Meet Up

1K 148 24
                                    

Disebuah ruangan yang kental dengan budaya Jepang. Terdapat seorang pemuda manis dengan cadar ala ninja yang menutupi wajahnya. Pemuda tersebut dalam keadaan tanpa sehelai kain yang menutupi tubuh indahnya. Pemuda tersebut terikat dengan simpul tali yang rumit dan membuat kaki dan tangannya tidak bisa bergerak. Kejantanannya menukik menantang untuk dijamah. Dibalik penutup wajahnya tergenang air liur yang meneteskan hasrat mendalam. Puting dadanya yang memerah menguncup akibat hisappan seseorang. Pelaku tidak senonoh ini berdiri dengan angkuh dan menonton mahakarya nya.

"Le ah~ phas kan ak... Ku-Nnghh!!"

Pemuda itu mendesah, dalam nadanya tersirat hasrat san kebencian. Sedangkan pelaku pemerkosaan hanya diam dan berjalan kearah pemuda cantik dan berotot itu.

"Bagaimana? Ini adalah hukuman yang pas bukan? Untuk seorang mata-mata liar sepertimu." pemuda itu menarik kasar puting si cantik dan menyebabkan ia mendesah keenakan.

"Dasar kuning sia-PLAK!"

"Panggil namaku dengan benar,"

"Ze... Zenitsu- AHHH!!"

Pemuda yang dipanggil Zenitsu lagi-lagi menampar pipi bokong pemuda cantik itu dengan keras. Tidak bisa di pungkiri, tamparan Zenitsu membuat ia keenakan. Ia ingin lagi dan lagi, pertahannya mulai goyah. Dengan perlahan, ia menggoyangkan bokong kenyalnya dengan menggoda. Matanya kosong bagai tertelan lubang hitam. Mata birunya tertutup kabut napsu.

"Llaghiii~ Ah! Ku mohon...."

"Lagi? Hmmm, kalau mau lagi.... Katakan namaku dengan benar. Dan jangan lupa panggil aku dengan sexy."

Pemuda manis itu menatap Zenitsu dengan lemas dan dengan suara parau ia berkumandang.

"Zenitsu Sama, perkosa aku... hamili aku... AH!!!"

Tanpa banyak bicara, Zenitsu langsung menjebol lubang surga milik pemuda perkasa yang ia gangahi.

BEEP BEEP BEEP

Zenitsu yang masih mengantuk terpaksa membuka matanya. Dengan tergesa-gesa ia mengecek boxernya dan mendapati jika ia telah berminpi basah. Zenitsu menjambak rambutnya sendiri saat ia sadar akan objek nakalnya kali ini. sekarang dia malah bimbang dengan dirinya sendiri.

Skip time #sekolah

Zenitsu menguap beberapa kali dan mengacak rambutnya. Dia memberi slam pada sensei Giyuu di depan gerbang sembari membawa pedang bambu yang biasa ia pakai untuk menghukum murid yang bandel.

"Oi Zenitsu!"

"Aah... Tanjirou pagi,"

"Emmm pagi~"

Bagai ada efek surga menerangi wajah Tanjirou, semua orang silau dengan senyuman si beta. Jika kalian pikir seorang beta tidak dapat memancarkan kharismanya maka kalian salah. Ada tiga jenis beta di dunia ini. Beta alpha, beta omega, dan beta biasa. Tanjirou adalah seorang beta alpha. Sangat pure dan manis. Berjiwa kebapakan dan sering menolong.

Perjalanan ke kelas mereka pun terpisah karena Zenitsu dan Tanjirou beda kelas. Pelajaran pertama berlangsung ricuh karena kehadiran sensei tampan bernama Izui Tengen. Tubuhnya kekar dan sexy, ditambah dia adalah guru biologi. Para omega berharap akan ada praktek masal bersama sang sensei. Zenitsu mendengus dan pusing dengan jeritan para wanita alpha hingga omega. Akhirnya Zenitsu memutuskan untuk mencuci wajahnya di toilet. Zenitsu merasa sangat beruntung saat dari tadi ia tidak bertemu dengan gerombolan Muzan.

"Oh ayolah~ kita bermain sebentar ya...."

"Menyingkir atau ku tendang burungmu."

"Uhhh~ jahatnya... apa kau yakin dapat menendangku?"

"PAK GURUUUUUU ADA PEMERKOSAAN DISINIIIII!!!"

Zenitsu berteriak bagai orang kesetanan. Ia tidak akan mungkin menang melawan Douma salah satu anak buah Muzan. Maka dari itu, licik adalah salah satu caranya. Dan depertinya cara itu berhasil. Douma pergi sambil mendecak, sedangkan Zenitsu bersembunyi di balik pilar. Setelah dirasa aman, ia keluar dari balik persembunyiannya dan mengecek keadaan orang tersebut.

Betapa terkejutnya saat ia mengetahui sedang menolong bahan fantasi mimpinya semalam. Dia adalah pemuda omega cantik dengan masker diwajahnya. Pemuda itu juga nampak terkejut saat melihat Zenitsu.

"Kau menolongku lagi, dua kali."

"Ahaha hai... Zenitsu, namaku Agatsuma Zenitsu."

"Yah... Aku memang tidak bertanya namamu. Akan tetapi, trims. Namaku... Hashibira Inosuke."

Suanana kembali awkward setelahnya. Zenitsu pun kembali pada tujuan utama nya pergi ketoilet. Saat sedang mencuci muka, ia lupa jika ia tidak membawa sapu tangan atau tisu.

"Emmm maaf, Inosuke apa kau bawa saputangan?"

Tanpa banyak bicara Inosuke memberikan sesuatu pada Zenitsu. Anehnya Zenitsu merasa jika ia mengelap wajahnya bukan dengan saputangan. Saat selesai mengelap wajah, barulah ia tersadar jika itu adalah sebuah masker. Jantung Zenitsu berdegup kencang saat tau Inosuke melepas maskernya. Perlahan, Zenitsu mendongakkan kepalanya dan segera ia membelalakan matanya. Bagaimana tidak?! Lihatlah itu. Wajah Inosuke sangat manis, mirip seorang wanita. Sangat pas dengan rambut biru dan mata hijaunya yang cantik. Walau tubuh nya kekar, itu tidak mengurangi kecantikan yang ia miliki. Dengan kata lain sempurna. Malam ini Zenitsu yakin jika ia akan bermimpi basah lagi.

Tbc
.
.
.
Yaw... Lemonnya kurang banyak kah? :v kalo kurang ya entar tambah hehehe :v oh ya... Jan lupa ya kasih tanda apresiasi... Kalo suka aja sih. Saia ingatkan lagi, char disini semua bukan punya saia. Tapi keseluruhan ceritanya dari saia.

U Not My Alpha (ZenitsuxInosuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang