5. Cuti Kerja (CK)

1.5K 111 7
                                    

Adakah yang pernah ditinggal nikah sama mantan? Cung tangan gaessss 🙋✋




Happy reading

.

.

.

.


"Siapa laki-laki itu?"

Gue mengerjapkan mata lambat. Jarak antara Eleno dengan gue hanya satu jengkal. Pikiran gue melambat tak bisa dicerna baik-baik. Gue menatap wajah Eleno yang tinggi, dan gue hanya sebatas dada saja.

"Laki-laki mana? Siapa?" Tanya gue masih bingung. Kebegoan yang hakiki deh gue.

"Yang meluk kamu" dengan nada sewot. "Oh Bibi maksudnya?"

"Laki-laki Lovata" gue mengangguk. "Bobby namanya manusia setengah matang. Dipanggilnya Bibi. Dia teman baik saya pak"

Eleno menyerahkan tab ke gue. Gue menerimanya dengan bingung. "Ini?" Eleno menghela nafas panjang. "Buat kamu Keisha Lovata. I don't like you using your bad notebook" gue mengangguk tanpa senyum.

"Permisi pak" gue segera balik ke ruangan gue. Tai emang Eleno, buku gue lucu gini dibilang jelek. Gue Santet Lo.

Segera gue belajar memakai tab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segera gue belajar memakai tab. Untung hape gue udah android, jadi gue gak begitu begonya kebangetan. Gue sibuk mencatat semuanya ke tab. Ada sepasang tangan bertumpu di meja kerja gue. Gue mendongak dan Eleno sudah menunduk. Wajahnya hanya satu centi dengan gue. Gue bisa merasakan nafasnya. Bau mint, parfumnya ndrooo maskulin banget Cung.

Cup

Gue mengerjapkan mata perlahan-lahan. Apa itu tadi ya. Apa yang Eleno lakukan tadi.

Cup

"Kamu jangan bikin saya melakukan hal lebih dari ini Lovata. Pandangan mata kamu jangan seperti itu" gue mendongak menatap wajah tampan bak dewa Yunani milik Eleno. "Saya tidak suka kamu dekat dengan laki-laki lain Lovata. "tu es à moi" (kamu milik saya)

"Ba.. ba.. bapak ci..ci..cium sa.. saya?" Tanya gue terbata-bata. Eleno mengangguk kembali. Dan mencium bibir gue sekali lagi. "Jangan pandang saya seperti itu Lovata. Muka kamu bikin saya nafsu"

📁📁📁


Hari ini gue mendapatkan telepon dari ibu. Ibu menyuruh gue pulang kampung. Bapak lagi sakit. Penyakit jantung bapak kumat lagi. Gue berangkat ke kantor tanpa memedulikan hape gue yang berdering panjang.

"Nona Lovata" suara bariton yang gue kenali selama 6 bulan ini. Eleno Rafif.

"Saya dari tadi hubungi kamu--" gue menangis terisak di depan Eleno. "Hey, are you okay?" Gue menggelengkan kepala.

Boss Yes I Do (repost) tersedia e-booknya di playstoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang