Langit yang cerah, cuaca hangat yang mendukung. Di mana pun arah mata memandang, yang ada hanyalah keceriaan. Suara cekikik orang ramai yang penuh kebahagiaan. Senyum dan tawa, benar-benar mendominasi di setiap sudut.
"T—Taman bermain?! Yang benar saja!"
Kyungsoo terus menggerutu, bahkan sejak memasuki area ramai ini, Kyungsoo sama sekali tak menunjukkan suasana hati yang tenang. Meskipun semua itu tak ia tunjukkan pada Kim Jongin; lelaki yang dua hari lalu mengajaknya pergi berkencan untuk berniat melakukan hal romantis.
"Kyungsoo ssi, kau tidak apa-apa?" Nada suara rendah begitu lembut terdengar mendekati Kyungsoo. "Jika kau merasa tak enak badan, apa sebaiknya kita pulang saja?"
"O—Oh, bukan begitu. Terlalu banyak hal berkelap-kelip dan meriah. A—Aku belum terbiasa." Kyungsoo tertawa canggung.
Padahal niat utama untuk menyetujui ajakan lelaki tampan ini adalah agar dapat membuatnya terjadi. Akan tetapi, jika di tempat dan keadaan yang semacam ini, barangkali Kyungsoo yang akan benar-benar terjatuh pingsan oleh perut yang mual.
Kim Jongin lantas memberikan minuman ringan di tangannya pada Kyungsoo, dia ikut duduk di samping Kyungsoo di bangku taman yang disediakan. "Padahal taman bermain begitu menarik, apa kau tak pernah datang ke sini sebelumnya?"
Kyungsoo melirik lelaki di sampingnya, lantas ia meneguk minuman ringan tadi dan tersenyum. Kepala ikut menggeleng ringan. "Belum pernah. Ini pertama kalinya."
"Di waktu kecil? Ayah dan ibumu tak pernah mengajak?"
Kyungsoo melirik lagi. Lelaki di samping ini tak tahu-menahu tentang dirinya. Wajar saja jika ia terlihat kaget.
Barangkali bagi orang kebanyakan, adalah hal wajar untuk datang ke taman bermain bersama keluarga; bersuka cita. Namun, itu tidak termasuk untuk seseorang seperti Kyungsoo. Bukan dirinya membenci taman bermain, tetapi jika menilik bagaimana masa lalu, Kyungsoo benar-benar tak memiliki waktu untuk hal semacam ini.
"Ayah dan Ibu tak pernah mengajak kemari." Kyungsoo mengedik bahu, lalu meneguk minuman.
"Ah, begitu ya." Lelaki di sebelah Kyungsoo, menarik napas dan meneguk minuman. "Eum, kalau begitu akan menyia-nyiakan waktu jika kita hanya diam saja," ucapnya sembari merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan peta tata letak taman bermain yang mereka datangi.
"Kyungsoo ssi? Kira-kira yang mana yang mau lebih dulu kita coba?"
"Hm ...." Kyungsoo ikut melirik peta. "Bagaimana dengan yang ini?" Dia menunjuk satu wahana di dalam peta tata letak taman bermain tersebut.
***
"Sial! Membosankan!" Kyungsoo hanya bisa menggerutu di dalam hati.
Di dalam sebuah kereta wahana yang sempit, berjalan santai menelusuri suasana mencekam dan suara cekikikan-cekikikan menakutkan dari permainan rumah hantu; seharusnya hal semacam ini menjadi romantis. Seharusnya, Kyungsoo berpura-pura terkejut akan rasa ketakutan oleh ulah para hantu buatan itu dan kemudian lompat ke dalam pelukan hangatnya. Namun, semuanya malah menjadi hambar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Trap
Fiksi Penggemar[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Mereka terbangun di ranjang yang sama, bahkan di selimut yang sama. Namun, Kim Jongin...