"Kamu mau bawa bekel gak div" kata mama saat kami sedang sarapan.
"Gak usahlah ma"jawabku.
"Emang ya anak sekarang, lebih milih makan jajanan gak sehat dibanding bawa bekel yang sehat dan gratis" gerutu mama sambil menuangkan susu putih ke gelasku.
"Gengsilah ma kan udah gede bukan anak TK lagi" saut kak laras.
Mama geleng-geleng sambil tersenyum.
"Tumben lo gak main HP, biasanya ke kamar mandi aja repot sama HP padahal yang ngechat aja kagak ada" ujar kak laras ke aku. ya aku ini memang tidak bisa lepas dari ponselku, kemana-mana selalu kubawa, mau keluar kamar, atau mau ke warung depan, atau bahkan ke kamar mandi pun selalu ada di genggaman tanganku.
"Gak ah males ada yang ganggu" jawabku.
"Yaelah sok-sokan ada yang ganggu, siapa sih yang gangguin lo, paling yang bikin rame grup kelasan lo doang. Hahahha" tawa dia.
dan sangat diapresiakan untuk hasil ini aku mencoba tidak menyentuh ponselku sama sekali, Bukan apa-apa aku sengaja aja hari ini tidak bawa ponselku karena ya malas di ganggu oleh nomor misterius itu, Kalo bukan karna dia aku gak akan sanggup jauh dari ponselku.
"Jan, tumben udah bangun" kata mama ke bang ijan yang baru saja turun dari anak tangga.
"Kemarin abis makan langsung tidur ma, jadi kagak begadang"jawab bang ijan dan langsung langsung melahap 1 lembar roti.
"Mau sarapan sekarang atau nanti" tanya mamah.
"Nanti aja deh ma, mau mandi dulu"
Aku melirik jam di pergelangan tanganku, pukul 06.00. Lalu meneguk abis susu di gelasku, bersiap-siap untuk berangkat, padahal masuk sekolah masih 1 jam 30 menit lagi, tapi karena chat semalam aku jadi takut bertemu manusia itu.
"Ma aku jalan ya" ujarku sambil meraih ransel hitamku.
"Hah, tumben kamu jalan jam segini" kaget mamah.
"Palingan beloman ngerjain tugas ma" celetuk laras.
"Pengen ketemu gebetan dulu.. byee" ledekku sambil mencium pipi mama. Mama hanya tersenyum dan mencolek pinggangku. Kalian pasti bertanya papaku dimana? Setiap pagi papa selalu sibuk dengan kegiatan dia membuang sari-sari makanan di perutnya,
🌻🌻🌻🌻
aku masuk ke dalam kelas dan ternyata belum pada datang, hanya 3 siswa dan itu pun karena dia piket hari ini, "eh div, emangnya lu piket hari ini ya" tanya kia, salah satu dari mereka.
"hmm, gak, gue cuma mau dateng awal aja" jawabku tersenyum.
"oalah, gue kira lu ngelindur dateng jam segini" ujarnya sambil tertawa kecil, begitupun aku membalas. aku berjalan ke arah tempat dudukku dan meletakkan tasku diatas meja, aku menghampiri mereka "gue bantuin ya" tawarku sambil mengambil sapu,
"eh emang gapapa?" tanya siska bingung,
"udah div gapapa lu duduk aja, nanti lu capek, lagi ini kan bukan tugas lu" ujar kia,
"udah gapapa santai aja" ujarku sambil memulai menyapu,
"thanks ya div"ujar rani, aku hanya tersenyum,
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionDiva anggraini, gadis introvert dengan yang namanya lelaki, dirinya yang tidak pernah sama sekali merasakan jatuh cinta. Lelaki mana pun akan dia jauhkan jika menyatakan cinta kepadanya, sifat aneh yang selalu ingin ia buang tapi sulit untuk dilepas...