"Ke Seoul beli donat, hi akuw natnat" 🙂
Kisah keluarga harmonis, humoris, dramatis, sekaligus anarkis. Banyak kejadian tak logis dan tingkah di luar nalar yang kerap kali membuat penduduk bumi enggan untuk menerapkannya di daily life.
"Sambil baca...
P.S.: Terdapat beberapa adegan kekerasan, kekonyolan, kesengsaraan dan penistaan. Harap readers dengan bijak tidak menirukan adegan tidak berfaedah di real life demi kenyamanan penduduk bumi bersama. xiexie~
• • •
Pelajaran apa yang paling kalian sukai? 🙂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kata orang-orang, matematika itu ilmu yang menyenangkan. Matematika seperti sebuah permainan, membuatmu rilex, dan semakin tertarik padanya, juga membuatmu merasa lebih bahagia. Hal tersebut diungkapkan oleh orang-orang yang mengikuti olimpiade matematika dan guru-guru matematika di sekolahku dulu. Aku yakin kalian pun setuju dengan pernyataan tersebut. Tapi tampaknya Jeno memiliki trauma dan tekanan tersendiri terhadap pelajaran yang super duper menyenangkan ini. Sungguh terlalu~
Singkat cerita, pagi itu ayah dapat DM insyafgram dari wali kelas Jeno yang cepu dan hobi ikut giveaway hape aipon. Terlampir foto berisi rincian nilai selama satu semester milik Jeno. Nilai matematika Jeno yang cuma 10 (10 dari 100) membuat ayah sepertiga syok saat menyeduh es kopi hangat bikinan mbak Sri penjual rujak keliling yang sering mampir ke rumahku untuk memetik daun singkong.
Donghae : "ayah mau liat nilai ulangan matematika kamu, cepet"
Jeno : "belum dibagiin yah, mungkin tahun depan"
Lay : "bohong yah, palingan disembunyiin di bawah kasur lagi"
Donghae : "coba kamu cek"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lay : "nah ini apa?"
Jeno : "jangaaan!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
