Pemotretan..

80 5 0
                                    

RACHEL PARK

Rachel sampai distudio jam 9 pagi. Dia masih sedikit pusing karena semalam minum-minum dengan Diandra. Tapi masih bisa terkontrol, Rachel hanya perlu minum sedikit kopi nanti. Samuel datang untuk ikut mengatur sesi pemotretan. Samuel bilang Rachel akan lebih dulu difoto dibanding pemain lain karena memang drama ini lebih memfokuskan pada kehidupan Sanny.
Rachel menurut saja.
Untuk sesi pertama, Rachel harus memegang kamera yang berlensa panjang dan berat.
Wah, ada untungnya juga semalam dia minum-minum, karena sepertinya hari ini akan panjang, pikir Rachel.
Sudut matanya kemudian menangkap sosok yang baru saja datang. Jay. Hari ini dia memakai kaus berkerah warna hitam dan celana panjang hitam serta topi baseball. Sederhana. Tapi tetap terlihat tampan. Jay kemudian menghilang ke ruang makeup.
Diandra lalu mengajak Rachel ke ruang ganti sambil memberikan setelan blazer pink. Ruangannya terpisah dengan Jay, jadi Rachel leluasa mengganti kostum dan makeupnya. Setelah selesai, Rachel kembali ke studio. Terdengar suara tertawa dari dalam. Sepertinya suara Jay, pikir Rachel. Suara tawanya saja terdengar sangat merdu. Eh. Apa sih Rach? Tegurnya dalam hati.
Memasuki studio ternyata Jay sedang difoto. Dia memakai setelan jas juga berwarna biru, baju dalamnya berwarna putih. Cocok sekali, pikir Rachel. Sambil memegang gelas transparan berbentuk kotak susu, Jay terlihat lucu sekaligus tampan, sekali lagi.
"Bagaimana caranya meminum susu dengan gaya cool ya? Begini? Hahahahaha" sambil berpose. Semua yang ada distudio ikut tertawa dengan tingkahnya.
"Astaga, Jay tampan sekali!" bisik Diandra, dia menyodorkan gelas kopi kepada Rachel.
"Ya harus kuakui Jay memang tampan" sahut Rachel, "Karen kemana ya?" tanyanya ke Diandra.
"Katanya nanti dia ke kantor dulu dan nanti kembali lagi kesini. Kontrakmu harus ada yang diubah dibeberapa klausul" sahut Diandra.
"Rachel, habis ini kau dan Jay akan foto bersama ya" kata Samuel yang tiba-tiba ada disampingnya.
"Oh oke, Sam. Aku akan ada disini" jawab Rachel.
Rachel kemudian kembali memperhatikan Jay yang sedang difoto. Dalam hatinya, Rachel tersenyum melihat kegugupan Jay. Memang sepertinya genre drama masih asing untuk Jay. Terlihat bahwa ekspresi malu-malunya tidak dibuat-buat. Tapi saat fotografer menyuruhnya untuk berpose cool, Jay fasih sekali mengingat Jay memang seorang model.

Foto berdua dengan Jay pun dimulai. Lagi-lagi Rachel harus memegang kamera dengan lensa panjang dan berat. Berpose berhadapan dengan Jay membuatnya menghirup parfum lelaki itu. Aroma yang sangat kelaki-lakian. Sangat berbeda dengan aroma Sendy. Sendy menyukai aroma mint yang segar.
"Aku hanya bisa melihat gigimu dari sini" cetus Jay tiba-tiba. Rachel langsung terbahak tertawa.
"Astaga.. Ini lho, kata Jay dia cuma bisa melihat gigiku saja" kata Rachel menjelaskan kepada orang-orang, yang langsung disambut dengan tawa juga dari seisi studio.
"Aku tidak keberatan, untungnya tidak ada cabai digigimu" sahut Jay yang kembali disambut tertawa oleh semua orang dan Rachel.
Oh Tuhan.. Dia ini memang lucu atau polos ya? Batin Rachel.

JAY SMITH

Sambil merebahkan kepalanya di bangku mobil, Jay memakai sabuk pengaman. Leo kemudian memasang lagu dan mulai mengemudi menuju apartemen Jay.
"Apa kau lelah?" tanya Leo
"Sejujurnya tidak" sahut Jay
"Tapi?" samber Leo
"....." Jay tidak mengerti perasaannya. Dia merasa badannya lelah tapi hatinya merasa senang. Dia belum pernah merasa seperti ini. Apa karena Jay merasa bahwa semangatnya untuk mengerjakan drama komedi ini sangat tinggi? Ataukah karena Rachel?
Masih terbayang dimatanya betapa indah senyuman Rachel dari dekat tadi. Sampai-sampai Jay mengucapkan candaan tentang giginya. Candaan yang aneh, pikir Jay. Sambil menatap keluar jendela mobil, Jay memikirkan Rachel dan senyumannya. Selama sesi foto tadi Rachel memegang kamera berlensa panjang dan berat. Jay sempat juga merasakan beban kamera itu. Jay kagum dengan Rachel yang bisa bersikap riang walaupun harus menahan beban kamera seberat itu. Memang benar-benar artis profesional, pikir Jay.
"Tolong mampir ke kafe itu, aku mau beli kopi dan merokok sedikit" kata Jay memberitahu Leo.
"Oke" jawab Leo sambil mengarahkan mobilnya menuju kafe.

Setelah memesan kopi mereka mengambil tempat duduk di ruangan khusus merokok. Jay mengambil rokoknya dari dalam kantong dan mulai merokok.
"Apa ada yang membuatmu risau?" tanya Leo. Mereka sudah lama saling mengenal dan sedikit banyak Leo bisa membaca bahwa ada yang dipikirkan Jay yang membuatnya diam selama di mobil.
"Apa Simon sudah memperbaiki kontraknya?" jawab Jay membelokkan topik darinya.
"Ya. Pihak Rachel menginginkan supaya kalian tidak saling mengunggah foto kebersamaan kalian di sosial media kalian. Rumornya, hal itu diperlukan, karena drama sebelumnya mereka agak sulit meredam para fans. Rachel dan keluarganya sampai frustasi karena fans sangat detil dalam mengorek kehidupannya. Semua postingan Rachel dan Sendy selalu dikait-kaitkan. Padahal mereka tidak pernah foto bersama" jelas Leo.
Jay menyedot rokoknya dalam-dalam menyimak penjelasan Leo.
Sendy. Katanya mantan pacar Rachel. Tapi sebelum drama dimulai mereka sudah putus. Jay tau ini dari Roy saat kemarin dulu Jay menelponnya. Jay merasa perlu mengetahui tentang Rachel. Sekali lagi, Jay mendapatkan dirinya sedang mengagumi Rachel. Bekerja bersama mantan pacar pastilah sulit. Apalagi ditambah dengan kelakuan para fans yang tidak bisa dibendung. Betul-betul profesional, pikir Jay.
"Kau tidak lapar, Jay?" tanya Leo.
"Lebih baik aku makan bersama anak-anakku dirumah" jawab Jay.
Jay memerlukan anak-anaknya untuk kembali berpikir waras, bahwa ini hanya pekerjaan.

Hanya pekerjaan..

Kau yang Terindah...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang