RACHEL PARK
Akhirnya datang juga minggu terakhir syuting. Rachel masih dirumah menunggu Diandra bersiap. Hari ini mereka akan melakukan pengambilan gambar saat Ryan melamar Sanny.
"Kamis besok kita akan wrap up party seperti biasa. Setelah itu kau harus nonton episode terakhir bersama kru dan semua pemain" kata Diandra sambil membawa pakaian Rachel. Rachel hanya mengangguk sambil menyesap kopi.
"Hey, kau kenapa?" tanya Diandra
Rachel menggeleng. "Kau sedih ya tidak ketemu Jay lagi?" goda Diandra. "Hahahhaa tidak, biasa saja" jawab Rachel sambil menuju pintu depan.Rupanya adegan Ryan melamar dilakukan pada malam hari. Jadi sebelum itu, beberapa adegan dilakukan bersama hampir seluruh pemain. Jay sedang mengobrol dengan Willy, aktor cilik yang berperan sebagai anak Alia. Rachel melihat bahwa dengan anak kecil pun, Jay sangat baik. Jay bisa bercanda dengan Willy dan mereka tertawa bersama.
Setelah istirahat makan malam, Jay dan Rachel bersiap untuk adegan lamaran. Mereka membaca naskah bersama sambil latihan.
Jay meraih tangan Rachel saat adegan memberikan cincin lalu menggenggamnya. Rachel pun menyambut tangan Jay. Setelah latihan, mereka menunggu Samuel dan kameramen menata alat-alatnya.
"Huftt.. Aku jarang sekali mendapat adegan melamar" kata Jay.
"Kau kan hebat dalam membunuh orang" sahut Rachel. Jay tertawa terbahak dan menutup mukanya yang memerah.
"Oh Tuhan.. Terimakasih, Rach.. Ini membuatku rileks" kata Jay
Rachel membalasnya dengan tawa dan anggukan maklum.Samuel lalu mengajak mereka untuk bersiap diposisinya. "Action!" kata Samuel.
Jay mengucapkan kalimat bagiannya. Tapi Jay malah mengeluarkan air mata.
"Kau tidak apa-apa?" bisik Rachel
"Ya" jawabnya sambil mengelap air matanya "Maafkan aku, ayo kita ulang lagi" kata Jay
Setelah beberapa kali mengulang adegan, akhirnya selesai juga syuting hari ini.
"Maaf tadi aku sempat menciummu, Rach.. Sepertinya aku terlalu berimprovisasi" kata Jay saat mereka menuju mobil.
"Tidak masalah, Jay.. Maaf aku tidak membalasnya karena aku kaget. Mungkin saja kalau aku membalas, nanti adegan itu akan dipakai" jawab Rachel.
Jay tersenyum dan menatapnya. "Terimakasih atas pengertianmu. Drama ini dan karakterku sangat terbantu olehmu" kata Jay
"Ah biasa saja.. Memangnya kau tidak baca berita akhir-akhir ini? Diluar negeri semua fans menggilaimu" kata Rachel
Jay menunduk dan mukanya memerah "Ya.. Mereka bahkan menyebut kita Labbit Couple ya.. Hahahaha.. Ada-ada saja" sahut Jay.
"Bersiaplah untuk menjadi bahan gosip, Jay.. Hahahaha" kata Rachel sambil bersandar ke mobilnya.
Tiba-tiba Jay meraih tangan Rachel dan menatap tangan mereka yang berpegangan. Lalu, sambil menatap Rachel "Aku tidak akan seberhasil ini tanpamu, Rach.. Aku sungguh-sungguh berterimakasih" kata Jay.
Rachel tersenyum. Sebagian karena kaget, sebagian karena bingung harus menjawab apa. Jay selalu membuatnya merasa spesial. Rachel sangat tersentuh olehnya.
"Selamat tidur, Rach. Sampai jumpa besok" kata Jay sambil melepaskan genggamannya.
Rachel melihatnya masuk ke mobil dan melambaikan tangannya.
Lalu dengan degup jantung yang masih berdebar, Rachel masuk ke mobilnya.Selamat tidur, Jay..
