LANGIT tak gelap,tak menunjukkan mendung sedari tadi.Tapi kini dapat gadis itu rasakan hujan akan turun.Dan benar saja,titik-titik air mulai menetes dari langit.Lambat laun pergerakannya makin cepat,makin deras.Ya,hujan telah tumpah ruah di luar sana,di balik jendela besar yang membatasi Athala dengan dunia luar.
"pesen apa la?" tanya Kevin yang membuat lamunan Athala buyar,gadis itu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah buku menu yang di berikan oleh pelayan.
"Carbonara sama teh chamomile",Athala menyahut dan mengembalikan buku itu kepada sang pelayan.
" la",panggil Kevin.Yang di panggil langsung mengalihkan pandangannya ke arah Kevin,"gue ganteng gak?"
"Hah?" kening gadis itu mengerut bersamaan dengan bibirnya yang terbuka,"najis amat pertanyaan lo?"
"Serius babi"
"gue kan belom selesai ngomong,jengkol" Athala menegakkan posisi duduknya sebelum melayangkan jitakan ke kening Kevin,"kalo di bandingin sama ketek gue,ganteng kok"
"najis,jorok lo sialan!"
Athala terkekeh pelan,"lo juga ngapain nanya-nanya gitu ke gue,kaya mau mati"
"mulut lo!"
"Ampun kakanda"
"Kalo kita gak dekat gini,lo mau gak jadi pacar gue?" intonasi nada bicara lelaki itu bertambah satu kali lipat serius dari sebelumnya.
"Semakin Najis ya pertanyaan lo?" Athala terkekeh sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Najis gini juga lo sayang"
"Dih?Najis gini juga lo sayang," Athala menirukan ucapan Kevin dengan nada yang di main-mainkan.
Makanan pesanan mereka sudah datang namun tawa Kevin masih saja terdengar sampai kemudian Athala memakan makanannya dengan hening.Biasanya perempuan itu akan banyak mengoceh,sampai-sampai Kevin kelelahan menanggapi semua ucapan Athala yang menurutnya tidak terlalu penting.
"lo kaya orang yang banyak pikiran."
"emang iya?"
Kevin mengangguk yakin,"kaya gak biasanya aja gitu"
"Kaya gimana dah?,orang tiap hari sama aja kok", Athala terkekeh pelan.
" lo selalu payah kalau dalam urusan berbohong"
"Cielah baku amat,mansur"
"Serius juga",lelaki yang kali ini memakai kaos oblong berwarna biru itu mendecak," lo kenape coba"
"Gakpapa gue mah"
"cerite gak lo"
"gue lagi suka sama cowok", Athala melipat kedua bibirnya dan melirik Kevin yang masih setia dengan posisi santaynya," kok kagak kaget lu?"
"kalo lo suka cewek,baru gue kaget"
"Oiya bener juga", Athala terkekeh dan menggaruk pangkal lehernya kikuk
" and then whose that lucky man?"
"Cakra"
"The blind one?"
Athala mengangguk lemas.Kevin menghela nafas panjang,tidak ada yang tau bahkan gadis itu sendiri jika Kevin merasakan sakit di bagian hatinya yang paling dalam.Perempuan yang sangat dia cintai sejak pandangan pertama itu menyukai laki-laki,dan orang itu bukanlah dia.
"Kenapa?"
"I dont know." ada jeda sebentar," is to love must has a reason?"