Setelah 'pertemuan' dengan Raja Namjoon yang hingga kini terkadang masih membuatku merinding,cepat atau lambat,aku harus memberitahu keenam temanku.
Untungnya,saat ini sedang weekend.Aku bisa merancang pertemuan dengan mereka di perpustakaan tempat kakakku bekerja.Baru,kita semua bisa hangout kemanapun yang kita mau.
Dengan penuh semangat,aku keluar rumah dan menemui keenam temanku di rumah mereka masing-masing.Tentu saja mereka pastinya akan sedikit keberatan karena jika weekend sudah tiba,mereka hanya akan menjadi anak rumahan yang kerjaannya hanya bergelud dengan guling dan bantal di kasur mereka masing-masing.
"Seriusan,Melissa?.Kenapa kau tidak bisa memberitahu kita saja pas masuk lagi senin besok di akademi?!",tanya Yvonne memberengut kesal.
"Well,maaf kalau aku mengganggu hibernasi kalian,tapi ini benar-benar serius dan tidak bisa menunggu sampai senin besok,girls"
"Awas saja kalau sampai kau menyampaikan hal-hal yang tidak penting,Melissa"
"Sudahlah,Yvonne.Memangnya kau tidak bosan kalau berada dirumah terus?.Lagipula kita bisa jajan sehabis Melissa selesai menjelaskan di perpustakaan nanti"
"Iya,Evelyn benar.Kebetulan aku ingin jajan sepuasnya nanti"
"Kau bilang begitu karena sama sekali belum makan apa-apa bukan?",tanya Aelita pada Claire dengan nada yang sedikit mengejek.
"Hehehe...iya"
Tak membutuhkan waktu lama bagi kami untuk sampai di perpustakaan umum Kota Lynnan.Kakakku yang kebetulan sedang berjaga menjadi resepionis sedikit kaget karena aku membawa seluruh temanku,tapi dia sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut dan mempersilahkan aku dan keenam temanku untuk mendaftar di buku tamu dan membiarkan kami melakukan apa yang ingin kami lakukan selama berada disini.
Langsung saja aku membimbing keenam temanku ke lantai 5.Untung saja di akhir pekan seperti ini tidak banyak orang yang berkunjung ke perpustakaan.Lagipula,siapa yang mau menghabiskan akhir pekan di perpustakaan kecuali jika orang tersebut adalah seorang kutu buku.
Dan letak bilik yang kumaksud letaknya berada pojokkan yang membuat pembicaraan kami tidak terdengar siapapun."Jadi,apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan dengan kami,Melissa?",tanya Selene membuka pembicaraan.
Tanpa menjawab pertanyaan Selene,aku langsung menunjukkan cincin yang kusembunyikan dibalik bajuku yang tentunya sudah kujadikan sebagai kalung.Mereka semua langsung terpana melihat cincin tersebut.
"Dari siapa kau mendapatkan itu?.Setahuku kau tidak punya pacar"
"Kau sendiri juga belum punya pacar,Yvonne",balasku sarkas.
"Kita semua memang belum punya pacar sama sekali,jadi kembali ke pertanyaan awal.Kau dapat cincin itu dari siapa?"
"Raja Namjoon"
"Bagaimana mungkin.Apakah kau menemuinya lagi?"
"Aku harus.Miss Freya sendiri yang bilang kita harus bekerjasama dengan mereka karena hanya itulah satu-satunya cara.Jadi,ya tentu saja.Aku sengaja bermeditasi untuk menemui dia kemarin"
"Lalu,bagaimana dia bisa memberikan cincin itu padamu.Tidak ada yang pernah menerima barang pemberian saat dan selama kita melakukan ritual yang melibatkan kegiatan astral"
"Entahlah.Aku juga berpikir demikian.Kupikir saat aku selesai melakukan meditasi,cincin ini tidak akan ada di tanganku"
"Pertanyaan selanjutnya.Apa tujuan dia memberikan cincin itu padamu?.Dia belum berniat melamarmu,bukan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Dragon Heart (BTS Fantasy Fanfiction)
Fantasy7 orang putri raja yang memiliki kecantikan yang tak tertandingi masing-masing telah ditakdirkan untuk menikah dengan 7 pangeran yang memiliki pesona yang mematikan. BTS X OC