JAY SMITH
Jay memeluk Dumdum dan membelainya sambil tiduran di kasur. Jay melamunkan minggu-minggu yang terlewatkan bersama Rachel dan lainnya. Jay sudah tidak mencemaskan perasaannya. Roy benar. Penonton sangat terbawa oleh karakter Ryan dan Sanny. Sudah banyak sekali fans yang membanjiri halaman instagram dan fanpage Jay dengan sebutan "Labbit Couple". Bahkan mereka menyertakan emoticon Singa dan Kelinci setiap berkomentar. Pengikut Jay di instagramnya setiap hari bertambah.
Tapi rating dramanya setiap minggu biasa saja. Tidak jelek, tapi tidak juga bagus. Walaupun begitu, setiap hari selalu ada hadiah-hadiah dari para fans yang dikirimkan ke agensi Jay.
Jay lalu mengambil handphonenya dan mulai berselancar di youtube. Sudut matanya menangkap judul dramanya dan adegan dibuang sayang. Jay menontonnya. Ada beberapa episode dan Jay sampai tersenyum sendiri melihat adegan-adegan itu. Jay merasa lega karena berhasil menjadi Ryan dan penonton menyukainya.
Semua yang Jay kerjakan bersama Rachel akhir-akhir menyenangkan. Ryan menikmati hari-hari yang dilewatkan bersama Rachel. Pekerjaan menjadi sangat mudah karena Rachel dan semua kru terasa seperti keluarga. Jay pasti akan merindukan mereka semua.Ponselnya berbunyi. Ada nama Rachel dilayarnya. Jay tersenyum dan menjawab telponnya "Halo, Rach.." sapa Jay
Hening. Lalu terdengar isakan tangis.
"Rach, kau tidak apa-apa?" kata Jay panik
Ditutup. Jay melihat ke ponselnya dan berusaha menelepon Rachel. Tapi tidak aktif. Jay lalu menghubungi Karen, tapi Karen sudah pulang dan Jay tidak berani bertanya pada Karen kenapa Rachel menelepon Jay dan menangis.
Jay lalu memutuskan untuk menghubungi Rachel via chat.
"Rach, apa kau meneleponku tadi?" tulis Jay. Lalu Jay menunggu.
20 menit berlalu. Masih tidak ada jawaban.
Lalu ponsel Jay berdering tanda chat masuk. Dari Rachel. Lega membanjiri perasaan dan pikiran Jay.
"Sepertinya tadi terpencet, Jay.. Aku lagi nonton film" jawab Rachel.
Jay bingung tapi dia harus puas dengan penjelasan Rachel. Jay tidak ingin memperpanjang sesuatu yang tidak ada. Kalaupun ada, Rachel pasti akan mengatakan padanya.Keesokan harinya, Jay tidak sabar untuk bertemu Rachel. Semalam Jay tidak nyenyak tidur karena teringat bahwa itu mungkin saja suara Rachel. Jay pernah mendengar suara tangisan Rachel saat syuting. Walaupun suara di telepon itu samar, tapi Jay merasa bahwa itu suara Rachel.
Hari ini merupakan hari terakhir mereka syuting. Sebagian besar episode terakhir sudah mereka rekam kemarin. Hari ini hanya adegan penutup saja. Hanya akan ada Ryan dan Sanny. Pemain lain sudah tidak ada adegan.Sesampainya di lokasi, Jay melihat bahwa mobil Rachel sudah sampai. Jay berjanji dalam hati bahwa jika mata Rachel terlihat sembap, Jay akan menanyakan kejadian semalam. Tapi jika tidak, berarti yang dikatakan Rachel benar.
Jay menemukan Samuel, Rachel dan kru lainnya di belakang museum. Rachel berdiri membelakangi Jay. Tapi terdengar suara tawa Rachel. Jay sedikit lega tapi juga penasaran.
"Selamat pagi" sapa Jay. Semua orang menengok, Rachel juga, sambil tersenyum.
Tidak sembap, batin Jay
"Hai, Jay! Siap untuk yang terakhir?" kata Samuel.
