangkan Lilis hanya diam terdengar suara isakan. Dan Jordan paham itu.
"Aku meminta maaf untuk semua yang kulakukan. Mungkin aku tidak pantas mendapatkan kesempatan ataupun maaf dari mu..." Jordan melangkah pergi tapi Lilis menahan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/184910873-288-k388426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love?
Teen FictionBagaimana jika Playboy bertemu si dingin es? Apakah ia bisa merubah es menjadi matahari yang selalu memberikan kehangatan? Apakah ia bisa melakukan semua itu? Semua hal membutuhkan proses. Seperti merubah mu dari es menjadi matahari. Tapi aku tidak...