Deva’s home
Deva sedang membolak-balik majalah Gadis punya Ify (Deva baca majalah Gadis??), Deva mulai merasa bosan karena ditinggal oleh kakak-kakak bawelnya. Deva menghela napas.
“Idiih, alaah muka pas-pasan kayak pantat panci gini dibilang ganteng, gantengan gue kemana-mana kalee…” keluh Deva. Deva membalik halaman berikutnya.
“Anjrit, setannya mirip kayak Ray sama Ozy!!” kata Deva yang sedang membaca rubrik misteri.
“Kapan sih si dua manusia planet itu pulang??” keluh Deva.
“Gue udah lumutan disini sendirian sama Bi Minah, Bi Marni sama Pak Oni,” gumam Deva.
Kemudian Deva melirik handphonenya dan kemudian nyengir, Deva langsung mengambil handphonenya dan memencet nomor telepon yang paling ia hapal. Entah kenapa Deva lebih suka menghapal nomor handphone Keke daripada menyimpannya di kontak (aneh,)
Tuut…Tuut…
“Halo?”
“Halo, sayaang…”
“Eung, siapa ya?”
“Masa gak tau siih, kamu jahat aah, aku ngambek lho,”
“Siapa sih?”
“Ini Devaa…Keke cantiik, masa lupa sama pacar sendiri,”
“Ha? Salah sambung Mas!!”
Deva cengok,
“Salah sambung? Ini Keke kan? Gak mungkin gue salah sambung, gue apal di luar kepala, ini Keke kan?”
“Bukaan, salaah, ini bukan Keke, ini Koko,”
“Hah? Koko? Kok suaranya kayak cewek?”
“Emang aku cewek, nama aku Kodijah, dipanggil Koko,”
Deva langsung memutuskan pembicaraannya, kemudian melihat daftar panggilan keluar, begitu melihatnya Deva langsung nepok jidat, seharusnya dua nomor terakhir Keke adalah 12 Deva malah mencet 21.
“Pantes gue salah sambung! Anjrit gue malu banget!” keluh Deva.
“Nape lo, Dev?”
“Astajim!! Raay!! Lo ngagetin gue aja deh!”
“Baek-baek lo, Dev. Lo kenapa sih?” tanya Ray sambil duduk di samping Deva.
“Gue salah sambung,”
“Kamsud lo?”
“Gue nelpon Keke, tapi yang ngangkat Koko,” keluh Deva.
“Hah? Koko?”
“Iya, mana gue pake ngomong sayang lagi,”
“Najis, lo hombreng yak? Bilang sayang sama cowok!!” seru Ray yang langsung sedikit menjauh dari Deva.
“Kampret!! Koko itu cewek tau! Namanya Kodijah!!”
“Huahahahahaaa..!!! Ngakak gue denger cerita lo!!” Ray ketawa ngakak.
“Belagu sih loo!! Pake nggak mau save nomornya Keke di handphone lo!!”
“Malah ketawain gue lagi lo, dasar gondrong!!”
“Yeuuh, leak!!”
“Bantet!”
“Belo!”
“Taplak!!”
“Kain pel!!”
Deva sama Ray masih saja berseteru selama di rumah Deva.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tiga Saudara
Fiksi RemajaRepost from http://ekanuretakh11-ceritaretha.blogspot.com /Bukan cerita saya/