U R NOT ME!!!!

658 88 10
                                    

"Aku tidak bisa berlari lagi bukan?"

.
.
.

Jika Tuhan ingin bicara padaku, aku pasti akan menjawabNya. Namun kali ini cemaslah yang datang menghantuiku sepanjang malam. waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Jika saja aku adalah Cinderella, mungkin aku sudah berubah menjadi pembantu lagi. Semalaman ini aku benar-benar tidak dapat tertidur. Mau tidak mau aku membicarakan masalahku dengan Tanjirou. Kutelfon dia malam-malam dan beruntungnya ia masih mau menjawabku. Seperti duaganku, Tanjirou marah-marah dan sempat membangunkan Nezuko, namun dengan beberapa alibi dia berhasil mengelabuhinya. Tanjirou benar-benar memberiku ceramah yang masuk menusuk relug hatiku. Dia hanya berkata jika seorang pria tidak boleh menjilat ludahnya kembali. Aku harus memperbaikki segala sesuatu yang sudah aku perbuat. Tanpa harus mempermalukan Inosuke. Sebenci-bencinya aku pada babi cantik itu, dia tetaplah temanku. Kemudian aku berusaha mencari jalan untuk tidur. Tak beberapa lama kemudian aku tertidur dan berharap jika aku bermimpi indah. Namun yang kudapatkan hanyalah kegelapan. dengan cahanya di tengah-tengahnya.  Kuperhatikan dengan sangat siapa yang sedang terantai di tengah-tengah itu, tetiba aku terduduk disalah satu kursi dengan beberapa tamu undangan yang sedang memakai topeng. 

"BERI TEPUKKAN YANG MERIAH UNTUK PERSEMBAHAN TERAKHIR KITA.... INOSUKE!!!"

DEG!

Apa dia bilang? Inosuke? Jangan bercanda.... dia.... kumohon jangan dia. Semua orang bertepuk tangan dengan meriah. aku terkejut dengan tanganku yang bertepuk tangan dengan sendirinya. Kulihat ada benang transparan yang menggerakkanku bagai boneka. Aku, AKU BUKAN BONEKA! aku berusaha agar tanganku tidak ikut menepuk. Disana, ada Inosuke yang mengangkang dan ia memakai aksesoris penjepit rambut yang berwarna emas dan berbentuk babi. Dia melebarkan lubang surganya dan memajang wajah kecewa padaku.

'Bukankah ini yang kau mau?'

Tidak

'Jujur saja, kau suka kan membuatku malu?'

Tidak

Tidak!

TIDAAAKKKK!!!!

Aku mengerahkan segala kekuatanku untuk meraih Inosuke, tidak... ia tak pantas dipermalukan. Dia tidak pan—

KLANG

Rantai dari mana ini? kenapa, bukannya tadi aku sudah lolos? dari belakang Inosuke terdapat sebuah bayangan. Mataku melebar mendapati sosok itu, dia... adalah... diriku sendiri. Dia memang tidak salah lagi, dia memanglah diriku. Tapi, kenapa? 

"Halo~ perkenalkan, aku adalah kamu."

"Jangan bercanda! lepaskan Inosuke! dia bukan mainanmu!"

bukannya melepas Inosuke ia justru tertawa bagai tukang jagal dan Inosuke adalah hewan yang siap di jagal terpenggal. Rantai yang mengikat Inosuke tetiba tertaik dan membuat ia berdiri menggantung. Inosuke mengeluarkan desahan saat diriku yang satunya lagi itu menyentuh puting kirinya. Tidak sampai disitu, aku yang palsu mengambil sesuatu yang dipasangkan pada penis Inosuke yang sedang tegang. 

"BRENGSEK! LEPASKAN DIA!"

Dia tidak mendengarku, tepukkan tangan semakin meriah dan meredam teriakkanku. Lagi dan lagi, dia melakukan hal yang membuatku membelalakkan mata. Dia mengeluarkan cambuk dan mencambuk tubuh indah Inosuke. Dia berteriak meminta tolong, akan tetapi semua orang seakan bernafsu. tanpa sadar air mataku mengalir. Tidak, aku tidak mau ini terjadi. Tidak selesai sampai disitu, dia diperintahkan untuk melayani salah satu dari pada tamu. Mata Jade itu menatapku sendu, dia memilihku. Kumohon, bukan mimpi ini yang aku mau. Inosuke berjalan menghampiriku, ketika ia melewati beberapa kursi, banyak orang yang menepuk bokong sintal nya yang bulat itu.

U Not My Alpha (ZenitsuxInosuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang