Jujur saja,kepalaku sangat sakit saat aku baru saja membuka kedua mataku.Disertai dengan erangan,aku memegang kepalaku dan mulai menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarku.Betapa terkejutnya aku saat mendapati diriku tengah berada didalam sebuah kamar yang terlihat sangat glamor dan penuh dengan aksen hijau turquoise.
Harus kuakui,aku tidak memiliki kamar seluas dan semegah ini.Kamarku di Istana Kerajaan Aerovelia memang sudah terbilang lebih dari cukup untuk membuatku merasa seperti di rumah sendiri.Tapi,rasanya kamarku masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kamar ini,dan itulah yang membuatku sedikit iri.
Hingga aku tidak menyadari bahwa pintu kamar terbuka dan seseorang yang sama sekali tidak kukenal datang menghampiriku.
"Anda sudah sadar,Tuan Putri"
"Siapa kau?.Aku ada di kamar apa?",tanyaku sedikit takut.
"Tenang,Putri Aelita.Anda sedang berada didalam kamar Yang Mulia.Saya dokter pribadi beliau yang ditugaskan untuk mengobati anda"
Mendengar bahwa dia adalah seorang dokter yang menanganiku dan fakta bahwa aku ditempatkan di kamar milik Sang Raja Espercloud sendiri membuatku lega.
"Sudah berapa lama aku ada disini?"
"Hampir dua hari,Tuan Putri.Yang Mulia bahkan sampai tidak tidur,dan keenam teman anda juga tidak beristirahat dengan cukup karena menunggu anda sadar"
"DUA HARI?!",tanyaku cukup kaget.
"Ya,Putri Aelita.Saya permisi terlebih dahulu.Saya akan memberitahu Yang Mulia dan keenam teman anda bahwa anda sudah sadar",ucapnya sambil membungkuk padaku sebelum meninggalkanku sendiri lagi.
Aku hanya mengangguk kecil sebelum dokter tersebut menutup kembali pintu kamar dan memdengar langkah kakinya menjauh dari kamarku.Saat aku berisaha untuk keluar dari balutan selimut di dipan yang sudah dua hari ini menjadi tempat tidurku,aku merintih kesakitan yang membuat kepalaku nyut-nyutan lagi.
Pada akhirnya,aku hanya kembali menidurkan tubuhku dan menatap langit-langit kamar tanpa satu suarapun.Hingga suara kernyit pintu kamar yang terbuka membuatku menolehkan kepalaku.Keenam temanku dan tentunya Sang Raja Espercloud yang tanpa andil jasaku mungkin saja masih terperangkap dalam kutukan yang sudah lama menimpa dirinya.
"Aelita,syukurlah kau baik-baik saja"ucap Melissa yang langsung berlari pelan kearah dipan dan langsung memelukku dengan erat namun hati-hati.
"Kami benar-benar mengkhawatirkan kamu.Kami bahkan hampir tidak memiliki waktu tidur yang cukup",ucap Yvonne dengan nada cemberutnya yang khas.
"Aku minta maaf sudah membuat kalian sangat khawatir padaku"
"Jangan hiraukan Yvonne.Yang penting setidaknya kau sudah sadar",timpal Nissa tenang.
Aku hanya membiarkan mereka mengelilingiku sambil membicarakan apa saja yang sudah kulewatkan selama dua hari ini.Namun,mataku tak pernah lepas dari sosok yang sejak awal hanya memperhatikanku dikelilingi keenam temanku tanpa mengucapkan sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Dragon Heart (BTS Fantasy Fanfiction)
Fantasía7 orang putri raja yang memiliki kecantikan yang tak tertandingi masing-masing telah ditakdirkan untuk menikah dengan 7 pangeran yang memiliki pesona yang mematikan. BTS X OC