Chapter 6 : You're so beautiful

1K 11 0
                                    

-Author POV-

Nathan cukup senang karena ia telah mendapatkan nomor venesia dan dia akan merencanakan membuat kejutan buat venesia di hyde park malam ini. 

-Venesia POV-

Joanne temanin aku ke toko buku bentar ya, mau beli kanvas sama kuas nih. Joanne hanya menggangguk ia, setelah membeli kanvas dan kuas aku menemani joanne ke toko baju karena ia akan kencan dengan pacarnya malam ini aku membantunya memelih gaun selutut, semuanya bagus-bagus menurutku tapi joanne berkata lain, you know joanne ingin tampak cantik malam ini. Jadi kubiarkan saja dia memilih gaun yang dia suka daripada kena ngomel terus gara-gara gaun yang kupilih tidak cocok dengannya. Joanne telah memilih satu gaun yang amat cantik, gaun itu simple dan warnanya hitam dicampur pink muda joanne tampak cantik mengenakan gaun itu.

05.00 PM, jam telah menunjukkan jam 5 sore. Aku dan joanne memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan joanne mengoceh terus kalau ia takut pacarnya tidak menyukai gaun yang dia beli tadi, rasa khawatir itu nampak dari mukanya yang cantik itu. Aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku saja.. Bye Joanne! Good luck sweetcheeks! sambil melambaikan tangan ke joanne, ia turun dari mobilku dan berjalan dengan cepat memasuki rumahnya. Aku langsung pergi dan menyetir ke arah rumahku.. Aku melihat ada mobil yang bewarna merah merek ferarri dan seorang cowok sedang duduk didalam mobil itu dan ia parkir mobilnya di depan rumahku! WHAT THE HELL. Aku tidak menyangka bahwa aku bertatapan dengan ferarri merah secara langsung, pasti orang kaya nih aku ngobrol dengan diriku sendiri di dalam mobil. Aku langsung parkir mobilku di garasiku dan turun dari mobil. Aku membawa kanvas dan kuas dan sambil terheran heran melihat kenapa mobil ferarri itu bisa parkir didepan rumahku? Tiba-tiba seorang cowok dengan berpakaian kemeja biru muda, blazer hitam, jeans bewarna hitam dan sepatu converse putih muncul dihadapanku. Kanvas dan kuasku jatuh ke tanah saat melihat cowok itu. Cowok itu adalah Nathan! Entah bagaimana caranya ia dapat alamatku dan tau rumahku. Ia membantu aku memungut kanvas ku dan kuasku. Hi venesia, ia menyapaku! oh my god.. Hi Nathan, why are you here? aku sambil tersenyum dan ketawa. I'm waiting for ya, mau ga ke hyde park? kita berjalan bersama, mmm... its a friend date, ia ketawa nyengir. HYDE PARK? FRIEND DATE? SERIOUSLY?! dengan nada yang lantang dan expresi yang kaget aku berteriak didepannya. Yeaahhhh, something wrong venesia? ia membalas perkataanku dengan tampang yang sok manis itu. eeeww!! what the hell? are you insane?! aku memarahinya, "PLEASE I'M BEGGING YOU! PLEASE PLEASE PLEASE PLEASE!!" ia sampai berlutut didepan ku dan banyak  tetanggaku yang bersiul dan itu sangat memalukan! terpaksa aku hanya bisa mengiyakannya. Aku mengajaknya ke rumahku dan menyuruhnya duduk di sofa ruang tamu ia hanya tersenyum dan mengatakan ya. Aku pergi ke kamarku dan berteriak "FRIEND DATE?! WHAT THE HELL!! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, THIS IS CRAZY!!!!!" 

-Nathan POV-

06.30 PM

Aku akhirnya berhasil mengajaknya dan aku dapat mendengar venesia berteriak dari kamarnya seperti orang gila, aku hanya bisa menahan tawa sambil duduk disofa dirumahnya. Tic toc tic toc tic toc aku telah menunggunya sekitar 30 menit, lama banget sih? Dia lagi ngapain sih? 

Aku dapat mendengar ocehan venesia dari tangga aku coba pura-pura tidak mendengarnya, stay cool nathan stay cool!  WOW, aku kaget baru kali ini aku melihat venesia memakai rok selutut, ternyata ia sangat sangat sangat cantik. Aku baru menyadari hal itu. Are you ready venesia? Cmon, lets go, aku sambil tersenyum. Dengan tampang acuh tak acuhnya itu ia mengangguk ia, ia sambil membawa tas yang besar aku penasaran apa yang dibawanya itu, urrgh mana tau ia mencoba membunuhku gara-gara aku mengajaknya ke hyde park?! barang yang dibawa venesia itu membuatku cukup takut tapi aku sadar bahwa venesia tidak mungkin begitu. Dia tidak membenciku kan? banyak pikiran pikiran yang melintasi dipikiranku. HELLO NATHAN!! HELLO!!! venesia meneriaki ku dengan tampang kesal dan aku baru sadar bahwa aku tadi sedang melamun, oh sorry sorry sorry! you're so beautiful tonight venesia, aku mencoba meredakan kesalnya itu kepadaku.. Awkward!! Venesia diam terus selama perjalanan ke hyde park dan aku tidak tau mau berbuat apa lagi. 

