FLAWLESS |23|

407 31 4
                                    

Author Note.

happy 20k readers!ya ampun aku seneng banget astaga😭,makasih buat kalian yang udah mau repot² baca cerita amburadul ini ya,it's mean a lot to me😭❤❤

oke jadi di chapter ini akan membahas tentang background keluarganya Cakra.Bagaimana pemuda itu bisa tinggal di panti asuhan,dan teka-teki lainnya.

oh iya,aku minta maaf klo trdapat typo ya,soalnya aku nulisnya buru² banget:)

Selamat membaca❤❤

***

Hamburg,German.

Cakra menatap bayangan dirinya di kaca dengan mata berbinar.Hari ini Adik dan kakaknya akan datang berkunjung setelah satu tahun tidak bertemu,dan dengan hari ini juha usia Cakra ganjil sembilan tahun.

"Mereka sudah datang,son." Ayahnya Harles masuk ke dalam kamar dan menatap hangat putra keduanya tersebut.

"Benarkah?Apa mereka membawa banyak hadiah untuk di berikan kepadaku?" Cakra menatap Harles dengan sepasang mata emeraldnya,sepasang mata yag di wariskan Harles padanya.

Harles tersenyum hangat dan mengusap pucuk kepala Cakra dengan lembut.

"Apa itu berarti,Daddy akan kembali bersama dengan mommy?" pertanyaan sederhana yang keluar dari mulut kecil Cakra seketika langsung di balas senyuman sedih oleh Harles.

"Listen,Son.Ada beberapa hal yang tidak bisa membuat aku dan ibumu bersatu kembali seperti dulu."

"dan apa itu?"

Harles tersenyum penuh arti,"suatu hari nanti kau akan mengerti."

dan Cakra kecil hanya menatapnya bingung.

"Baiklah,mari kita temui saudaramu sekarang." ucap Harles yang di balas anggukan antusias oleh Cakra.

Cakra menuruni tangga dengan gembira ketika melihat tiga orang yang sangat dia rindukan menyambutnya dengan hangat.

"Mommy,Arsen,Angelina.Kalian datang!" Cakra memeluk ketiganya dengan erat.

"Apa kabarmu,little boy!" seru Arsen mengajak Cakra untuk tos bersamanya.

"Aku baik-baik saja,bagaimana kabar kalian?"

"kami baik-baik saja.Kau tambah besar,sepertinya ayahmu selalu memberimu makan yang banyak." Liliana mencium kedua pipi putranya.

"daddy selalu memberiku materi yang cukup,tapi tidak dengan waktunya.Dia selalu berkutik dengan pekerjaannya di Bank lusuh itu." Cakra cemberut dan itu terlihat sangat menggemaskan.

"tapi daddy tidak akan pernah lupa denganmu,brother." kata Angelina kecil yang duduk di samping Liliana dengan memeluk sebuah boneka teddy bear berwarna pink.

"yah kau benar."

"Tunggu apa lagi,ayo buka hadiahnya!" seru Arsen.

"kau mau ikut bersamaku ke kamar,Angel?" tawar Cakra.

Angel menganggukkan kepalanya dan berlari ke pelukan Cakra yang langsung menggendongnya pergi menuju kamar.

FLAWLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang