Islam Tegak Dengan Kekuasaan
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).
-Surat Al-Isra', Ayat 80
*Asbabul Nuzul :*
Turunnya ayat ini terkait kekita ada usaha dari kafir qurais untuk membunuh Nabi Muhammad SAW terkait dakwah beliau yg dinilai mengancam mereka. Seperti yang disampaikan Al-Hasan Al-Basri di dalam tafsir ayat ini mengatakan bahwa sesungguhnya orang-orang kafir Mekah saat mereka sepakat di antara sesamanya untuk membunuh Nabi Saw. atau mengusirnya atau mengikatnya, dan Allah berkehendak untuk memerangi ahli Mekah, maka Dia memerintahkan kepada RasulNya untuk berhijrah ke Madinah, yang antara lain Allah Swt. berfirman: Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar.” (Al-Isra: 80), hingga akhir ayat. (1).
*Hikmah :*
1. Sudah menjadi Sunnatullah bahwa dakwah pasti mengadapi rintangan. Dari penolakan sampai persekusi bahkan hilangnya nya. Maka sudah menjadi kewajiban bagi hamlud dakwah untuk terus bertaqorrob kepada Allah SWT. Mintak pertolongan Allah SWT.
2. Dakwah islam merupakan perkara yg agung disamping merupakan kewajiban bagi individu muslim.
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (Q.S. Fushshilat : 33)
3. Islam tidak akan tegak tanpa kekuasaan.
Sebagaimana perkataan Ibn Qotada ketika menafsirkan ayat
{وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا}
dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. (Al-Isra: 80)
Beliau mengatakan :
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ علم أن لا طَاقَةَ لَهُ بِهَذَا الْأَمْرِ إِلَّا بِسُلْطَانٍ، فَسَأَلَ سُلْطَانًا نَصِيرًا لِكِتَابِ اللَّهِ، وَلِحُدُودِ اللَّهِ، وَلِفَرَائِضِ اللَّهِ، وَلِإِقَامَةِ دِينِ اللَّهِ، فَإِنَّ السُّلْطَانَ رَحْمَةٌ مِنَ اللَّهِ جَعَلَهُ بَيْنَ أَظْهُرِ عِبَادِهِ، وَلَوْلَا ذَلِكَ لَأَغَارَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ فَأَكَلَ شَدِيدُهُمْ ضَعِيفَهُمْ
sesungguhnya Nabi Saw. menyadari bahwa dia tidak mempunyai kekuatan untuk mengemban tugas ini kecuali dengan kekuasaan. Maka beliau memohon kekuasaan yang menolong kepada Allah untuk membela Kitabullah, batasan-batasan Allah, hal-hal yang difardukan Allah, dan untuk menegakkan agama Allah; karena sesungguhnya kekuasaan itu adalah rahmat dari Allah yang Dia jadikan di kalangan hamba-hamba-Nya. Seandainya tidak ada kekuasaan ini, tentulah sebagian dari mereka menyerang sebagian yang lainnya, dan yang terkuat di antara mereka akan memakan yang lemah dari mereka.
Sebagaimana perkatan Hujjatul Islam Imam Abdul Hamid Al Ghozali
ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﺰﺭﻋﺔ ﺍﻵﺧﺮﺓ، ﻭﻻ ﻳﺘﻢ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ . ﻭﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻮﺃﻣﺎﻥ؛ ﻓﺎﻟﺪﻳﻦ ﺃﺻﻞ ﻭﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﺣﺎﺭﺱ، ﻭﻣﺎ ﻻ ﺃﺻﻞ ﻟﻪ ﻓﻤﻬﺪﻭﻡ، ﻭﻣﺎ ﻻ ﺣﺎﺭﺱ ﻟﻪ ﻓﻀﺎﺋﻊ، ﻭﻻ ﻳﺘﻢ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭﺍﻟﻀﺒﻂ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺴﻠﻄﺎﻥ
“Sesungguhnya dunia adalah ladang bagi akhirat, tidaklah sempurna agama kecuali dengan dunia. Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar; agama merupakan pondasi dan penguasa adalah penjaganya. Apa saja yang tidak memiliki pondasi akan hancur, dan apa saja yang tidak memiliki penjaga akan hilang. Dan tidaklah sempurna kekuasaan dan hukum kecuali dengan adanya pemimpin.” (2)
___________________
Referensi :(1) Tafsir Ibnu katsir
(2) (Imam Al Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, 1/17. Mawqi’ Al Warraq

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Muslimah
RastgeleShare ilmu-ilmu islami dari berbagai sumber yang Insya Allah sangat bermanfaat bagi ukhty dan akhi yang ingin berhijrah