-Author POV-

Nathan dan venesia tiba di Hyde Park. venesia kagum akan keindahan hyde park dimalam hari karena ia baru pertama kali pergi ke hyde park pada malam hari. Dan Nathan senang akan hal itu.

-Venesia POV-

WOW!! aku sangat amat kagum akan keindahan hyde park pada malam hari, Nathan ingin mengajakku ke suatu tempat yang lebih indah lagi katanya, entah benar atau tidak aku hanya mengikuti langkahnya dari samping. And that's true! tempatnya indah sekali, Nathan bilang ia telah merencanakan semua ini ia bilang bahwa ia ingin aku tidak kesal lagi dengannya, ia minta maaf berkali kali atas kejadian kemarin. *jatuh gara2 ditabrak* Aku hanya mengangguk iya dan tersenyum senang, aku langsung mengeluarkan kanvas dan tiang penyangga kanvas dan kuasku, dan aku mulai melukis hyde park, aku mengerjakan tugas dari mr.dick dulu. Nathan menawariku makanan tapi aku menolaknya dengan alasan aku ingin melukis terlebih dahulu entar kalau sudah siap aku baru makan. Aku sibuk melukis dan tidak menghiraukan tanganku yang penuh dengan cat. Aku dapat mendengar tawaan Nathan dari sampingku, entah apa yang diketawakannya aku dengan heran menatapnya dan tidak menghiraukannya aku melanjutkan tugas dari mr.dick. 45 menit telah berlalu dan aku telah menyelesaikan tugas mr.dick! lega hatiku dan sekarang hanya tinggal 1 tugas dan lagi dan aku selesai! Nathan menawariku ice cream, saat aku ingin mengambilnya ia menahan tanganku dan mengatakan " wash your hand first" sambil tersenyum ia juga memegang dan membersihkan pipiku entah apa yang dibersihkannya aku pun tidak tau pasti, aku baru menyadari bahwa tangan ku penuh dengan cat, aku segera berdiri dan berjalan mencari sumber air. Tetapi nathan dari belakang menarik tanganku dan mengatakan disana sambil menunjukkan tangannya ke arah kanan, cucilah tanganmu disana. Aku dengan tersenyum girang langsung berlari ke arah yang ditunjuk nathan. Setelah itu aku kembali ke arah nathan dan ia memberikan ku ice cream rasa coklat sambil tersenyum. "CLICK" aku langsung menoleh ke arah nathan dan menanyakan suara apa itu sambil menjilat ice cream. Ia langsung ketawa-ketawa dan mengatakan tidak ada apa-apa. Aku rasa dia menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui olehku...

-Nathan POV-

Venesia, ternyata dia seorang gadis yang lucu dan ceroboh. Pertama saat dia melukis ia tidak tau bahwa aku memotretnya dari samping, dimukanya juga terdapat bekas cat! Kedua, ia tidak tau bahwa aku memotretnya saat dia sedang makan ice cream. Aku jadi ketawa sendiri saat melihat tindakan venesia yang ceroboh itu! Dia hanya menatapku dengan tampang dan kebingungan. She's so beautiful.. Aku berdiri dan mengatakan kepada venesia bahwa aku akan mengambil beberapa barang dari mobil, stay there venesia! Aku segera berlari dan mengambil gitarku dan memainkan gitarku sambil berjalan ke arah venesia, venesia menoleh ke arahku dan aku pun mulai menyanyikan lagu glad you came sambil memainkan gitar..

The sun goes down
The stars come out
And all that counts
Is here and now
My universe will never be the same
I'm glad you came

You cast a spell on me, spell on me
You hit me like the sky fell on me, fell on me
And I decided you look well on me, well on me
So let's go somewhere no-one else can see, you and me

Turn the lights out now
Now I'll take you by the hand
Hand you another drink
Drink it if you can
Can you spend a little time,
Time is slipping away from us so stay,
Stay with me I can make,
Make you glad you came

The sun goes down
The stars come out
And all that counts
Is here and now
My universe will never be the same
I'm glad you came
 I'm glad you came

I'm glad you came venesia aku sambil tersenyum sambil memegang gitarku. Aku yakin venesia cukup kaget dengan aksi ku yang aneh ini. Venesia hanya bisa diam mematung sambil heran melihatku.. Aku hanya berharap dia tidak marah dan kesal lagi saat aku bernyanyi dan memainkan gitar untuknya.

Past Is PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang