08. Menghilang

2.7K 447 94
                                    



"... Atau kau ada perlu dengan Kyungsoo-ku?"

Kyungsoo-ku, katanya. Jawabannya membuat napas Jongin semakin tercekat saja. Namun, kali ini Jongin tak mau berburuk sangka apalagi beberapa saat lalu ia baru saja mendengar kisah tentang Do Kyungsoo dari Madam tempat lelaki mungil itu bekerja.

"Apakah Anda ini adalah kakaknya Kyungsoo ssi?" tanya Jongin dengan sopan sekali.

Lelaki dewasa itu tersenyum ramah. "Wah, baru kali ini teman Kyungsoo berhasil menebak siapa aku."

Mata elang Jongin melebar oleh jawabannya, setelahnya pun ia bernapas lega. Sungguh, Jongin tak ingin mengulang keadaan yang sama; di mana ia melihat lelaki lain yang keluar dari rumah seseorang yang disukai. Kali ini, ia tak mau mengulangi kesalahan.

"Lalu? Bagaimana keadaan Kyungsoo ssi?"

"Dia baru saja tertidur, tetapi aku akan membangunkan jika ini mendesak."

"T—Tidak! Jangan ...." Dengan cepat Jongin membalas ucapan kakak Kyungsoo. "Lebih baik jika Kyungsoo ssi beristirahat. Saya bisa datang di lain hari," ucap Jongin.

"Ah, begitu. Terima kasih sudah mengkhawatirkan Kyungsoo," ujar sang kakak kemudian. "Umm ... apa kau ini yang membawa Kyungsoo ke taman bermain?"

Kembali mata melebar perlahan. Sedikit terkejut akan kakaknya yang mengetahui tentang hal ini. Padahal beberapa hari kebersamaan mereka, Jongin menutup diri dan menolak untuk bercerita pada orang lain, bahkan ketika mereka berselisih. Namun, Kyungsoo terlihat tak segan menceritakan keluh kesah pada kakaknya.

***










Tak ingin mengganggu istirahat Kyungsoo, akhirnya sang kakak mengajak Jongin menikmati kopi instan dari mesin minuman ringan di taman bangunan apartemen yang ditinggali Kyungsoo.

Mereka sempat berkenalan. Kak Minho bukanlah kakak kandung Kyungsoo, dia hanya tak sengaja dibawa pulang ke rumah keluarga Do oleh ibu Kyungsoo. Itulah sebabnya mereka tak terlihat mirip dan berkali-kali orang lain selalu salah mengira.

"Pergi ke sana lebih seperti Kyungsoo ssi menemani saya lantaran tidak ada teman untuk pergi bersama. Katanya, itu pertama kalinya ia datang, benar-benar menggemaskan melihat ekpresi wajahnya kala itu." Jongin memberikan jawaban akan pertanyaan kakak Kyungsoo di pintu rumah apartemen tadi.

"Ah, aku bisa membayangkan itu," respons Kak Minho. Wajar saja, sudah sedewasa itu tetapi baru pertama kali mengunjungi taman bermain.

"Aku sungguh berterima kasih padamu. Dunia Kyungsoo begitu sempit sejak kecil, sejak orang tuanya meninggalkannya. Aku ingin Kyungsoo memiliki pengalaman yang lebih banyak."

Jongin sedikit terpaku, berusaha mencerna ucapan Kak Minho. Sebenarnya, Jongin pun berpikir begitu, lelaki mungil itu terlalu misterius dan sulit sekali dibaca jalan pikirannya. Dia terus-menerus membuat Jongin penasaran.

"Ah, jika tak masalah, apakah Kakak bisa bercerita sedikit tentang di mana dan bagaimana kota tempat tinggal Kyungsoo ssi di masa kecilnya?" Permintaan Jongin membuat Kak Minho tersentak dan melirik.

Sweet Trap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang