“Aduuh apaan sih!! Berisik banget!!” seru Deva sambil menutup kupingnya.
“Dev, siapa sih nyanyi?? Kayak kaleng rombeng banget suaranya!!” seru Gabriel yang baru saja pulang dari hangout bareng Sivia.
“Tau tuh, Kak Ify abis ngobrol sama Kak Rio diluar jadi gila gitu!”
Gabriel pun naik ke lantai atas dan membuka pintu kamar Ify. Gabriel mangap. Kamar Ify seperti kapal pecah. Kertas-kertas beterbangan di sekeliling kamar, tempat tidur berantakan, yang membuat Gabriel tambah mangap, Ify memutar lagu dengan genre rock keras-keras sambil bergaya ala penyanyi rock (jangan dibayangin kasian Ifynya =.=’).
“I LOVE ROCK AND ROLL!!! YEAAAAHH!!!” Teriak Ify.
“Ify? Lo kenape? Kesambet?? Nyebut, Fy!” seru Gabriel.
“Elah, Kakak ganggu aja nih! Keluar sana, gue mau karaokean dulu!!”
“Ganggu tetangga, Fy!!”
“Biarin aja!”
“Bener udah gila lo ya!!” Gabriel berjalan menuju radio tape punya Ify dan mematikan musiknya.
“Yah, kok dimatiin?” keluh Ify.
“Lo kenapa sih? Cerita sama gue! Lo ada masalah sama Rio?” tanya Gabriel.
Ify mendesah dan kemudian duduk di tempat tidurnya, Gabriel pun menghampiri adik perempuannya itu dan duduk di sampingnya.
“Gue sama Kak Rio berantem,” aku Ify.
“Pasti gara-gara Debo,” kata Gabriel.
“Tau tuh, si item pesek dekil, gak percaya banget sama gue, gue kan sama Debo cuma deket sebagai temen, gak lebih,” tutur Ify.
“Tapi, waktu itu gue denger dari Via, lo suka dikit gitu ya sama Debo?” tanya Gabriel.
“Gue bukan suka beneran, tapi gue suka aja ngeliatnya, ganteng manis gitu sih, Kak…”
“Nyeh,”
TIN TIN!!
Ify dan Gabriel mendengar ada suara klakson motor di depan pagar rumah Ify. Ify pun melihat ke jendela. Debo ada di depan rumahnya lagi membuka helm full-facenya.
“Kak, gue ke bawah dulu, ada Debo,” ujar Ify sambil berlari menuju lantai bawah.
***
Ify membukakan pintu pagar rumahnya, Debo sudah tersenyum manis dan memperlihatkan beberapa koleksi komik miliknya yang ia bawakan untuk Ify.
“Asiik, komik doraemon! Makasih De!” seru Ify.
“Fy, kok rambut lo berantakan? Baru bangun tidur?” tanya Debo.
“Eng..enggak,” jawab Ify.
“Abis ngapain?”
“Hm…ritual mungkin?” jawab Ify dengan kikuk sendiri.
“Ha? Ritual? Ritual minta rejeki?”
“Nggak, ritual ngilangin rasa kesel dengan cara nyanyi rock, I love rock and roll yeaaah!” seru Ify.
Debo terkekeh.
“Unik banget lo, Fy,” ujar Debo.
“Haha…” Ify tertawa masam.
“Aduuuhh….enak yaaa yang lagi pacaran di depan rumaaah…uuu panasnyaa…mending kekamar aja deh ngaso,” celetuk Rio yang lagi menyiram tanaman dirumahnya.
“Sekalian aja lo ke neraka!!” seru Ify. Rio memeletkan lidahnya, dan masuk kedalam rumah. Ray yang sedang main kartu UNO sama Deva hanya menatap heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tiga Saudara
Teen FictionRepost from http://ekanuretakh11-ceritaretha.blogspot.com /Bukan cerita saya/