RACHEL PARK
Rachel bangun dari tidurnya. Lilo naik ketempat tidur Rachel menyadari ibunya sudah bangun. Sambil membelai Lilo, Rachel mengingat kejadian semalam. Lalu mengambil ponselnya.
Ada beberapa pesan yang masuk, tapi pesan dari Jay lebih dulu dibuka.
"Maaf aku tidak menunggu kau bangun. Ada beberapa hal yang harus kuurus. Jaga dirimu, Rach.." tulis Jay.
Rachel tersenyum.
Ternyata bukan mimpi, pikir Rachel.
Lalu Rachel mulai membaca beberapa pesan lain. Salah satunya dari Karen.
"Kabari aku kalau kau sudah bangun. Ada yang harus kita bicarakan" tulis Karen. Rachel lalu membalas pesan Karen. Sedetik kemudian Karen membalas.
"Keluarlah dari kamar. Diandra akan memberitahumu" balas Karen.
Rachel bingung, masalah apa yang kira-kira sangat mendesak.
"Ayo kita keluar, Lil" ajak Rachel ke Lilo.Rachel menemukan Diandra di dapur. Mata Diandra mengawasinya selagi Rachel masuk ke dapur.
"Jadi?" tanya Diandra.
"Jadi apa?" jawab Rachel.
"Oh, girl.. Jangan bersandiwara. Kau tahu apa yang kumaksud" goda Diandra.
"Apa?" tantang Rachel sambil tertawa.
"Oh ayolah, Rach.. Aku tidak tidur semalaman demi cerita romantis dipagi hari" kata Diandra "Jadi kalian pacaran apa tidak?" sambung Diandra.
Rachel terdiam. Memikirkan pertanyaan Diandra yang juga membuatnya bingung.
"Bisa dibilang kami pacaran. Tapi bisa dibilang tidak" jawab Rachel sambil menyesap kopinya.
"Jawaban macam apa itu?" kata Diandra gemas.
"Jay menyukaiku? Ya. Kami berciuman? Ya. Tapi tidak ada pernyataan bahwa kami pacaran" kata Rachel "Apa ya kalimatnya semalam? Untuk beraktifitas seperti biasa, seperti sebelum kami saling mengenal, supaya kami bisa saling menyadari arti keberadaan masing-masing" kata Rachel.
"Hah? Apa sih maksud Jay?" tanya Diandra.
Rachel tertawa, lalu mukanya berubah serius "Dia menyukaiku dan juga menghormatiku. Tapi kami sepakat untuk menjaga jarak karena kami menginginkan sesuatu yang lebih serius dari pacaran" jawab Rachel "Kami merasa belum cukup saling mengenal untuk langsung menjalin hubungan lebih" sambung Rachel. Rachel berpikir lagi sebelum melanjutkan penjelasannya "Dia bilang lebih baik dia tidak menyakitiku dengan segala kekurangannya yang belum kuketahui. Bahwa dia lebih ingin aku selalu bahagia saat bersamanya" sambung Rachel sambil menatap Diandra yang masih kebingungan "Sepertinya aku bisa mengartikan bahwa Jay sangat mencintaiku sampai-sampai ia berencana untuk selalu membuatku bahagia dan itu perlu waktu" kata Rachel.
Diandra terdiam dan matanya berkaca-kaca.
"Kenapa dia sangat gentlemen? Oh, tidakkah Tuhan menyisakan lelaki lain sepertinya untukku?" kata Diandra sambil berlagak menangis.
Rachel tertawa geli karena tingkah Diandra.
"Oiya, Karen bilang kau perlu menjelaskan sesuatu padaku. Ada apa, Di? tanya Rachel.
"Oh iya, kemarilah" kata Diandra sambil memencet laptopnya.
Rachel duduk disebelahnya dan ikut melihat laptop.
Diandra memutarkan video dibuang sayang drama Rachel dan Jay yang beredar di internet. Rachel menontonnya sambil tersenyum karena mengingat semua yang sudah ia lewati bersama Jay. Ada juga beberapa video yang direkam oleh fans yang datang ke lokasi. Rachel langsung terdiam dan berpikir.
"Kau bisa pikirkan masalah yang Karen maksud?" tanya Diandra.
Rachel mengangguk.
"Pagi tadi, agensimu, Karen, Jay dan agensinya, Samuel dan Produser rapat untuk membicarakan ini. Mereka sepakat untuk tidak melanjutkan beberapa acara promosi dan juga peluncuran dvd dibuang sayang kalian ditunda" kata Diandra "Bahkan video dibuang sayang kau dan Sendy tidak seperti ini, tapi yang kau alami bisa dibilang buruk. Apalagi jika semua adegan dibuang sayang itu jadi diluncurkan. Jay dan Karen sudah menonton semua video kalian dan akhirnya keputusan ini diambil demi kebaikan bersama" lanjut Diandra sambil menggenggam tangan Rachel.
Rachel menatap laptop sambil berpikir. Dulu memang Rachel dibuat gila oleh para fans yang terkesan memaksanya untuk pacaran dengan Sendy. Semua postingan sosial media mereka berdua selalu dikait-kaitkan dan dicari celah untuk bisa membuktikan bahwa Rachel dan Sendy memang sebenarnya pacaran. Tapi entah kenapa Rachel merasa tidak keberatan jika sampai ada gosip murahan antara Jay dan dirinya. Walaupun memang pasti mengganggu, tapi Rachel tidak merasa terbebani.
Video-video tadi menyadarkan Rachel bahwa Jay dan dirinya memang saling menyukai dari mulai kamera menyala, maupun ketika Samuel sudah bilang cut. Tidak mungkin orang lain menilai bahwa semua itu hanya peran saja.
Bel rumahnya berbunyi. Diandra menuju pintu untuk membukanya. Lalu masuk lagi ke dapur yang ternyata tamunya adalah Leo.
"Selamat siang, Rach.." kata Leo "Maaf baru sesiang ini aku mengembalikan mobilmu" sambung Leo.
"Tidak apa. Apa Jay bersamamu?" tanya Rachel.
"Umm.. Tidak, tapi dia menitipkan ini untukmu" kata Leo sambil memberikan karangan bunga pada Rachel. Rachel menerimanya sambil tersenyum "Terimakasih".
"Aku pamit ya, sekali lagi terimakasih" kata Leo.
Diandra mengantar Leo keluar dan kembali lagi ke dapur.
"Apa ada pesan dikartunya?" tanya Diandra.
Rachel menyerahkan kartu ucapan pada Diandra yang bertuliskan "Kuharap kau bisa menjadi perempuan paling berani dan kuat mulai hari ini. Jaga dirimu. ❤ Jay".
Diandra menutup mulutnya dengan tangan karena terharu. Rachel mengambil kopi dan ponselnya sambil menuju kamar.