Maaf kalau banyak typoIni saya repost ulang, sudah ada di playstore, beda dari WP, ada extra part juga.
Saya mau open PO buku cetak si Lovata, yang berminat silahkan kakak...
Happy reading
.
.
.
Gue sudah kembali bekerja setelah satu Minggu cuti. Sebenarnya kurang sih, tapi gue tetap harus bekerja untuk menghidupi keluarga gue. Dan juga bersiap untuk mencari seorang pendamping yang bisa gue bawa ke nikahan mantan gue. Anjir gue malas sekali kalau udah gini.
Bertemu sahabat terblangslak adalah hal yang menyenangkan bagi gue. Menghilangkan stress sebelum bekerja seharian penuh setelah ini.
"Haiy semuanya, i'm comeback" mereka bertiga memasang wajah mau muntah. Gue hanya tertawa dan duduk diantara Bibi dan Prita. "Nih oleh-oleh buat Lo bertiga gaes" gue memberikan paper bag pada ketiganya.
"Ye liburan keenakan, kata ye bokap ye sakit, ye berdosa" gue menggelengkan kepala. "Gak Bi, beneran bapak gue sakit kok, tapi sekalian liburan"
"Ini ye liburan gak ajak-ajak kita. Akika juga mau" gue tertawa. "Okay bibi kita agendakan. Oh gue mau curhat colongan"
"Apaan lagi?" Tanya Prita. "Mantan gue yang onoh itu mau nikah. Dan yang lebih Nyesek gue diundang disaat gue jomblo. Asu emang"
Mereka bertiga tertawa diatas pendekatan gue. Gue melihat wajah Mahesa yang terlihat lebih ganteng dari biasanya. Kampret kenapa Mahesa masih ganteng sih.
"Gimana dong?"
"Kapan nikahnya?" Tanya Mahesa. Mahesa mau bantuin gue kah?. "Minggu depan Sa. Ada yang bisa bantuin gue?"
Mahesa menggeleng duluan. Gue udah kecewa aja, gue kira Mahesa mau bantuin gue buat jadi pacar pura-pura dia. Masa gue ajak si Bibi kan gak mungkin gaess.
"Gue ada acara. Bobby aja" gue dan Prita melihat kearah Bibi dan gue gak yakin. "Bi?" Tanya gue
"Akika bantuin, tapi ntar akika mau pake kemeja pink bunga-bunga" gue menatapnya horor dan Prita tertawa terbahak-bahak. "Gue cekek Lo Bi Sampai Lo pake begituan" mereka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Yes I Do (repost) tersedia e-booknya di playstore
Humor"saya Eleno Rafif CEO baru, pengganti pak Damar, kakek saya yang sudah pensiun" Seorang laki-laki berwajah tampan bak dewa itu berdiri tegap di depan gue. Gue mengerjapkan pelan menatap wajah tampannya. Memastikan wajah tampan itu tersimpan di otak...