Keluarga kami tidak mengenal apa itu "Sarapan", kami lebih suka menyebutnya "Dinner Pagi." Mengapa? Karena makanan yang tersedia di pagi hari adalah sisa dari semalam. Orang Jawa menyebutnya Blendrang. Ya namanya juga sederhana.
Ya gini nih kalo pembantu keseringan dikasih uang belanja berlebih. Biasa sehari dijatah 5juta doang jadi bisa buat makan sekampung porsinya. Meski sisa masakan kemarin, tapi masih enak kok.
***
"Ma.. Makanannya sisa aku bawa ke sekolah boleh ya? Ma? MAMAAA!1!1 OMAMAMA OMAMAMA~" Jeno teriak-teriak ngegas ga jelas di dapur.
"Duh.. Berisik! Mama kan lagi syuting sinema pintu taubat Azab Pengendus Lem Pecandu Aroma Bensin di Pom Bensin dari semalem! Udah bawa aja semuanya buat satpam, guru, staf, kepsek, tukang kebun, temen-temen berkumanmu sana keburu jamuran" celetuk Bang Iching sambil gigitin pinggiran meja.
"Jeno suka jamur, berprotein, enak kalo ditepungin, iya nggak Jen?" —aku yang tak dianggap di sudut ruangan 2k19
"Buruan dimakan, bentar lagi udah jam masuk sekolah kan?" sahut Ayah yang lagi maskeran sebelum ke kantor sambil siapin kendaraan di depan rumah.
***
Salah satu mobil sederhana kami yang sering ayah pakai ke kantor.
Eiit tapi Jeno ke sekolah bukan dianter Ayah pakek mobil elf, tapi pakek supir dengan kendaraan yang lebih sederhana lagi, ini dia :
Lebih merakyat kan? 🌝 Meski begitu Jeno gapernah diledekin temennya tuh, karena setiap pagi temen-temennya ngikutin dibelakang sambil ambilin dollar berjatuhan yang dihamburkan Jeno. Ia menerapkan prinsip hidup sederhana dengan menghamburkan uangsaku 1juta dollar setiap harinya kepada sahabat missqueennya. Katanya, "berbagi itu indah gais"
Sungguh keluarga yang harmonis, dermawan, dan sederhana ya***
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sengklek Natnat
Humor"Ke Seoul beli donat, hi akuw natnat" 🙂 Kisah keluarga harmonis, humoris, dramatis, sekaligus anarkis. Banyak kejadian tak logis dan tingkah di luar nalar yang kerap kali membuat penduduk bumi enggan untuk menerapkannya di daily life. "Sambil baca...