Chapter 13 : Dear Nathan

757 10 0
                                    

-Alex POV-

Aku mendengar suara venesia yang memanggilku, aku segera mencari darimana asal suara itu. Tiba-tiba BRUK! aku mendengar seseorang jatuh ke lantai, aku segera meneriaki namanya dan berlari dengan cepat ke arahnya. 

"Venesia! i'm here! venesia!!" aku memanggil namanya tapi tidak ada respon sama sekali. Aku segere mengendongnya dan berlari menuju ke arah mobilku dengan cepat. Aku segera menyalakan mobilku dan dengan laju menyetir ke rumah sakit. 

-At Hospital-

Sudah 5 jam aku menunggu venesia, kata dokter (papa ku)  bila venesia tidak segera melakukan therapy kondisinya akan sangat parah. Jujur saja, aku tidak tau harus berbuat apa, sekarang pikiranku hanya ada venesia venesia venesia venesia. Aku berjalan menuju ruang dimana venesia sedang berbaring dan mendapatkan perawatan, aku dapat melihat nathan, mama papanya venesia, dan temannya venesia kalau tidak salah namanya itu joanne sedang duduk didepan ruangan venesia dirawat itu. Aku mendekati mereka, mama venesia memanggilku dan menanyakan apa yang terjadi terhadap venesia, aku hanya bisa diam. Aku dapat melihat joanne menangis dipelukan nathan sedangkan mama venesia mulai menangis dipelukan suaminya, aku? aku hanya bisa duduk diam dikursi menunggu kabar venesia.

15 menit telah berlalu, tiba-tiba seorang suster mendekatiku dan mengatakan bahwa kondisi venesia sudah mulai membaik dan memperbolehkan kami untuk masuk dan menemui venesia. Mama venesia langsung bangkit berdiri dan berjalan menuju ke kamar dimana venesia dirawat disusul dengan papa nya venesia dan joanne. Aku menatap nathan yang sedang duduk dipojokan itu lalu aku mendekatinya..

"Nathan" sapaku dengan ramah.

"... ya?" ucap nathan dengan muka sedih.

"Aku telah berbohong terhadap venesia, aku yang menyebabkan venesia jatuh dan pingsan tadi, semuanya salahku" ucap nathan sambil menutup mukanya.

"Kenapa kamu bisa ada disana? apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku dengan heran.

"A a a ku......" ucap nathan dengan terbata-bata.

"Long story alex" ucap nathan lagi.

"Aku mengerti" ucapku lalu meninggalkan nathan sendirian dan berjalan menuju ke kamar venesia dirawat.

Aku mengetuk pintu sebelum memasuki kamar dan menemui venesia. "Masuk" ucap seseorang didalam. Aku memasuki kamar itu dan mendapati bahwa venesia sudah sadar dan ia sedang menangis.

"A a a a a a lex" ucap venesia dengan terbata-bata sambil menangis.

Aku segera menghampirinya dan memeluknya dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja, venesia menangis dipelukanku, aku dapat merasakan bahwa tangannya bergetar, jantungnya berdegup dengan kencang, airmatanya membasahi kemejaku. 

-Venesia POV-

Sekarang aku hanya bisa berbaring dirumah sakit, beberapa menit yang lalu aku baru sadar dan mendapati bahwa aku sedang berbaring di ranjang. Aku melihat sekelilingku ruangan putih, bau yang menyengat, sudah ku duga aku berada di rumah sakit. Tak lama setelah aku sadar, mama, papa dan joanne mengetuk pintu dan masuk ke ruangan putih ini. Aku dapat melihat mama sedang menangis, ia memegang tanganku dan menanyakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya bisa diam dan menatapnya, siapa yang membawaku ke rumah sakit ini? kenapa aku bisa ada disini? bukannya tadi aku berada di ball room nya joanne? kenapa tiba-tiba aku ada disini?! lalu joanne mulai menanyakan beberapa pertanyaan kepadaku, aku tidak menghiraukannya kepala ku terlalu pusing dan berat untuk memikirkan pertanyaannya, sampai ada satu pertanyaan dari mama yang membuatku terguncang. "Venesia, kata dokter kamu mengidap penyakit? mama tadi sempat bertanya kepada temanmu yang membawa mu kesini tapi dia tidak mau menjawab pertanyaanku, aku belum sempat bertemu dengan dokternya secara langsung" ucap mamaku. Tiba-tiba air mataku mengalir begitu saja mendengar hal itu, aku menangis di depan mama, papa dan joanne. Seseorang mengetuk pintu dan masuk ke ruangan putih itu. Alex datang.. aku segera memanggilnya, ia langsung berjalan menuju arahku dan memelukku, alex berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja, aku menjadi sedikit tenang di dalam pelukannya, aku tau airmataku ini membasahi kemejanya. Lagi-lagi alex selalu ada untukku dimana aku sangat membutuhkan nathan disisiku tapi nyatanya? dia tidak muncul malah alex yang selalu muncul, menemaniku, menghiburku dan menjagaku. "Alex" ucapku aku masih dipelukannya sambil terbata-bata, aku sudah berhenti menangis dan alex masih memelukku. "Yes? ada apa princess?" ucap alex dengan lembut sambil membelai rambutku dengan pelan. "I can't breathe" ucapku sambil tertawa kecil. Alex langsung melepaskan pelukannya dan menatapku dengan aneh "are you okay?" ucapnya dengan nada cemas. 

Past Is PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang