5. RUTINITAS

18 1 0
                                    

          Sudah hampir 2 minggu ini, dezan selalu mendekatiku, menelpon ku, menchattingku, bahkan mengirimkan siomay saat istirahat, Tapi responku tetap sama. rasa menyerah dari dia pun tidak ada sama sekali, Benar kata rana, mereka gak akan berenti kalo mereka belum dapet apa yang mereka kejar. Tapi aku juga ingin jadikan ini sebagai tantangan untuk dia, mau sampai kapan dia bisa bertahan dengan sikap acuhku.

Bahkan, selama seminggu ini aku mencoba hal yang tidak biasa aku lakukan,

Pertama, aku non-aktif kan whatsapp ku dan aku beralih aktif di line.

Kedua, saat istrihat aku tidak ikut ke kantin aku beralih ke perpustakaan dan makan diam-diam di sudut pojok perpusatkaan.

Ketiga, saat pulang sekolah aku akan pulang 30 menit setelah bel dan untuk menuju gerbang pun aku harus hati-hati, terutama saat melewati parkiran motor.

Mungkin menurut kalian caraku ini berlebihan, tapi kalian tidak tahu apa yang aku rasakan. Kalau dia dari kalangan anak baik-baik mungkin aku bisa menerimanya tapi nyatanya kalian bisa tahu kan. Mau gimana pun aku juga harus menjaga nama baikku, aku gak mau namaku tercemar hanya karena pacaran dengan anak brandal itu.

"Whatsapp lo masih eror juga?" tanya rana saat di kelas.

"Kan gue bilang kalo mau nghubungin gue di line aja"jelasku.

"Aneh deh lo div" ujar zahra.

Aku hanya diam, tetap asik dengan ponselku.

"Aneh kenapa ra?"tanya acha ke zahra.

"Ada cowok yang ngdeketin dia malah di jauhin, model yang begini nih belom aja di sukain sama sejenis" kesal zahra.

"Emang diva disukain sama sejenis ra? serius div?" Tanya acha.

"Ishhh apa sih lo ah, udah diem aja" geram zahra.

Rana hanya menggeleng melihat Acha,

"Kenapa gue salah ya" kata acha.



🌻🌻🌻🌻


Kringgg kringggg

"Yaudah tugasnya kumpulkan minggu depan" kata bu sari, guru bahasa indonesia, lalu ia keluar kelas.

Aku menutup buku tulisku dan merapihkan alat tulisku.

"ayo buruan ke kantin, nanti keburu rame"ajak zahra buru-buru,

"Ah, hmm, engga deh, gue bawa roti dari rumah."kataku sambil mengeluarkan tempat makan kecil.

"Makan di perpustakaan lagi? Mau sampe kapan sih lo menghindar gini?"tanya rana lesuh.

"Siapa yang menghindar? Asik aja makan sambil baca buku, sekalian ngadem hehehe" cengirku.

"Yaudah sana gih, nanti keburu rame"usirku.

Akhirnya mereka meninggalakan ku sendirian di dalam kelas, dengan buru-buru aku langsung menuju ke perpustakaan dengan makanan yang aku sembunyikan di dalam buku tebalku.

Aku membuka tempat makanku yang aku letakkan di atas rok ku, mataku terus menatap buku seolah-olah aku sedang fokus dengan bukuku agar tidak di curigai oleh petugas perpustakaan, Rasa tenang menyelimuti perasaanku, kenapa gak dari dulu istirahat di perpusatakaan, begitu pikiranku.

Membaca dongeng di buku bahasa indonesia yang aku bawa membuat aku hanyut dalam ceritanya,

hingga tidak menyadari kedatangan seseorang yang sedang duduk di sampingku.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang