Happy reading
.
.
.Gue merindukan pelukan hangat bapak saat seperti ini. Disaat hati gue merasa lelah dengan semua kehidupan percintaan gue.
Gue menghembuskan nafas sejenak, mengatur amarah yang membuat gue ingin makan orang.
Tring
Bobby udah matang
Ketemuan kuyPrita sok cantik
Karaoke gaessMahesa cuek
Ybobby sudah matang
Boncel?Keisha Lovata
Gue meluncur langsungGue menghela nafas sejenak. Memesan ojek online untuk segera sampai ke tempat janjian kami.
"Lho mbak Lova?" Gue mendongak dan mendapati seseorang yang gue kenal ada disana.
"Haiy. Masih jadi ojol mas?" Dia mengangguk dan menyerahkan helm ke gue.
Gue sudah tiba di tempat karaoke langganan kami. Gue lihat mereka juga baru aja datang.
"Ayo masuk, gue udah pesan tadi" Prita menggandeng leher gue dan masuk kedalam.
Sejenak gue melirik Mahesa yang terlihat lesu. Entahlah, gue rasa dia mungkin capek dengan persiapan pernikahannya dengan Ivo.
"Cel, ayo nyanyi sama gue" gue mengangguk dan membiarkan Bobby memilih lagu.
🎤Aku memang belum beruntung
Gagal dan selalu gagal lagi
Hatiku tetap dekat
Dan takkan menyerah🎤🎤Aku masih belum beruntung
Salah dan selalu salah lagi
Di bawah teriknya matahari
Aku tumpahkan isi hatiku🎤🎤Ingin kuteriak, ingin 'ku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu🎤🎤Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya🎤Entah cuma perasaan gue aja atau apa, tapi Mahesa natap gue dengan wajah yang entah lah, gue sendiri juga gak tahu.
Gue duduk dengan Bobby dan cerita tentang nyokapnya yang minta gue main sama Prita kerumah.
"Va" kapan Mahesa pindah? Perasaan tadi dia sama Prita disana deh.
"Ada apa Sa?"
"Bisa ngobrol berdua?" Gue lirik Bobby dan dia mengangguk. Gue pun mengangguk juga.
Mahesa ngajakin gue keluar dan menuju food court depan. Mahesa udah pesanin gue dan dia cappucino latte.
"Ada apa Sa?" Tanya gue ingin tahu. Dia menyesap sedikit cappucino miliknya dan memandang gue.
"Gue mau batalin aja pernikahan gue dan Ivo"
"Lho.. lho kenapa?" Kenapa gak dari dulu aja saat gue masih ngarepin elo. Tapi sekarang udah sirna.
Mahesa bercerita tentang perdebatannya dengan Ivo. Ivo cemburu dengan gue. Gue gak salah denger kan ya? Seorang Ivo cemburu dengan gue?. Gue kasih tepuk tangan yang meriah buat Ivo.
"Dia bilang, kalau lo suka sama gue Va, dan kepengen ngerebut gue dari dia" gue kek ikan yang kehabisan oksigen. Megap-megap gue dibuatnya.
Andaikan gue punya keberanian buat ungkapinnya, dari dulu udah gue ungkapin itu. Sayangnya gue masih menghargai persahabatan yang kita bangun selama dua tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Yes I Do (repost) tersedia e-booknya di playstore
Humor"saya Eleno Rafif CEO baru, pengganti pak Damar, kakek saya yang sudah pensiun" Seorang laki-laki berwajah tampan bak dewa itu berdiri tegap di depan gue. Gue mengerjapkan pelan menatap wajah tampannya. Memastikan wajah tampan itu tersimpan di otak...