FLAWLESS|17|

739 55 4
                                    

Jam di dinding berwarana biru itu kini telah menunjukkan pukul setengah delapan malam,Athala mengoleskan lipbalm ke bibirnya sebagai sentuhan terakhir untuk mengakhiri make up nya yang terbilang sangat natural.

Malam ini ia memutuskan untuk mengenakan celana kain berwarna abu-abu yang di padukann dengan baju berlengan panjang dengan motif garis-garis hitam.

Lalu ia berjalan ke arah rak berisi tumpukkan sepatu yang ada di pojokkan kanan kamarnya untuk meraih sepatu sendal yang biasa ia gunakan.

Rambutnya yang sebahu pun hanya di ikat sebagian agar penampilannya terlihat lebih modis.Athala meraih ponselnya dengan layar yang menyala-nyala tanda beberapa pesan chat masuk.

Kak Kavi : gw udh di komplek rmh lo

Kak Kavi : yg mn satu?

Athala : nomor 34A wrn biru pagernya wrn putih.

Kak Kavi : oh kbtulan bgt gw stop d sini wkwkk

Athala : bntar kak,gw kluar dlu.

Kak Kavi : santuy wkk

Setelah membaca pesan dari Kavi,Athala langsung keluar kamar dan mendapati Dimas sedang berbincang dengan seorang perempuan sebaya dengannya.

"Mau kemana?," Tanya Dimas.

"Mau jalan sama temen,", Sahut Athala sambil melirik ke arah perempuan yang menjadi lawan bicara abangnya itu.

" Cewekmu bang?" Tanya Athala sambil cekikian.

"Kalo mau pergi,pergi aja sana." Kata Dimas yang membuat perempuan di sampingnya tersenyum tipis.

"Mau nitip gak?" Tawar Athala

"gak usah,udah sana" tolak Dimas yang di sambut Athala dengan anggukan kepala sehingga perempuan dengan tinggi 160 sentimeter itu melenggang pergi dari ruang tamu dengan menenteng sebuah helm.

"Kak Kavi!" Panggil Athala ketika melihat seseorang dengan jaket hitam sedang duduk di atas jok motornya seraya menatap layar ponselnya yang menyala.Pemuda dengan helm hitam itu menoleh ke sumber suara dan seketika tersenyum ketika orang yang ia tunggu sudah datang.

"Hey,"sapa Athala kepada Kavi,"kesasar ya tadi?"

Kavi menampilkan sederetan giginya yang putih,"hampir hehe."

"Yaudah yuk berangkat."

"Yuk."

Athala segera naik ke atas jok kendaraan Kavi sebelum lelaki itu menstater kendaraannya dan melenggang pergi meninggalkan halaman rumah Athala.

"Mau kemana,la?" Tanya Kavi.Matanya melirik ke kaca spion di mana ia bisa bisa melihat wajah Athala lebih leluasa.Tanpa sadar Kavi tersenyum melihat Athala yang tengah mendongakkan kepalanya untuk melihat lelangitan Yang malam ini bertabur bintang.

"Athala." Panggil Kavi dengan suara yang lebih keras,karena menurutnya mungkin saja Athala tidak mendengarnya.

"Iya,kenapa Ka?" Tanya Athala bersamaan dengan kepalanya yang maju sedikit ke bahu kanannya Kavi."Tadi ngomong apa?"

"tadi gak denger emang gue ngomong apaan?."

"Enggak." jawan Athala dengan syara keras,"emang ngomong apaan?"

FLAWLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang