buku buku berserakan dimeja dengan laptop yang terus menjadi perhatian Reyha sejak sejam lalu. jari jarinya begitu sibuk mengetik dikeyboard. namun yang membuatnya jengah adalah Jungkook terus memerhatikannya, dan itu sukses membuat Reyha risih.
"Kuk, bisa gk si lo fokus aja sama tugas"
"udah kelar kok, jadi apa lagi yg harus gue kerjain?" matanya masih tidak pindah memandangi wajah Reyha.
"ngapain kek, mumutin sampah makanan bekas si Yujin noh" ujar Reyha yang masih sibuk dengan laptop milik Jungkook.
tanpa diduga Jungkook memajukan tubuhnya, sontak Reyha menghentikan aktifitasnya.
"kenapa? lo salting kan gue liatin? ngaku aja"
sulit dipercaya, kenapa dia punya kepedean tingkat dewa seperti ini.
"salting? yang ada gue risih tau gak"
tidak ada pergerakan darinya, Jungkook masih menatap setiap inci wajah Reyha. sebenarnya dia sedang mencari kebohongan dari mata gadis itu, namun matanya malah turun kebawah, tepatnya pada bibir merah milik Reyha. entah kenapa ia ingin skali menyicipi bibir gadis itu skali lagi, walau tau itu akan membawa malapetaka baginya.
Reyha menyadari arah tatapan Jungkook, dengan cepat dia menjauh dan segera menutup laptopnya. ini benar benar membuatnya gila, belum kejadian semalam nya dengan Jimin, kini si kunyuk satu ini .
"loh? udah kelar Rey?" Yujin baru saja datang dari kamar mandi. dia baru saja numpang nyetor ke kamar mandi karna dia memakan banyak makanan.
"udah, tinggal bikin cover aja, nanti gue bikin dirumah" Reyha tengah beres beres.
"kenapa gk disini aja, kan jadi pas sampe rumah tinggal rebahan" -yujin
"gapapa, gue pengen buru buru balik"
Yujin mengangguk dan ikut beres beres. setelah selesai mereka berdua berpamit pada sang tuan rumah.
"makasih ya Kuk, gegara lo nyokap gue gak usah repot repot masak nasi banyak2" -yujin
"hahaha selo aja"
"yoda klo gitu kita cabut" hendak berbalik tangannya dicekal oleh Jungkook, reflek Reyha maupun Yujin kembali menoleh.
"Yu, lo bisa balik duluan gak? gue masih ada urusan sama Reyha"
Urusan? bukankah mereka sudah selesai dengan tugasnya??.
"hmmm.....yode, tapi awas aja lo kalo ngapa ngapain soib gue"
Jungkook mengangguk. lalu Yujin pun meninggalkan mereka berdua. setelah itu ditariknya Reyha menuju kamar.
"e-eh? lo-lo mau ngapain bawa gue kemari hah!"
Jungkook menghiraukannya. detak jantung Reyha sudah seperti gendang kosidahan. dia berusaha untuk melepas namun genggaman Jungkook begitu kuat. setelah sampai dikamar Jungkook melepas Reyha, entah apa yang pria itu rencanakan.
"temenin gue nonton"
3 kalimat itu berhasil membuat Reyha melongo. padahal pikirannya sudah liar kemana mana. sialan emang Jeon Jungkook
^^^
sisi tegang menyeruang dalam aprt Jimin. Jimin masih menunggu kelanjutan Jina, menghiraukan kedatangan Suga. sedangkan Jina menegang, kedua pria itu kini menatapnya tajam. lalu apa yang harus ia lakukan skarang?
"lanjut aja, anggap gue gak ada" celetuk Suga.
Jina menjadi ragu untuk menjelaskan nya pada Jimin, namun jika ia melanjutkannya sudah pasti Jimin tidak akan mau memaafkannya. tapi disisi lain dia merasa terancam dengan keberadaan Suga sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAME!! [BTS]
Fanfictionniatnya hanya sekedar balas dendam, namun malah termakan oleh permainan mereka sendiri.