Jarum panjang jam sudah terhenti tepat di angka dua dan jarum pendek nya baru saja berhenti di angka satu dini hari.Dan Athala belum bisa memejamkan kedua matanya sejak dia pulang bersama bersama Kevin tiga jam yang lalu.
Athala yang malam ini hanya mengenakan hotpants dengan atasan tanktop mini berwarna hitam transparan,hanya melakukan kegiatan yang sama.Yaitu menatap lelangitan,dan sesekali menghela nafas.Menunggu kapan rasa kantuk menerpanya.
Sampai gadis itu memutuskan turun ke dapur untuk memasak mie rebus instan yang selalu tersedia di kulkas lengkap dengan sayuran dan makanan pendamping lainnya.Sambil menunggu mie nya matang,Athala menaruh kimchi ke piring kecil yang di ambilnya dari rak piring.
Setelah itu dia mengaduk mie rebusnya yang sudah bercampur dengan tteokboki yang di belinya bersama bang Dimas saat mereka berbelanja untuk bahan bulanan.
Kemudian dengan pelan-pelan Athala memakan mie rebusnya tersebut karena kuahnya yang masih sangat panas.Selagi asik mengunyah,tangan Athala yang satunya lagi mengambil remot dan menyalakan tv.
Pada jam seperti ini biasanya beberapa chanel tv akan menayangkan berbagai macam genre film.Pilihan Athala jatuh ke salah satu channel tv yang menayangkan film hollywood romance yang berjudul 'fifth shades darker' film yang mengandung ceriga dewasa namun sangat menarik tentu saja banyak adegan yang di sensor karena tidak ingin di tuntut oleg lembaga persponsoran.
Pintu ruangan utama terketuk,Athala menoleh sejenak.Kira-kira siapa yang datang kerumahnya pada jam segini?pikirnya.
Athala beringsut bangkit dan membuka pintu itu dengan sedikit pelan,takutnya orang jahat yang berkunjung ke tempat tinggalnya.Dia mengintip sedikit dan kemudian membukakan pintunya lebar,sehingga memperlihatkan dirinya yang seolah menyambut kedatangan orang itu dengan senang hati.
"Cakra?" sapa Athala canggung.
Sementara Cakra berdiri di hadapannya dengan keadaan basah kuyup berkata,"boleh gue masuk?"
***
Athala kembali mengaduk mie rebus instan rasa kari ayam dengan beberapa cabe rawit yang di pinta oleh Cakra.Sambil menunggu Cakra yang ganti baju di kamarnya,Athala memilih menyibukkan dirinya untuk membuatkan makanan hangat untuk lelaki itu.
Dia juga membuat susu yang ada oatnya setelah meletakkan makanannya ke atas meja yang ada di depan tv.Suara pintu terbuka dari kamarnya dan itu berarti Cakra telah selesai mengganti bajunya.
"gapapa baju bang Dimas gue pake?" tanyanya sambil duduk di samping Athala.
"gapapa" sahut Athala sambil tersenyum,"di makan dulu"
Cakra mengangguk dan mengambil mie rebus buatan Athala,kemudian memakannya dengan rakus.
"laper banget kayanya?"
Cakra tidak menyahut,dia hanya fokus dengan makanannya hingga tidak membutuhkan waktu yang lama makanan itu telah masuk semuanya ke dalam perutnya.
"lo kenapa ujan-ujanan jam segini sih?kaya anak baru gede aja"
"gue nangis"
"hah?!" pekik Athala,"nangis kenapa lo anjas"
"lo pergi mulu dari gue,"
"dih najis amat ucapan lo"
"gue...,kangen sama lo." Cakra menolehkan kepalanya ke arah Athala.Sampai akhirnya tubuh Athala dia peluk dengan sangat erat seolah tidak mengizinkan gadis itu pergi kemana-mana.
"aduh duh,napas gue sesek.Lepasin Cak"
Cakra menuruti Athala.Dia menghela nafas seperti anak kecil yang tidak kebagian permen gratis,"di bales kek pelukan gue.kan gue lagi sedih"
Athala menatap lelaki itu tidak percaya,apakah di hadapannya ini adalah Cakra yang dia kenal atau bukan?.Masalahnya,Cakra yang satu ini sangatlan manja dan ngambekkan seperti anak kecil.
Kedua tangan Athala sontak memeluk lelaki itu erat,namun tidak seerat pelukan Cakra yang tadi.Jujur saja,debaran jantungnya berdetak sangat cepat,dan Athala yakin jika Cakra akan tersenyum miring saat mengetahui jika dirinya tengah gugup.Persetan dengan itu semua,toh sudah di lakukan dan Athala juga menginginkannya.
Cakra membalas pelukan Athala.Gadis itu dapat mencium aroma vanilla dari leher Cakra,dia memejamkan kedua matanya.Menikmati aroma yang menari-nari di hidungnya tersebut.
Cukup lama mereka bertahan dalam posisi tersebut sampai Cakra melepaskan pelukan mereka dan menatap Athala dengan kedua matanya yamg sudah terbuka entah sejak kapan.
Sepasang mata yang selalu mampu menghipnotis Athala dengan cahaya indah di balik matanya yang sayu.Tangan kanan Cakra menyentuh leher Athala,hingga perlahan lahan dia menempelkan bibirnya ke bibir Athala.
Athala memejamkan kedua matanya dan membalas setiap permainan Cakra yang membuatnya candu dan seakan meminta lebih kepada lelaki tersebut.
hingga tiba-tiba Cakra melepaskan ciumannya dan berkata,
"WOY BANGUN!SEKOLAH KAGAK LO?"
Athala sontak membuka kedua matanya secepat mungkin dan memposisikan dirinya untuk segera duduk ketika suara Bang Dimas dengan keras meneriakinya tepat di samping telinganya.
Gadis itu menepuk keningnya pelan sambil menghela nafas dengan keras.
mimpi sialan.
"kok cuman mimpi sih?!" pekik Athala tidak terima. tidak menghiraukan bang Dimas yang hidungnya sudah kembang kempis karena adiknya yang bangun kesiangan.
"sekolah kagak lo?!"
"hari ini kan tanggal merah ,bang! Ya Allah ganggu gue mimpi indah aja sih!"
"oh iya lupa.Yaudah bangun sana,gue mau berangkat,sarapan sudah gue siapin sama uang jajan lo noh." pamitnya seraya beranjak pergi.
Athala menghentakkan kedua kakinya kesal dan langsung pergi ke kamar mandi.Dia mengikat rambutnya yang tadinya tergerai berantakan sebelum akhirnya menyikat giginya di depan wastafel dengan malas.
Saat masih menyikat giginya,tiba-tiba Athala menghentikan aktifitasnya mendadak,karena sesuatu yang menyita perhatiannya.
Di menyentuh bagian leher dan dadanya yang ada bercak bercak berukuran sedang berwarna merah yang membiru dengan kening mengerut.
ni kenapa dah?di gigit nyamuk atau keseleo gue?pikirnya.
Menit berikutnya dia menggelengkan kepalanya pelan dan kembali melanjutkan aktifitasnya,tidak menghiraukan sesuatu yang sempat menyita perhatiannya tersebut.
paling di gigit nyamuk.
***