Chapter 8

798 52 0
                                    

Follow ig : @sheviagloriass_

Maaf typo (:

●●●

Tak seperti malam pertama pasangan pada umumnya yang melakukan 'itu', you knowlah. Mereka memilih untuk tidur dan beristirahat.

Walaupun mereka tidur dalam kamar dan ranjang yang sama tapi mereka tidak bertegur sapa seolah-olah mereka adalah orang asing.

Keesokkan harinya Mikha mengemas perlengkapannya karena ia dan Rafa memutuskan untuk tinggal di Rumah dinas milik Rafa.

Setelah selesai berkemas, mereka segera berangkat menuju rumah dinas Rafa yang terletak tak jauh dari kediaman orang tua Mikha. Hanya membutuhkan 25 menit untuk sampai di sana.

Rafa mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi, sedangkan Mikha melihat-lihat Rumah yang ber-cat hijau pupus tersebut. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil untuk mereka.

Rafa membawa masuk barang-barang ke kamar mereka. Mereka? Ya mereka walaupun mereka menikah karena perjodohan tapi mereka tidak tidur di kamar yang berbedah. Mikha membereskan semua barang-barangnya dan segera berjalan menuju dapur untuk membuat makan siang.

"Aku dapat jadwal jaga, mungkin sampai malam. Tidak usah menungguku" ucap Rafa tanpa ekspresi.

"Hm, baiklah. Apakah kau ingin ku buatkan makan malam?" Tanya Mikha.

"Tidak perlu, aku berangkat" pamit Rafa.

Mikha melanjutkan kegiatannya tadi yang sempat tertunda. Di bukanya kulkas yang berada di dapur di lihatnya hanya ada beberapa telur dan mie instan. Ia memutuskan untuk memasak mie instan untuk dirinya sendiri.

Setelah selesai makan siang, Mikha memutuskan untuk membersihkan Rumahnya itu.

Butuh beberapa jam untuk membersihkan seluruh ruangan yang ada dalam rumah dinas Rafa.

Mikha segera membersihkan tubuhnya setelah menyelesaikan kegiatan bersih-bersihnya.

Mikha memutuskan untuk pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur yang telah habis.

Ia keluar dengan berjalan kaki karena di dekat rumah dinas Rafa ada supermarket.

Di supermarket, Mikha hanya membeli bahan makanan dan beberapa cemilan. Setelah beberapa saat memilih bahan-bahan dapur dan cemilan kesukaannya Mikha segera menuju ke kasir dan membayar semua yang telah di ambilnya dan segera kembali ke rumah dinas Rafa.

Sekembalinya ia dari supermarket, Mikha segera mengatur semua belanjaannya di kulkas dan segera masuk ke kamarnya untuk membersihkan badannya.

Mikha duduk di pinggiran kasur setelah selesai mandi, ia memikirkan bagaimana nasib rumah tangganya dengan Rafa.

Apakah akan bertahan atau akan kandas dan berakhir perceraian, Mikha tidak tahu. Mikha hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Tapi, takdir mempertemukan dan mengikatnya dengan ikatan suci pernikahan bersama dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya dengan baik.

Orang yang tidak di cintainya dan juga tidak mencintainya. Apakah cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu atau tidak sama sekali? Mikha tidak mau pernikahannya dengan Rafa kandas begitu saja karena pada dasarnya Rafa adalah lelaki yang di pilihkan langsung oleh Ayah dan Bundanya berarti Rafa lah yang terbaik dari yang terbaik.

Mikha dan Rafa telah di pertemukan oleh Tuhan, semua usaha yang di lakukan akan gagal ketika semuanya tidak sesuai dengan takdir yang telah Tuhan tentukan.

Ketika Tuhan sudah menentukan kita harus belajar menerimanya, suka maupun tidak suka.

Senin, 5 Agustus 2019
Tuhan Yesus Memberkati
Salam Persaudaraan

The Perfect Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang