“Gimana doong??”
Rio terus mencoba untuk membuka pintu gudang tersebut. Rio mulai menjauh dari pintu dan mencoba mendobrak pintunya, alhasil tangannya malah kesakitan.
“Anjrit!! Sakiit banget tangan gue,” ringis Rio.
“Nggak papa lo, Kak?” tanya Ify.
“Ng…nggak papa,” kata Rio.
“Huee…gue nggak mau kekurung di sini bareng lo,” gumam Ify. Rio langsung menoyor kepala Ify.
“Emang gue mau? Gue juga ogah! Lo kan bawa sial!” keluh Rio.
“Elo yang bawa sial!”
“Eh, sebelum ketemu lo, idup gue nggak sesial ini!!”
“Gue juga, artinya elo itu yang bawa sial!”
“Elo!”
“Elo!”
“Elo!”
“Elo!”
Tiba-tiba mulut Ify langsung dibekep sama Rio, gara-gara saking bawelnya.
“Iiih, joroook!!!” kata Rio yang melihat tangannya basah. Tangannya dijilat sama Ify (-.-).
“Tangan lo bau!! Asin lagi!!” kata Ify jijik. Rio langsung meper ke bajunya Ify.
“Kak Rio joroook!!”
“Elu yang jorook!! Udah nggak mandi, jilatin tangan gue lagi! Hiiih, bisa-bisanya gue ketemu cewek jorok kayak lo!” seru Rio. Ify hanya memeletkan lidah.
Sudah satu jam mereka terkurung di gudang…Ify meringkuk di pojok pintu. Rio mencoba untuk mencari pertolongan.
“Woii!!! Tolongin!! Gue kekuncii!!” teriak Rio. Tapi tak ada yang mendengar.
“Huaa…gue bosen laper lagi!” keluh Ify.
“Makan aja tuh bangku reot!” ujar Rio.
“Eh, lo kira gue kayak lo suka gerogotin pensil?” tanya Ify nyolot.
“Yee…nyolot lagi lo! Lama-lama mirip bebek lo!” Rio ikutan nyolot.
“Gue bebek lo apa?? Soang?”
“Yee, bebek!”
“Soang!”
“Bebek!”
“Soang!!”
Tiba-tiba hape Ify bunyi, Ify mengeluarkan hapenya dari saku roknya dan langsung melihat nama yang tertera di handphonenya KAK IEL CALLING
“Halo?”
“Ify!!! Lo dimana?? Gue udah nyari-nyari ke penjuru sekolah, sampe ke kolong meja gue cari eloo!! Lo dimanaa?? Gue khawatir!”
“Gue di gudang sama Kak Rio, kekunci, Kak Rio nyebelin banget tuuh!! Udah ya Kak, hape gue baterainya low batt, dadaaah!!”
Ify langsung mematikan handphonenya, dan mendengus kesal. Rio menoleh kearah Ify.
“Apa lo liat-liat? Naksir??” Ify sewot.
“Tadi lo ngomong sama siapa?”
“Kak Iel.”
“Pake?”
“Pake hape, lo ngapain nanya-nanya mulu?” tanya Ify. Rio langsung menghampiri Ify dan ngejitak kepala Ify.
BLETAAK!!
“Iiih sakiit!! Kenapa siih??” ringis Ify.
“Otak lo ditaro di manaa siih? Di museum?? Di lemarii??”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tiga Saudara
Teen FictionRepost from http://ekanuretakh11-ceritaretha.blogspot.com /Bukan cerita saya/