18. Jangan Marah Bagimu Surga

147 8 0
                                    

Jangan Marah Bagimu Surga

~~~~~~~🌹🌹

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : _“Berilah aku wasiat”._ Beliau menjawab, *_“Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!”_*   *[HR al-Bukhâri].*

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, *_“Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.”_*   *(HR. Ahmad, Shohih)*

Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, *_“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.”_*
*(HR. Thobrani, Shohih)*

Marah adalah bara yang dilemparkan setan ke dalam hati anak Adam sehingga ia mudah emosi, dadanya membara, urat sarafnya menegang, wajahnya memerah, dan terkadang ungkapan dan tindakannya tidak masuk akal.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, _“Bukanlah maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik._

*Tips Menanggulangi Kemarahan*

Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah:

1.    Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
2.    Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
3.    Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
4.    Duduk atau berbaring.
5.    Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
6.    Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
7.   Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.

Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan, _“Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya._ Laa haula wa laa quwwata illa billaah” *(lihat Durrah Salafiyah).*

Dear MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang