Hari ini adalah hari yang terasa berbeda bagi azrel, ia takkan bisa lagi menjemput gadisnya setiap pagi. Namun azrel selalu menyempatkan diri untuk melewati rumah keshya untuk melihat apakah gadis itu sudah berangkat atau belum.
Raut wajah azrel sungguh tidak bersemangat pagi ini, rambutnya acak-acakan, baju seragam dikeluarkan, bahkan lelaki itu dengan santainya berjalan di koridor kelas dengan sebatang rokok ditangannya.Semua menatap lelaki itu heran, namun ia tetap tidak memperdulikan tatapan-tatapan murid di sekolahnya. Ia hanya merasa kecewa sekarang atas perginya keysha dari hidup pria itu. Ia merasa ia adalah manusia termalang saat ini.
Azrel duduk di kantin sekolah bersama teman- temannya sambil menghisap asap rokok yang ia bawa tadi dari rumah.
"Rel,gila aja lo ngerokok dikantin. Kalau guru lewat gimana? Lo bisa kena SP rel." Ujar bruno mengingatkan sahabatnya itu. Namun azrel menghiraukannya.
"Ini udah yang keberapa batang rel? Ga waras lu masih pagi gini." Timpal al lagi.
Sahabat-sahabat azrel maupun sahabat keysha sudah tau tentang kabar bahwa azrel dan keysha sudah putus. Tentu saja kabar ini sudah tersebar ke satu sekolahan,apalagi azrel adalah badboy yang terkenal seantero sekolah.
"Sakit hati si boleh rel, tapi jangan bego." Ucap al kesal melihat tingkah azrel. Azrel membuang asal rokok yang ia hisap,kemudian menginjaknya dengan sepatu sekolah miliknya, ia menatap al tajam.
"Iya gue tau gue bego ga kayak lu!" Ujar azrel emosi menunjuk al dengan jari telunjuknya.
"Santai bro, gue tau lu emosi. Kenapa harus lampiasin ke kita." Jawab al tegas.
Azrel menghela nafasnya."Gue harus cari tahu siapa yg jadi penyebab keysha bisa sampai dikunci di gudang kemarin. Gue yakin pasti ada hubungannya sampai keysha putusin gue."
"Apa hubungannya rel keysha dikurung sama keysha putusin lo?" Tanya steve dengan polos.
"Jelas adala, lu pikir aja ya habis keysha dikunci digudang gue anterin dia kerumah. Terus dia gamasuk sekolah dan ga ngabarin gue , dia ga ke sekolah dan setiap gue kerumahnya dia selalu nolak. Terus kemarin dia tiba-tiba ngechat gue ajak ketemuan dan mutusin gue." Jelas azrel panjang lebar dengan jelas.
"Bener juga si,pasti ada kaitannya. Tapi siapa ya kira-kira kandidat pelaku nya?" Al berfikir keras.
"Kandidat-kandidat, lo kira pemilihan ketua osis apa." Teriak bruno sambil tertawa kecil.
"Yeee yaa ibarat kata kan gitu kali." Jawab al ketus.
"Lo tenang aja rel, kita bakal bantu lo cari tahu siapa yg nyelakain keysha digudang. Gue juga yakin si sama pemikiran lo,pasti ad hubungannya sampe keysha bisa mutusin lo." Bruno menepuk bahu azrel memberi kekuatan.
"Nah apalagi gue, gue sih siap sedia ya rel bantuin lo,soalnya kan karena lo putus planning kita ditraktir lo buat liburan jadi dicancel. Padahal gue udah prepare rel buat minggu depan, eh tiba-tiba dengar kabar kalau lu putus, pupus rel hati gue. Remuk rel udh masukin barang ke koper." Ucap steve dengan wajah memelasnya. Melihat ekspresi steve, al langsung menoyor kepala cowo itu. Ia terlalu drama menurut al. Dasar lelaki sok melankolis. Haha
Azrel tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang gila itu, sempat-sempat saka masih memikirkan liburan, padahal azrel sedang galau setengah mati.
"Dasar kampret lu steve, masih inget aja liburannya. Intinya kalian harus bantuin gue dulu buat nyari tahu siapa pelakunya, urusan liburan itu mah gampang." Seru azrel."Iyaiya tenang aja lo rel."
Azrel kembali mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya dan menghisap nya kembali sambil berbincang dengan kawan-kawannya. Bertukar pendapat tentang kejadian yang menimpa keysha kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony
Teen Fiction"Lupain gue rel. Masih banyak perempuan lain. Kita baru pacaran 4 hari, belum banyak kenangan yang kita lalui. Gue yakin lo pasti bisa ngelupain gue." "Cinta bukan soal kenangan key, tapi cinta soal perasaan." -azrel "Gue gamau jadi orang egois rel...