41. percakapan

289 13 0
                                    

Setelah makan malam, dedy, ali dan edward menuju tempat yang ali usulkan.

Tempat dimana para orang kaya menonton tari pinggul, di sana mereka bisa bertukar cerita dan  berjudi.

Sesampainya di sana mereka di sambut hangat pelayan cantik, lalu mereka memperilahkan masuk.

Dedy melihat arena perjudian, mereka memainkan tebak dadu dan permainan rollet.

Karna dedy melihat kesempatan kegunaan kacamata itu, maka dia ikut tebak dadu.

Dedy menang taruhan... agar yang lainnya tidak curiga, saat dia menang dia memasang semua koinnya, dan saat dia ingin mengalah dedy memasang sedikit koin miliknya.

Dengan begitu dedy menambah uang yang ada di kantungnya, setelah merasa cukup dedy mendekati edward dan ali yang sedang bersama sama wanita cantik.

Dedy:"apa wanita wanita ini teman kalian...?"
Tanya dedy penasaran..

Ali:"tentu saja bukan... mereka adalah wanita penghibur yang kami bayar..."

Edward:"kamu bisa memilih di antara mereka, tuan dedy bila anda tertarik..."

Dedy:"bila tahu begini... aku tidak akan membawa istri istriku..."

Ali:"tuan dedy... anda seharusnya tidak perlu cemas oleh istri anda bila istri anda memberi izin untuk menikmati wanita ini.."

Chichi:"aku tidak keberatan.."

Tika dan tiki ikut menandukkan kepala mereka, chichi sudah bercerita kepada tika dan tiki kehidupan dedy di istana, chichi bercerita di istananya semua telah mencicipi penis dedy, jadi mereka mengizinkan.

Dedy melihat wanitanya mengizinkan dedy menyewa pelayan psk itu jadi ragu apa mereka benar benar mencintai dedy? Atau hanya karna penisnya?

Saat dedy duduk di sofa, dua pelayan yang di pilih dedy langsung datang mendekat.

Mereka tidak malu mencium bibirnya dan mengelus penis yang ada didalam celananya, salah satu pelayan itu penasaran dengan penis dedy, dia melihat dedy sebagai bocah tapi memiliki penis lebih besar dari pria dewasa.

Pelayan itupun melepas penisnya, dengan kaget melihat ukurannya dia melakukan blowjob.

Dedy:"apa di tempat umum ini kita bebas berhubungan sexs?"

Edward melihat ali, lalu ali bertanya dengan bahasa arab kepada wanita pelayannya, mereka bercakap cakap beberapa saat sebelum ali menjawab.

Ali:"tidak bebas... kita hanya perlu menikmati pelayanan mereka, bila ingin sexs maka perlu di ruang tertutup yang sudah di sediakan..."

Dedy:"bila tidak bebas apa yang wanita ini lakukan..?"

Ali:"pelayanan...?"
Kata dia sambil mengeluarkan penisnya, dan beberapa perempuan itu melayani penisnya.

Edward melihat itupun ikut ikutan.
Menikmati pelayanan wanitanya pria itu bercakap cakap.

Dedy:"tadi tuan ali bercerita mengenai anak anak yang akan di warisi usaha pertambangan emasnya, bisa ceritakan sedikit tentang keluarga anda...?"

Mendengar perkataan dedy edward pun setuju, dia ingin mengenal lebih dekat temannya yang akan melakukan perjalanan bersamanya.

Ali:"aku memiliki delapan istri syah, dan beberapa pelayan wanita..."

Edward:"kenapa di menyebutkan pelayan...?"

dedy:"karna pelayan wanitanya juga melayani kebutuhan sexsnya..."

Chichi:"saat pangeran ada di istana semua pelayan ikut melayani kebutuhan sexsnya... jadi aku mengerti..."

Dedy:"itu karna kalian terlalu horny..."

Waktu Dedy Punya Harem?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang