4. perjalanan

1.6K 34 2
                                    

Karna megumi gak jawab pertanyaan dedy, akhirnya dedy berjalan menuju kemana angin membawanya.

Dan dedy berjalan sambil memeluk megumi, kenapa di peluk bukan di gendong?

Karna megumi gak bisa bergerak dia gak bisa berpegangan pada dedy untuk di gendong.

Bisa menggunakan alat bantu selendang atau pakaian yang mereka kenakan, tapi itu satu satunya pakaian yang mereka pakai. Bila memakai akar atau kulit pohon mungkin itu akan menjerat dan menyiksa mereka berdua.

Walau dia berjalan sambil memeluknya, dedy gak ngerasa capek. Mungkin megumi kurang makan maka dia langsing?

Tinggi megumi cuma sedagu dedy, dedy lebih tinggi dari megumi tentunya.

Selama perjalanan megumi hanya mampu melihat wajah dedy dari depannya. Pertamanya megumi gelisah dan khawatir tapi seiring berjalannya waktu megumi merasa aman dan hangat di dadanya.

Dedy gak memperhatikan megumi, karna dia sedang kebingungan harus berjalan kemana di tengah hutan ini.

di hutan itu dedy melihat ular piton, monyet, kucing hutan dan sebagainya. Bila dedy dan megumi bermalam di hutan mungkin sangat berbahaya pikir dedy.

Hingga sore hari tiba...

Dedy kembali ke tempat dia memasak daging buaya itu...

Sembari tersenyum dedy melihat megumi, "sepertinya kita tersesat di sini dan harus bermalam disini...?" 😅

'Bodoh..'
Itu wajah megumi bila wajahnya dapat berbicara.

Dedy membuat tenda seadanya, dan beberapa ranting di sekelilingnya di jadikan pagar penjaga.

Setelah selesai semua itu dedy bersiap memasak air untuk minum, dan sisa daging buaya itu masih tersisa jadi masih bisa di makan.

Dedy berfikir untuk mandi tapi sungainya bisa jadi ada buayanya, untungnya saat mereka terbawa arus sungai mereka tidak ketemu buaya dewasa, kalau ketemu bisa gawat pikir dedy.

Dedy kemudian mulai makan dan minum, setelah itu dia menyuapi megumi dari mulut ke mulut lagi.

Dan lagi lagi wajah megumi memerah dan menguap.

Setelah selesai makan mereka tidur tiduran di tenda sederhananya, dedy tidur bersama megumi.

"Neng megumi... kita tidur bareng itu untuk jaga kamu biar gak di serang hewan liar..."
Kata dedy sambil memandang wajah megumi yang manis itu.

POV. Megumi

'Orang macam apa ini, mas dedy macho. Kadang buat aku gelisah, khawatir, senang, aman dan melakukan itu dari mulut ke mulut...

Membuat ingin menguburkan diri ketanah saking malunya.

Apa ini perasaan ibu terhadap ayah?

Apa ini rasa bahagia.. dan...

Cinta...?'

Setelah itu megumi tertidur di dada mas dedy macho, sembari tersenyum penuh kebahagiaan.

##keesokan pagi..###

Megumi terbangun karna ada sesuatu yang mengganjal di bagian bawah pusarnya.

Tapi megumi tidak sanggup berbuat apa apa, hanya mampu menahan sesuatu yang mengganjalnya itu saat dedy sudah terbangun dari tidur.

Tak berapa lama dedy bangun dari tidur, dan melihat wajah megumi yang terusik sesuatu..

Kemudian dedy berusaha memisahkan tubuhnya, dan dedy sadar adik kecilnya siap menyambut hari.

"Sory megumi... my little brother is bad to you...?"
Kata dedy berusaha biar kelihatan pinter..

'Yeah.. yeah.. youre dick..' kata megumi di batin.

Tapi setelah itu dedy keluar tenda, dan meninggalkan megumi sesaat untuk buang air kecil.

Mendengar suara air mengalir, megumi tersadar sesuatu yang penting...

'Bagai mana aku bisa buang air kecil, bila tubuhku tidak bisa bergerak?'

Apa megumi harus menahan diri dari buang air kecil? Sampai dia bisa bergerak?

'Tentu saja aku akan bertahan dari itu semua...'
Pikir megumi dengan tekad bulatnya.

Tiga hari kemudian....

'Aku gak tahan... akan... akan keluar...'
Jerit batin megumi, dengan wajah merah menahan untuk buang air kecil.

"Ssssss..."
Suara air yang keluar dari dalam celana.

"Kamu kencing ya?"
Melihat megumi yang ada dalam pelukannya, karna saking dekatnya celana dedy ikut basah.

Wajah megumi lega sesaat, kemudian memerah sambil memejamkan matanya.

Megumi sangat malu, karna dia sudah dewasa tapi masih harus ngompol karna terpaksa...

"Sepertinya kita harus mencari air, untuk membersihkan diri...?"
Kata dedy sambil melihat - lihat sekelilingnya.

Beberapa saat kemudian dedy dan megumi melihat sebuah kolam mata air yang sangat jernih.

Kemudian dedy melepas celana megumi untuk di cuci, kemudian dia berfikir ' apa perlu mencuci celana dalamnya?'

Karna kepikiran kotor itu membawa penyakit, dedy melepaskan celana dalam megumi.

Dan disana dia melihat vagina yang berwarna pink mulus. Tanpa sadar penis dedy mengeras...

Tapi dia berfikir masih ada tugas yang lainnya yang lebih penting.

"Neng megumi apa mau sekalian berak? Karna neng megumi gak berak berak selama tiga hari ini...? Kamu tahu? Poop?"
Kata dedy melihat megumi dengan wajah merahnya dan uap yang keluar dari kepalanya.

Seperti biasa megumi gak bisa jawab, dan dengan itu dedy membuat lubang dan membuat megumi duduk di atasnya.

"Neng megumi tinggal berak disini, selagi saya mencuci celana nya.."
Setelah itu dedy meninggalkan megumi tidak jauh dari tempat dia mencuci.

'Poop?'
Pikir megumi, tapi untuk apa malu setelah dedy melihat semua bentuk tubuhnya.

Tanpa megumi sadari dia telah terbiasa dengan kehadiran dedy di hatinya, seseorang pria yang merawat megumi yang tak berdaya itu.

Seorang pria yang melindunginya di hutan berbahaya itu, seseorang pria yang mampu membuatnya tersenyum...

Waktu Dedy Punya Harem?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang