31. psk

580 14 0
                                    

Keesokan paginya dedy sudah berpakaian lengkap, dengan pakaian yang dia kenakan saat dia hadir di istana ini.

Tapi ransel dedy tidak bisa dia bawa, karna ranselnya di bawakan oleh salah satu pelayannya yang ikut. Mereka beralasan membawa barang tuannya adalah tugas pelayan.

Dedy pun mengalah mendengar penjelasan wanita itu. Saat ini dedy, ratu ming, putri ping dan empat selir ikut serta melihat lihat kota di dalam kereta kuda.

Dedy:"sebaiknya kita berjalan dari sini..."
Dedy melihat di depannya seperti pasar yang ramai penuh pedaggang dan pembeli.

Ratu ming:"kenapa harus berjalan...? Bukannya di luar sana sangat sesak dan kotor..?"

Dedy:"kamu nggak akan mengerti rakyatmu bila kamu tidak merasakan penderitaan mereka..."

Ratu ming kemudian melihat anak anak gelandangan di situ, kemudian para pejalan kaki yang menghiraukan mereka, dan pedagang yang berteriak menawarkan barang dagangannya.

Putri ping:"iya.. melihat lihat dari dekat lebih menarik dari pada melihat dari dalam kereta bunda.."
Kata putri ping dengan wajah manisnya.

Melihat wajah putrinya yang memelas, akhirnya ratu ming setuju untuk berjalan kaki.

Saat mereka semua berada di jalan, dedy dan kelompoknya jadi pusat perhatian, para pejalan kaki berhenti berjalan, para pedagang berhenti menjajakan jualannya.

Mereka sedang mengaggumi kecantikkan ratu ming dan kelompoknya, dan dedy  dengan pakaian modernnya sangat menonjol di antara mereka.

Saat dedy melangkah kejalanan, anak anak gelandangan mengerumuninya meminta sedikit uang dari dedy, dedy merasa bingung dia ingin kabur tapi malah di kepung oleh anak anak itu.

Beberapa penjaga yang ada di belakang dedy berusaha membuat anak anak itu menyingkir, tapi dedy menghentikan mereka.

Dedy:"biarkan saja mereka... biar aku urus..."
Lalu dedy menggendong sepasang gadis kembar yang berumur 6 tahun, dan dia menuju penjual bakpao.

Dedy:"berapa harga semua daganganmu...?"
Kata dedy kepada pria gendut penjual bakpao.

Penjual:"seratus koin saja tuan..."
Kata pedagang itu.

Putri ping:"dia adalah pangeran kakakku... kamu seharusnya memanggilnya pangeran seperti para pelayan..."

Mendengar kata kata putri ping, para penjaga menandukkan kepalanya dan memandang penjual itu seperti mau memukulnya.

Dedy:"kalian tidak usah hiraukan itu... PELAYAN..bayar seratus koin pada penjual ini..."
Kata dedy kepada pelayannya.
"Lalu serahkan bakpaonya pada anak anak ini..."

Penjual:" baiklah pangeran..."
Sembari memberi dua buah bakpao pada kedua gadis kembar yang ada di kedua tangan dedy.

Gadis kembar itu menerimanya kemudian melihat dedy, dedy kemudian menandukkan kepalanya. Melihat dedy menanduk kedua gadis manis itu tersenyum dan memakannya.

Orang orang yang melihat senyum kedua gadis itu dan dedy, merasa tersentuh hatinya. Termasuk ratu ming dan para pengikutnya.

Putri ping ikut makan bakpao bersama anak anak gelandangan tersebut, dan sesekali tersenyum melihat dedy.

Dedy:"ngomong ngomong kenapa disini banyak anak anak gelandangan..?"

Kata dedy bertanya kepada penjual bakpao.

Penjual:"mereka adalah anak anak dari rumah pelacuran yang di buang pangeran..."

Ratu ming ikut mendengarkan perkataan penjual bakpao, dia merasa marah melihat anak anak kecil yang manis itu di buang.

Waktu Dedy Punya Harem?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang