"Hime...Tolonglah aku.Ini adalah sama-mu.Aku telah mencari selama ratusan tahun lamanya untuk dapat menemukan dirimu.Kumohon,Hime.Jawablah aku",racau suara seorang pria.
"Apa?!"
"Hime...Aku membutuhkan dirimu.Hanya kau yang bisa mencabut kutukan yang sudah lama menimpaku ini.Waktuku tidak lagi banyak",lagi-lagi suara yang sama meracau meminta bantuan.
"Hah!!??"
"Kumohon,bantu aku semampumu,Hime.Jika kau tidak segera melepaskan kutukan ini,aku akan mati"
"Siapa kamu?!.Tolong jangan diamkan aku dan jawab aku!!"
Aku langsung terbangun kaget dari tidurku.Nafasku sangat tersengal-sengal dan aku baru saja menyadari bahwa aku berkeringat dingin.Buru-buru aku bangkit dari atas dipanku dan berlari menuju dapur untuk meneguk segelas air.Setelah dirasa cukup,aku mengelap keringat yang menempel ditubuhku sambil berusaha menenangkan diriku yang masih dilanda keterkejutan karena mimpi yang baru saja kualami.
Saat aku kembali kedalam kamarku,aku kembali merebahkan diriku diatas dipanku dan berusaha untuk kembali memejamkan mataku hingga aku benar-benar tertidur.~💎~💎~💎~💎~
Keesokan paginya,aku sarapan bersama Kak Linda sebelum kami beraktivitas.Tak banyak yang kami bicarakan karena memang tidak ada yang ingin kami bicarakan.
Lagipula waktu sarapan kami terbilang singkat sehingga kami hampir tidak sempat mengobrol ringan tentang apapun.Tapi,Kak Linda selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan bekal untuknya dan juga untuk diriku sendiri.
Dia memang kakak yang perhatian dan tergolong sabar dalam menghadapi adiknya sendiri yang notabene adalah aku sendiri ;).Setelah selesai kami keluar dari rumah kecil yang sudah kami tinggali selama enam tahun belakangan ini,lalu berpamitan satu sama lain sebelum kami berangkat ke tempat kerja masing-masing.
Sesampainya di akademi,aku bukannya langsung menuju kelas,melainkan mencari keenam sobatku.Di saat aku masih berkeliling mencari keberadaan mereka,seseorang memeluk lenganku dan sontak,hal tersebut membuatku sangat kaget.
"Claire!.Kau mengagetkanku,tau!"
"Maaf,Melly.Aku hanya sedang takut"
"Heh?,takut?.Takut kenapa?"
"Ayo ke taman.Akan kubicarakan apa yang sebenarnya membuatku takut sampai sekarang",jawabnya sambil menarik pergelangan tanganku sambil berlari keluar gedung akademi.
"Owh,Hei!.Jangan keras-keras!.Tanganku sakit karena kau pegang terlalu keras!"
Dia tetap tak mengindahkan ucapanku dan terus menarikku hingga kami sampai di taman yang menghiasi pekarangan akademi.Kami menemukan sebuah bangku taman yang kosong dan langsung mendudukkan diri kami disitu.
"Alasan kenapa aku menemui Kak Gretta kemarin adalah karena aku juga ingin menanyakan hal yang sama seperti yang kau tanyakan pada kakakmu.Tapi,Melly,malamnya,saat aku sudah tidur,aku bermimpi tentang seorang pria yang kurang lebih setahun lebih muda dariku.Di dalam mimpiku dia menghampiriku dan tiba-tiba dia ambruk dihadapanku sehingga aku harus menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.Aku mendudukannya dan menatap wajahnya,begitu pula dengan dia...",cerita Claire tergesa-gesa.
Aku membiarkan dia menarik napas terlebih dahulu sebelum dia melanjutkan ceritanya yang tertunda."Lalu?",tanyaku saat dia sudah selesai mengatur dirinya.
"Dia begitu lemah,Melly.Dan dia hanya bisa menatapku dengan tatapan sayunya sambil meracau meminta tolong padaku,Melly.Suaranya juga begitu lemas hingga aku hampir tidak bisa mengerti apa yang dibilangnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Dragon Heart (BTS Fantasy Fanfiction)
Fantasi7 orang putri raja yang memiliki kecantikan yang tak tertandingi masing-masing telah ditakdirkan untuk menikah dengan 7 pangeran yang memiliki pesona yang mematikan. BTS X OC