03.Pertemuan(2)

74 20 2
                                    

Happy reading...

J

ianPov.

Trin... Trin...

Suara bel 2 kali yang mengartikan istirahat. Semua murid berjalan pergi meninggalkan kelas. Sedangkan aku hanya sibuk menulis rangkuman pelajaran yang dijelaskan oleh Bu Ayu tadi.

"Jian lo gak kekantin?" Tanya Tina pada ku yang sedang sibuk menulis.

"No, gue gak lapar." itulah jawabanku.

Namun, krucuk..krucuk.. (anggap saja suara perut yang kelaparan akibat tidak makan). Suara perut ku membuat ku sedikit malu. Dasar nih perut gk bisa di ajak kompromi dikit banget gumam ku dalam hati.

"Ya sudahlah ayo kita pergi ke kantin." ajakku kepada Tina.

"Ayo!!" Jawab Tina dengan senang.

*****

Kami pun berjalan menuju kantin. Dengan Tina yang memberi arah jalan. Tohkan aku baru pertama masuk jadi harus mengingat setiap ruangan yang ada disini. Sampai juga dikantin, kemudian kami duduk ditempat yang kosong disana.

"Oke Jian lo ingin pesan apa? Gue yang akan memesankan nya." Ucap Tina padaku.

"Samakan tapi..." belum selesai bicara langsung disambar oleh Tina.

"Tapi gk usah pedes kan." jawab Tina pada ku sambil tersenyum.

Tina memang mengerti tentang semua yang hal yang ku sukai sampai yang ku tidak sukai sekecil apapun. Toh buktinya dia tau kalo aku ini gk bisa makan pedes. Kayak kejadian waktu itu tanpa sengaja tina membelikan ku makan mie yang cukup pedes pas aku makan tu mie langsung mules mules deh perut ku sampai nginap di rumah sakit. Sejak saat itu tina tau kalo aku ini gk bisa makan pedes sekecil apapun.

"Hmm." jawabku singkat dengan muka datar. Namun setelah tina pergi pesan makanan. Ada tiga orang datang ketempat dudukku dengan Tina.

"Minggir minggir Ini tempat kami. Lo cepat cari tempat lain saja sana." ucap salah satu seorang cowok itu. Kemudian aku menatap cowok yang bicara itu tadi.

"Loh!!!" Ujarku pada cowok itu dengan mengerutkan kedua alisku. Yang tak lain cowok itu adalah orang yang menabrakku tadi.

AuthorPov.

"Eh kita bertemu lagi." ucap Leo dengan tersenyum sinis. Sedangkan Dion dan Rizal hanya menatap Leo yang bicara itu.

"Leo, lu kenal ama ni cewek." ujar Dion pada Leo.

"Kenal, tadi tanpa sengaja gue menabraknya tadi." ujar Leo pada kedua sobat nya itu. Untung sadar ni cowok kalo dia yang nabrak gua, kalo enggak bakal gua jitak tuh orang gumam jian dalam hati.

"Untung yang ditabrak orangnya bukan hatinya. Kalo hatinya yang ditabrak kan malah bahaya." ucap Rizal sambil tertawa, yang diikuti Dion yang tertawa. Sedangkan Jian terlihat hanya menaikkan alis kirinya dan menatap tajam ke meraka bertiga. Yang semula mereka tertawa malah menjadi diam dan canggung.

"Apaan sih lo." ucap Leo ke Rizal yang membuat suasana tidak canggung lagi.

"Hehehe.. bercanda Leo. Kan hanya bercanda jangan dianggap serius ya cantik." ucap Rizal pada Jian dengan senyum senyum.

"Najis!" Ucap Jian dengan tatapan datar ke Rizal. Rizal hanya terkejut dengan cewek didepannya itu, sama sekali tidak ada ekpresi tertawa atau pun senyuman diwajahnya yang terkesan hanya lah tatapan datarnya.

"Ayo cepat minggir cari tempat lain sana." ucap Leo pada Jian.

"Enak aja. Datang datang langsung ambil tempat orang!" ucap Jian dengan terdengar memberontak ke Leo.

My Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang