13. membongkar makam

643 67 4
                                    

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Bandara Kuala Namu. Mereka harus menempuh sekitar empat jam perjalanan ke Parapat.

Mengitari danau Toba sekitar tiga jam dan akhirnya sampai di kampung halaman langit.

Pria itu disambut bak matahari oleh para tetua yang ada di kampung.

Agenda Sandra dan Langit ke kampung selain ziarah adalah membuat acara memasukkan tulang belulang milik ayah Langit dari makam ke tugu marga mereka.

Sebuah adat istiadat yang sudah kebanyakan tidak pernah di lakukan di peradaban yang semakin maju.

Beberapa daerah ada yang menentang dan ada juga yang masih melakukannya.

Langit duduk di samping Sandra. Yang tampak sedikit lelah akibat perjalanan yang jauh.

Dan kemudian setelah sibuk dengan aksi satu malam acara untuk.membicarakan acara besok hari. Akhirnya Sarah dapat menyandarkan tubuhnya di atas dipan yang keras.

Walau begitu Sandra sungguh sangat berterimakasih kasih, yang ia perlukan hanyalah memejamkan matanya.

"Kamu capek?" Tanya Langit menatap Sandra yang berbaring disampingnya.

Udara mulai bertambah dingin menggigit.

Membuat Sandra merapatkan selimut di sekeliling tubuhnya.

Langit membetulkan letak selimut dan membelai rambut istrinya.

"Tidurlah" ucap Langit.

Sedangkan Sandra seperti enggan untuk menjawab suaminya. kepalanya terasa pusing.

Dingin2 gini enaknya buat anak bang, bukan tidur!

Dasar gak peka!

Dalam adat batak peran dan nilai seorang anak lelaki sangatlah penting. Sandra tahu itu, beberapa kali sang ayah pernah mengajarkannya tentang nilai-nilai dalam adat batak yang sangat berharga.

tentang bahu seorang wanita yang menikah dengan anak laki-laki satu-satunya atau anak laki-laki paling besar harus kuat. menjunjung tinggi semua tanggung jawab keluarganya dan juga nama baik pihak suami dan juga keluarganya.

kakak atau adik perempuannya, juga ibu dan ayah mertua jika masih hidup.

bagi adat batak, menikah bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk diakhiri atau mudah untuk dilaksanakan.

pesta yang diadakan sungguh sangat panjang dan memiliki banyak aturan untuk saling hormat menghormati.

"papa kenapa enggak datang bang?" tanya Sandra menatap Langit yang tidur menghadapnya.

"sakit" jawab Langit melipat tangan di dada, dan mencoba menghadang rasa dingin.

Langit enggan emnatap Sandra, ia tahu jika ia menatap gadis itu, akan berdampak hal yang sangat ia hindari, yaitu memeluk istrinya sendiri.

"sakit apa?"

"kurang enak badan"

"kenapa papa gak cerita samaku?"

Langit nerasa sangat terganggu dan seperti menjawab sebuah pertanyaan anak kecil.

"bapak lagi kurang enak badan, dan harus mengurus beberapa proyek di sana"

"apa itu lebih penting dari acara ini?" tanya Sandra kemudian.

"..."

"acara ini juga penting kan bang? ini kan acara tentang keluarga abang, lagian gak biasanya papa absen di acara adat"

Lamtiur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang