🌸curhat 2 (mama & papa)

67 6 2
                                    

Author minta maaf jika ada yang typo, selamat membaca🌸
______________________________________

Gadis dengan rambut hitam gelombang itu mulai menjelajahi satu persatu rak buku berusaha mencari buku yang ia butuh kan

"nih!" sebuah tangan terulur dengan buku yang sedang ara cari

"lo kok masih ngikutin gue sih " ucap ara gemas dan di balas cengiran kuda , siapa lagi kalo bukan raka

"sinis amat si neng ," goda raka , ara memutar bola mata malas

"nih ambil " tambah pria dengan hidung mancung itu , dengan sigap ara mengambil buku itu kemudian mengarahkan kakinya menuju tempat baca, dan mendudukan tubuhnya di kursi kayu tersebut

"ihhh jauh jauh sana , hus hus " geram gadis itu saat menyadari pria itu masih mengikutinya

"ohh berani sama guee, udah lupa ama hukuman" dalam sekejap ucapan raka  membuat ara diam seribu bahasa

"ihhhh rakaaa maulo apasih" rengak ara kesal

"mau aku ya kamu " jawab raka dengan wajah menggoda

"dihhh jijik"
Raka mengambil buku yang ada di tangan ara lalu menutup nya

"gue mau ngobrol ama lo" ara menaikan alis setengah

"ngobrol apa"

"tentang tadi"

"apa" ara kebingungan tidak faham apa yang di maksud raka

"hmmm,anuu uhnmm" raka mulai merasa tidak enak , ia takut menyingung ara

"ana anu ana anu , yang jelas napa"

"hmm ortulo" ucap raka lantang

"ohhh tentang itu , lo kok kepo amat sih"

"kan gue masa depan lo jadi yaaa harus tau lah " dengan pedenya raka mengatakan itu , sumpah demi nyiroro kidul jika ara di beri kekuatan  ia pasti akan membuang raka ke segi tiga permuda biar hilang sekalian

Tapi ara kok seneng ya saat raka bilang itu

"hmm"

"jadi..."

"jadi.. Yaaa.." ara menghelakan nafas berat kemudian ingin memulai cerita tapi di hentikan oleh raka

"kalo lo keberatan gausah gak papa " raka merasa berasa bersalah karna memaksa ara untuk menceritakan cerita yang seharusnya menjadi privasinya

"gakpapa santai aja , lagian tadi lo yang ngrecokin gue , sekaran gue mau cerita malah gajadi dasar " kesal ara

"yaudah si iya buruan cerita"

"terkadang gue iri sama apa yang tuhan kasih kepada orang lain , disaat semua anak perempuan ingin dimanja oleh ayahnya gue hanya bisa memendam rasa itu, saakit emang rak , tapi ya gitu" ara menatap jarinya lesu kemudian menatap raka menangkap maniknya

Mereka saling tatap .

"lo beruntung punya keluarga yang sangat menyayangi lo , gue jadi ingin tahu bagai mana rasanya di sayang oleh keluarga, andai kita biasa tukar posisi mungkin hidup gue pasti bahagia"

"ra...." raka menyentuh lembut tangan ara lalu menatapnya

"lo harus tahu, semua keluarga pasti mempunyai masalah , bahakan di keluarga gue" tambah raka berusaha menenang kan

"dari kecil ara kecil tidak perna tahu bagaimana sentuhan seorang papa dan mama, dari kecil gue di rawat sama nenek dan abang gue"

"emang lo ngak pernah tanya di mana orang tua lo" raka mulai iba dengan ara terbesit rasa bersalah bagi raka karna telah membuka lembaran kelam di kehidupan ara

"gue pernah bertanya kepada nenek sama abang gue tapi yang mereka bilang kedua orang tua gue menghilang" jelas ara matanya sedikit nanar

"menghilang?"

"iya , saat itu mama dan papa gue sedang ada urusan pekerjaan di eropa , saat sesiar berita kecelakan pesawat yang di tumpangi oleh orang tua hiks gu gue" ara tak kuat lagi mata nya yang sedari tadi ia tahan kini mulai jatuhhhh, ara menangis

Raka bingung ia tak bisa apa apa karna ini juga kesalahannya karna telah membujuk ara untuk bercerita

"hiks hiks gu gue ngak pernah rasain sekalipun kasi sayang hiks dari hiks ortu guee" air matanya mengalir deras

Raka tak kuat lagi , ia sangat merasa bersalah ia pun mendekap ara dan berusaha menenangkannya , ia tahu cewe kalo nangis pasti butuh sandaran

"sudah ra , orang tua lo juga pasti ngak mau anak nya nangis , maafin gue raa" raka mengusap lembut pucuk rambut ara

"hiks gue ngak punya siapa siapa lagi kaa , gue hancur saat usia gue mulai beranjak dewasa tanpa orang tua"
Ara masih dalam dekapan raka

"lo ngak sendiri ra , ada kakak lo yang selalu lindungin lo dalam bahaya, ada sahabatlo yang buat lo bahagia, gue sebagai temenlo juga.... Emmm " raka menggantungkan ucapanya ,

kenapa ia mengucapkan itu astaga raka apa yang kau lakukan

"ehh lo kok hiks lo kok ngambil kesempatan dalam hiks kesempatan sih " ara menagapkan posisinya , raka menaikan alisnya sebelah , aneh banget sih ni cewek tadi enak enak aja mewek di dada gue tapi gue lagi yang salah

"elo kali, modus pingin tidur di dada gue" mulai jail nih

"kok gue sih , ihhhh ngesilin au ah , " ara berdiri berinisiatif ingin meninggal kan raka

"ehh kok pergi sih"

"au ah"

"jangan jangan bener" tambah raka jail

"benar apanya" tanya ara

"kalo lo yang modus pingin gue peluk"
Ara membelalakan mata , niat ingin membalas tapi keburu wajahnya memerah , raka jelas tahu jika ara sedang salting

" ih lo wajahlo kok merah" ucap raka tambah jail

"ihhhhh raaakkaaaaa" ara berdejak sebal kemudian berlari menutupi wajahnya yang merah seperti kepiting rebus

Entah kenapa raka sangat menyukai momen seperti ini dimana saat ia berhasil membuat wajah gadis manis itu merah seperti kepiting rebus

Ehh raka kok senyum?🤔

Haloo huuaaaaa kengennn yaaaaa maaf ya kalo banyak typo karna gak sempet di resume

Oh yaaa besok pagi insyallah update lagi lohh huaaaa makasih ya yang selalu setia nunggu ara

Saya ingin berterimakasih kepada oara pembaca

Dan jangan lupa selalu baca dan beri dukungan

Follow juga akun penulis.

Juga follow ig penulis ok

Instagram penulis : rezahid406

#ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang