Kau yang terindah..

196 6 0
                                    

Pagi ini ponsel Rachel berdering tanda chat masuk. Jay.
"Apa aku bisa bersamamu seharian hari ini?" tulis Jay.
Rachel tersenyum dan membalasnya "Aku tunggu dirumah" ketik Rachel.
Rachel lalu keluar kamar dan mendapati Diandra sedang menonton tv.
"Di, apa kau tidak rindu ibumu?" tanya Rachel.
Diandra melongo mendengar pertanyaan Rachel "Apa? Jay mau kesini?" kata Diandra.
"Oh tidak" jawab Rachel sambil merapikan rambut.
"Issh.. Ok aku akan pergi kerumah ibuku. Jangan cari aku, ok?" kata Diandra sambil berdiri dan menghentakkan kakinya "Tidak ada yang merasa kasihan dengan orang hamil" gerutunya sambil masuk kamar.
Rachel tertawa geli melihat reaksi Diandra.

Tepat jam 10, Jay mengirim pesan untuk membukakan pagar dan garasi. Rachel menunggunya di pintu garasi. Jay membawa jeepnya dan melambai ketika melihat Rachel.
Jay turun dari mobil dan Rachel langsung lompat ke pelukan Jay.
Jay tertawa geli dan menyambut Rachel dengan balas memeluknya erat-erat.
Jay memakai kemeja lengan panjang putih yang dimasukkan hanya setengah dibiarkan terkesan berantakan, celana hitam dan sepatu putih. Sedangkan Rachel hanya berkaus rumahan warna pink dan celana pendek putih.
"Sebentar, aku harus menurunkan beberapa barang dari bagasi" kata Jay sambil melepaskan pelukan mereka.
Tepat ketika Jay menutup kembali bagasi dan membungkuk untuk mengambil plastik-plastik bawaannya, Rachel melompat ke belakang punggungnya dan memanjat naik.
Jay tertawa geli dengan kelakuan Rachel, tapi lalu membawa barang-barangnya dengan satu tangan dan tangan lainnya menahan berat tubuh Rachel lalu berjalan kedalam rumah.
"Kau wangi sekali" kata Rachel yang menguburkan mukanya di leher Jay.
Jay tertawa lagi dan berjalan menuju dapur. Setelah meletakan plastiknya di meja dapur, Jay mendudukkan Rachel disebelah plastiknya lalu berhadapan menatap Rachel. Rachel menaruh kedua lengannya dipundak Jay dan Jay menaruh kedua tangannya dipinggang Rachel.
"Apa kabarmu, cantik?" tanya Jay.
"Menderita karena merindukanmu" jawab Rachel.
Jay tersenyum dan mencium bibir Rachel pelan.
"Sudah sarapan belum?" kata Jay.
"Baru minum kopi saja" jawab Rachel.
"Roti isi mau?" tanya Jay sembari mengambil kotak makanan dari dalam plastik di sebelah Rachel.
"Mau" jawab Rachel sambil tersenyum.
Jay menurunkan Rachel dari meja dan menggandeng tangan Rachel. Mereka makan roti isi sambil menonton tv dan berpelukan. Saling menceritakan hari-hari yang terlewatkan.
Setelah menghabiskan roti isi, Jay pamit ke dapur untuk membersihkan tempat makan yang ia bawa.
"Nanti saja cuci kotak makannya" kata Rachel sambil cemberut.
"Jay Smith tidak pernah suka berlama-lama menunda cuci piring kotor, sayangku" kata Jay sambil menjawil ujung hidung Rachel.
Jay berjalan menuju dapur dan lagi-lagi Rachel menempel memeluk Jay dari belakang sambil terkikik jahil.
Akhirnya mereka mencuci kotak makan berdua dengan Rachel dipeluk dari belakang oleh Jay.

Mereka lalu melanjutkan obrolan di ruang tv. Saling bercerita tentang masa kecil mereka, keluarga mereka, awal karir sampai ke makanan kesukaan mereka berdua.

Tak terasa hari sudah siang dan perut mereka kembali lapar. Jay membuatkan steak beserta kentang tumbuk. Ketika Rachel memakan suapan pertama, ekspresinya seperti minta ampun karena rasanya enak sekali.

Makan siang sudah selesai, piring dan peralatan masak kotor juga sudah dicuci. Rachel mengambil botol anggur dan gelas lalu membawanya ke teras. Ketika Rachel sampai ke teras, Jay sedang berbicara di ponselnya, berdiri membelakangi Rachel.
"Itu saja dulu, setengah jam lagi aku akan sampai disana. Ok, terimakasih" kata Jay. Setelah menutup teleponnya, Jay balik badan dan menemukan Rachel sudah duduk sambil cemberut.
Jay tersenyum dan berjongkok didepan Rachel.
"Kenapa kau menggemaskan sekali?" kata Jay sambil mencubit pipi Rachel. Rachel menepiskan tangan Jay dan tetap cemberut. "Bagaimana kalau nanti kita makan malam berdua?" kaya Jay.
Rachel menatap Jay tidak percaya. "Berdandanlah dan tunggu aku menjemputmu" kata Jay "Jam 7?" sambung Jay sambil membelai rambut Rachel.
"Benarkah kita bisa pergi ke restoran?" kata Rachel tidak percaya.
"Percayakan padaku untuk urusan itu, yang penting kau harus siap jam 7 ya" kata Jay.
Jay lalu berdiri dan membantu Rachel untuk bangkit dari duduknya. Sambil bergandengan tangan, mereka menuju garasi. Jay mencium kening Rachel lalu masuk ke mobil.
Setelah Jay pergi, Rachel mencari Lilo dan memeluknya erat-erat.

Kau yang Terindah...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang