16. JEBAKAN

9 0 0
                                    

      Aku siap-siap untuk ke rumah Deon, untung saja aku tidak kesiangan, karena semalam tumben sekali aku insomnia, akhirnya aku memutuskan untuk menonton netflix Sampai menjelang pagi dan aku bisa tertidur saat matahari hampir muncul. Pagi ini cahaya matahari sudah sangat menerangi kamarku yang masih tertutup gorden putih, aku melihat jam sudah pukul 10 pagi, aku bangkit dari kasurku dan merenggangkan otot-otot tubuhku, sekitar 5 menit merilekskan badanku, aku langsung menuju kamar mandi. Hari ini aku memakai outfit cukup simple, kaos hitam dan celana cargo hijau army diiringi ransel kecilku berwarna hitam.

Setelah siap aku langsung memesan ojek online, Baru sekitar 10 menit memesan ojek online, ojeknya sudah sampai didepan rumahku, aku segera turun anak tangga sambil memasang earphone di telingaku, aku menghampiri mama yang sedang menonton televisi dengan kak Laras di ruang keluarga,

"Mah aku jalan dulu ya" aku mencium telapak tangannya dan mencium kedua pipinya,

"Pulang jam berapa,nak?"tanya mama setelah menciumku balik,

"Sekitar sorean,mah" jawabku,

"Yaudah hati-hati ya" ujar mama, aku mengiyakannya,

"Eeehh gak pamit sama gue!!" tegur kak Laras yang sedang duduk di samping mama dengan 1 kaki yang diangkat ke sofa.

"Enggak, malesss" balasku langsung melarikan diri.

Aku keluar gerbang, aku melihat di balik gerbang sudah ada seorang bapak yang sedang duduk diatas motornya dengan jaket warna hijau, aku yakin sekali dia ojek pesananku, aku langsung menghampirinya,

"diva ya pak?" tanyaku ke ojek online tersebut,

"Iya mba ke jalan merpati 1 ya"jawabnya,

"Iya betul pak" bapak itu memberikan ku helm.

Di perjalanan cahaya matahari sedikit terik dan sialnya lagi-lagi aku memakai lengan pendek, untung saja jalan tidak macet jadi aku sedikit beruntung,

Sekitar 20 menitan di perjalanan akhirnya aku sampai di depan rumah yang bercat serba putih yaitu rumah Deon, aku melihat ke arah dalam rumah melalui sela-sela gerbang tapi rumah tersebut terlihat sangat sepi, aku yakin Rana belum datang.

"Ini pak" aku memberikan helm dan biaya antar ke bapak tersebut,

"Terima kasih ya, mba" jawab bapak itu,

"Iya sama-sama pak"

"Jangan lupa bintang 5 nya ya mba"ujar bapak itu,

"Siap pak" jawabku.

Aku memencet bel yang menempel di tembok sebelah kiri, setelah memencet yang ketiga kalinya ada seorang perempuan paruh bayah keluar dari pintu rumah dan membukakan gerbang tersebut,

"Bu, maaf ada deonnya?" tanyaku setelah ibu tersebut membukakan gerbang untukku,

"Ada neng, tapi mas deonnya masih tidur, biar saya bangunkan dulu ya, yuk neng masuk dulu" ajak ibu tersebut, aku tersenyum dan mengikuti ibu tersebut masuk ke dalam rumah dengan hati yang bertanya-tanya,

'deon kok masih tidur sih, kan janji sama gue jam 11' pikirku,

"Duduk disini dulu ya neng, ibu mau bangunin mas deonnya dulu" ujar ibu tersebut, aku mengangguk dan tersenyum, ibu itu pergi aku duduk diatas sofa empuk berwarna hitam, tak lama kemudian ibu itu datang lagi,

"Mau minum apa neng?" tawar ibu itu,

"gak usah bu, gapapa" tolakku halus, 

ibu itu mengerutkan keningnya "ih gak boleh atuh, harus minum, di luar panas banget, pasti nengnya haus" tebak ibuku, aku setuju dengan itu nyatanya benar aku haus banget,

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang