3 hari tidak masuk sekolah membuat tugasku menupuk sampai membuatku tidak bisa mengikuti jam istirahat, kalau saja kemarin aku tidak sakit, tidak mungkin aku tidak masuk sekolah sampai 3 hari begini, karena aku tipikal orang yang sangat-sangat tidak mau ketinggalan pelajaran apalagi menunda-nunda tugas, aku memang bukan tergolong anak terpandai di kelas, tapi setidaknya aku di cap sebagai anak yang rajin.
aku terus mengerjakan soal demi soal dengan fokus, padahal rasanya otak ini sangat ingin meledak melihat angka-angka dan rumus di dalam buku ini, tapi dengan sangat terpaksa aku harus menyelesaikan tugas ini secepat mungkin, sehingga nanti dapat meringankan bebanku untuk mengerjakan tugas berikutnya.
"temen gue ada yang mau minta nomor Whatsapp lo nih" sangat tidak sopan, pikirku. lelaki itu berdiri tepat di samping mejaku, keadaan kelas yang begitu sepi hanya terdapat beberapa temanku, aku hanya diam dan gagal fokus mengerjakan tugasku. aku tidak mengenalnya, tapi aku yakin dia adalah seniorku, seragam yang sedikit kusut, dan tidak ada dasi, sangat tidak dapat di tiru sebagai seorang pelajar yang baik.
"heii, kok diem sih" ujarnya sambil melipat kedua tangannya dimejaku, kini wajahnya sejajar dengan wajahku, refleks aku memundurkan wajahku.
aku melihat ke arah pintu kelasku, sangat ramai, disana terdapat banyak lelaki yang sedang menunggunya, entah apa maksudnya, aku hanya diam tak berkutik,
"aduh malah bengong lagi, gimana?" tanyanya lagi,
"maaf, gak punya Whatsapp" jawabku sedikit gemetar,
"Ciaaa ilah jaman sekarang gak punya WhatsApp" ujarnya sambil cengengesan, aku diam tak meresponnya, aku kembali mencoba sibuk dengan tugasku dan dia langsung mengkoordinasikannya ke segerombol teman-temannya.
"kalo gitu minta instagram lo deh, pasti punya kan? Jangan boong deh, masa anak jaman sekarang gak punya instagram juga" kata dia sambil mengarahkan lagi ponselnya ke aku.
Aku gabisa berpikir panjang lagi dan aku mengambil ponsel itu, mengetik nama instagramku di ponselnya, aku membuka akunku yang aku private, lalu aku berikan ke dia lagi.
Dia senyum "makasih yaa" kata dia sambil berjalan meninggalkanku, tapi tak lama kemudian dia berputar balik lagi ke tempat dudukku,
"Jangan lupa di follback.. okee!!!" Dia senyum-senyum, bagaimana aku? Jangan tanya itu, aku parno abiss yang aku lakukan lagi-lagi hanya diam.
"Tos dulu dong biar gak slek" dia menyodorkan telapak tangannya ke arah ku dan aku tetap diam, tak meresponnya.
"Yaudeh deh kalo gamau, pasti nanti nyesel.. oh ya, makasih yaa" dan kini dia benar-benar meninggalkanku.
Rana, zahra, acha, mereka sahabatku, yang tadinya lagi di luar kelas langsung menghampiriku.
"Kenapa div?" semprot zahra, jangan sebut zahra kalo dia diam aja dengan berita baru.
di antara kita semua, cuma zahra yang paling update dengan berita baru yang terjadi di sekolah ini kalau bukan karena darinya kita semua gak akan pernah tahu, dari adik kelas yang di panggil BK karena ke geep pacaran di belakang sekolah, video kaka kelas yang viral 1 sekolah karena sedang mabok, dan banyak hal lainnya,zahra, walaupun terbilang manusia paling kepo sedunia , dia adalah orang yang paling perhatian diantara yang lain, dia orang yang paling depan membela jika salah satu dari kita sedang bermasalah, orang yang sedikit nyablak tapi dia bukan orang yang bermuka dua, dia juga punya pasangan namanya damar, hubungan mereka paling awet, mereka kenal saat sedang MOS SMP, jadi waktu itu si damar melakukan kesalahan dan osis menghukumnya untuk menembak cewe, osis itu menunjuk zahra, di tengah lapangan damar menembak zahra dengan coklat dan disaksian satu angkatan, disitulah mereka mulai menjalaninya hingga pacaran sampai sekarng dan zahra anak yang paling muda di antara kita.
"santai aja kali ra" saut rana yang selalu muak dengan kekepoannya zahra.