Jay tersenyum dan memberikan jempolnya. Lalu Jay melirik ke Rachel. Rachel hanya tersenyum pada Jay lalu Diandra mengajaknya untuk ganti baju.Saat waktunya untuk latihan, Samuel dan kru berdiri tidak jauh dari Jay dan Rachel. Jay hanya bisa latihan saja tanpa bisa bertanya pada Rachel. Dalam adegan ini, Ryan akan memeluk Sanny dari belakang. Lalu Ryan bersandar di tembok dan kembali memeluk Sanny dari depan. Setelah dialog, mereka akan berciuman lalu bertatapan sambil tersenyum.
Latihan selesai, para kru dan Samuel mengambil posisi agak jauh dari Jay dan Rachel. Tapi Jay hanya bisa menatap Rachel sambil tersenyum. Rachel juga membalas senyumannya. Jay tahu, Rachel tidak ingin ditanyai.
"Action!" teriak Samuel.
Jay menarik Rachel kepelukannya.
"Sanny, begini cara kau memperlakukan fansmu" kata Ryan sambil mengecup bibir Sanny.
"Apa kau menginginkanku?" tanya Sanny
"Ya" jawab Jay.
Lalu mereka kembali berciuman. Jay merasakan bibir Rachel bergetar dibibirnya.
"Cut!" kata Samuel "Tetaplah berdekatan. Kami hanya mendekat ke kalian sebentar" sambung Rachel.
Jay mengambil kesempatan itu untuk berbisik di telinga Rachel.
"Kau baik-baik saja?"bisik Jay.
Rachel hanya mengangguk.
"Ya kita mulai lagi ya, lanjutkan yang tadi. Action!" kata Samuel.
Rachel membelai belakang leher Jay dan Jay melupakan segalanya. Rasanya Jay ingin mempersembahkan ciuman terakhirnya dari Ryan untuk Sanny. Ciuman terbaik mereka berdua.
"Oke! Sekarang kalian bertatapan dan saling tersenyum ya!" teriak Jay.
Jay membuka matanya dan melihat Rachel. Mereka saling bertatapan dan tersenyum.
"Oke! Cut!" kata Samuel "Sebentar kuputar ulang dulu ya!" sambung Samuel.
Jay masih menatap Rachel. Rachel pun begitu.
Aku akan merindukan gadis ini, batin Jay.
"Oke! Sempurna! Selamat! Kita sudah selesai!" kata Samuel yang disambut tepuk tangan kru.
Rachel melepaskan pelukannya, mau tak mau Jay pun juga, lalu ikut bertepuk tangan dengan yang lain. Jay melihat Diandra mendekati Rachel dan memperlihatkan ponselnya ke Rachel.
Jay hanya menarik nafas panjang dan menghembuskannya.
"Kita foto bersama ya semuanya!" kata Samuel "Jay dan Rachel ditengah, yang lainnya tinggal mengelilingi ya!" perintah Samuel.
Jay lebih dulu duduk ditengah dan bercanda dengan kru lain. Setelah hampir semuanya hadir, Rachel dipanggil dan bergabung dengan mereka. Rachel tetap tersenyum pada Jay, tapi sungguh Jay merasa ada yang beda. Tentu saja, Jay tidak akan berusaha bertanya lagi karena Jay menyadari bahwa mungkin saja Rachel tidak ingin membicarakan kejadian semalam.
"CHEEESEEEE" teriak semuanya. Lalu selesai. Semua bertepuk tangan dan saling berpelukan. Jay bertepuk tangan sambil menunduk, saat Jay mengangkat kepalanya, Rachel sudah berdiri dan menjauh darinya untuk menyapa kru lain. Jay juga dihampiri oleh fans yang kebetulan hadir sore ini. Mereka memberinya karangan bunga dan Leo mengijinkan untuk foto bersama.
Saat Jay mencoba mencari sosok Rachel, perempuan itu sudah terlihat jauh tak tergapai. Jay menyerah. Mungkin akan mencoba untuk pamit lagi nanti ketika pesta perpisahan.Mencoba untuk berpamitan..