Aku dan kedua temanku,Evelyn dan Nissa saat ini masih menyiapkan tenaga dan pikiran kami untuk menghadapi seseorang yang selama ini bisa dibilang selalu memenuhi pikiranku.Lalu,aku teringat apa yang terjadi pada Aelita dan Raja Jimin.
Jika ada cara lain,aku akan dengan senang hati melakukannya selama aku tidak ingin mengingat kalau aku pernah melukainya hingga aku terus menerus menyalahkan diriku sendiri.
Kurasa ini memang sudah menjadi takdir kami,dan kami tidak bisa menghindarinya walaupun berbagai cara telah dicari sedemikian rupa untuk menghindari satu-satunya kemungkinan yang akan terjadi.
"Melissa?.MELISSA!"
Mendengar namaku diteriakkan begitu saja didepan mukaku,aku langsung terhenyak kaget dan langsung mengendalikan diriku lagi.
"Kau bengong,ya?.Dipanggil nggak nyaut-nyaut"
"Maaf,aku hanya terlalu memikirkan banyak hal.Apa yang terjadi antara Aelita dan Raja Jimin membuatku semakin membuka mataku kalau aku memang tidak bisa menghindar lagi dari apa yang sudah ditakdirkan pada kita semua"
"Jadi,kau tidak ingin menyakiti dia karena apa yang terjadi dengan Aelita membuatmu melakukan hal yang sama padanya?",tanya Nissa.
Aku tidak merespon apa-apa,tapi aku tahu mereka pasti sudah langsung mengetahui jawabannya.Tidak ada yang bisa disembunyikan diantara kami bertujuh.Setiap kali ada yang salah pada diri kita masing-masing,salah satu dari kami pasti akan langsung mengetahuinya.
"Melissa,jangan pikir kau ingin mundur dari semua ini.Kita semua sudah banyak berkorban untuk bisa sampai kesini,apalagi Aelita.Apalagi,kau sudah mulai terikat dengan dia sejak awal.Kau yang pertama kali melakukan kontak dengannya.Seharusnya kau sadar jika kau mundur,dan kita semua juga mundur,semua ini tidak akan selesai sampai kita menuntaskannya"
"Evelyn,Nissa.Kalian pikir aku tidak tahu itu?.Aku sadar sejak awal kalau semuanya memang tidak akan pernah ada habisnya jika kita tidak menyelesaikan misi ini.Lagipula,aku tidak pernah bilang kalau aku ingin mundur dari misi ini,bukan?"
Tak ada yang berbicara sama sekali setelah aku berbicara dengan nada seperti itu.Kuakui,aku juga kaget saat nada suaraku mulai meninggi seperti tadi.Tidak biasanya aku berbicara seperti itu.
Aku menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diriku lagi.Setelah yakin kalau aku tidak akan bersikap seperti tadi,aku menatap kedua temanku dan mulai meminta maaf.
"Aku minta maaf karena sikapku tadi.Aku juga kaget kenapa aku tiba-tiba bisa bersikap seperti itu.Mungkin kalian benar.Selama ini aku menutup mata dan berusaha untuk meyakinkan diriku kalau aku akan menjalankan misiku dengan mudah.Tapi setelah melihat apa yang telah dilalui oleh Aelita,aku tidak bisa lagi membohongi diriku sendiri"
"Tidak apa-apa.Kami juga minta maaf karena kami merasa jadi orang yang menuduhmu tanpa sebab akibat yang jelas,Melissa"
Akhirnya kami berpelukan satu sama lain untuk saling menguatkan diri dengan seerat mungkin.Beberapa saat kemudian,kami melepaskan pelukan kami dan mulai menyusun rencana.
"Jadi,apa yang lebih baik harus kita lakukan sekarang?",tanya Nissa langsung serius.
"Kusarankan kita terbang ke gunung berapi itu.Aku yakin dia tidak akan pergi jauh-jauh dari pusat energi kerajaan ini"
"Apa kau yakin,Melissa?.Maksudku,apa kau yakin benar-benar sudah siap untuk menghadapi Raja Namjoon?"
"Kalau aku tidak melakukannya sekarang,aku takut lama kelamaan keberanianku akan menghilang"
Pada akhirnya,mereka hanya bisa manggut-manggut mengiyakan ucapanku.Kami langsung membereskan perlengkapan kami sebelum kami merubah diri menjadi seorang peri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Dragon Heart (BTS Fantasy Fanfiction)
Fantasía7 orang putri raja yang memiliki kecantikan yang tak tertandingi masing-masing telah ditakdirkan untuk menikah dengan 7 pangeran yang memiliki pesona yang mematikan. BTS X OC