Rana ini anak yang paling cuek dan paling cantik di antara kita dan dia anak paling pinter makanya gak heran kalau dia berkaca mata sejak dulu, rambut panjangnya yang selalu dibiarkan terurai membuat kecantikan plus plus dan bahkan cowok satu sekolah ini hampir sebagian dari mereka yang suka dengan rana. tapi kekurangan Rana, dia tidak pernah serius dengan laki-laki. Menurut rana, laki-laki itu bukan prioritasnya dan laki-laki itu hanya benalu di hidupnya, apalagi dia sangat tidak percaya dengan cinta monyet. Rana itu wanita tegas, keras, dan konsisten, satu lagi rana paling gak suka dengan orang gak di siplin, dan teledor. Kalo kalian nanya siapa pacar rana sekarang? Deon, dia anak basket dia juga kapten basket di klubnya, kita pun pada bingung kenapa rana pacaran dengan deon padahal dia terkenal cowo playboy, dan alasan rana mau nerima deon adalah "Gue cuma capek aja setiap hari anak-anak chat gue, ke rumah gue, ngasih makanan dan ini itu, ganggu banget. Makanya gue mau nerima deon, karena secara banyak yang takut sama deon juga kan. Ya itung-itung lumayan lah buat anter-jemput juga. Mau deon di luar sana main cewek kek, clubing kek. Ya bodo amat" ya itulah rana.
"Kan gue cuma nanya" sewot zahra.
"Emang lo kenapa div? kok pada panik banget sih, apa jangan-jangan lu sakit div? Yaampun udah yuk ke UKS" panik Acha,
Nah satu temen gue lagi nih, acha, cewek paling lola dan polos. Makanya rana selalu sebal dengan acha, selain lola dia juga paling teledor dan pelupa dan itu selalu merepotkan kita, hehehe, tapi tidak menjadi masalah. Acha juga cewe yang paling sering dipermainkan cowok karena dia terlalu cepat baper dengan cowok. acha selalu larut dengan kesedihan jika putus cinta. prioritas dalam hidupnya adalah orang tua, dia anak tunggal di keluarganya dan bisa mendapatkan apa aja diinginkan. Acha anak yang penurut tidak pernah membantah apa kata orang tuanya. tipikal anak yang berbakti.
"Euhhh ini lagi satu" geram rana.
"Oh.. salah ya gue" ujar acha muram dan duduk kembali.
"udeh deh cha diem aja, kita tuh emang kaum salah" ujar zahra sinis.
"Suttt udah ah" ujarku
"Yaudah div, cerita tadi lo diapain sama mereka" kata zahra yang duduk di sampingku. Aku yang masih gemetar sangat susah untuk menjawabnya, karena ini bukan waktu yang pas.
Aku diam..
Mereka masih menunggu jawaban dariku.
"Div"panggil zahra.
"Guee juga gak tau.. tadi tuh mereka minta nomer gue.. terus gak gue kasih.. gue kasih instagram gue" jawabku terbata-bata.
"Hati-hati div sama geng senior itu, takutnya lo malah dikerjain mereka" sambar sara teman sekelasku yang melihat kejadian itu juga.
"Tenang div, lo diapa-apain sama mereka gue yang maju" ujar rana penuh percaya diri.
"Wuihhh santai div, ada babang" puji acha ke rana.
Aku merasa diriku ini terlalu lebay dan berlebihan, tapi itu yang aku rasakan, sebagai gadis introvert dengan yang namanya lelaki tak akan biasa menghadapi hal seperti itu.
Ting
Seketika kita langsung melihat ke arah ponselku yang berada di atas mejaku, aku melihat 1 notif masuk dari Instagram, kita saling lirik 1 sama lain, Rana mengambil ponselku dan melihat notif tersebut,
"Oh kenal gue, dia temannya Deon" ujar Rana,
"Yang mana deh?" Tanya zahra,
"Namanya dezan, kalo lu liat, lu juga tau yang mana orangnya" ujar Rana ke zahra,
"Sekelas sama Deon?" Tanya zahra,
"Iya"
"Ciee diva dikit lagi gak jomblo lagi" ledek Acha, aku melirik Acha cemberut,
"Apasih Acha" ucapku lalu melanjutkan tugasku lagi,
"Ehem, kayanya dikit lagi kita bakal dapat pj nih, pajak jadian"girang zahra, tapi tak aku hiraukan,
"Tapi lu hati-hati aja sama geng dia, buaya semua" ucap Rana sambil mengetik sesuatu di ponselnya.
"Siapa juga yang mau sama dia" ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionDiva anggraini, gadis introvert dengan yang namanya lelaki, dirinya yang tidak pernah sama sekali merasakan jatuh cinta. Lelaki mana pun akan dia jauhkan jika menyatakan cinta kepadanya, sifat aneh yang selalu ingin ia buang tapi sulit untuk dilepas...