CHAPTER 24 ( TERUNGAKAP??)

72 5 21
                                    

Azrel terdiam sejenak saat keysha pergi meninggalkannya. Kini rahang lelaki itu megeras, wajahnya memerah.

"Argh!!" Teriak azrel kesal sembari memukul meja yang ada di depannya. Lelaki itu sungguh marah sekarang, ia benar-benar tidak bisa diperlakukan seperti ini oleh gadisnya. Azrel pun memilih untuk menemui teman-temannya di kelas sekarang.

Azrel menghempaskan bokongnya di bangku kelas. Sementara teman-temannya sedang asik berbincang-bincang sambil menikmati cemilan yang tadi mereka beli di kantin sekolah.

"Ehh rel, abis berantem sama adik kelas lagi lo?" Tanya steve kepo. Azrel tak menggubris pertanyaan steve, rahang pria itu mengeras dan matanya sangat sinis lurus kedepan.

"Woi!! Kenapa si lo rel? Anak mana anak mana? Biar kita datengin ni pulang sekolah. Udah siap tempur nih gue." Teriak bruno semangat sambil menggulung lengan bajunya keatas.

"Hft, gue gak berantem." Jawab azrel singkat.

"Lah terus?" Al semakin heran.

"Ah, gue tau nih. Pasti karena keysha? Iya kan? Dasar bucin." Tukas bruno.

"Gue gabisa woi diginiin keysha. Gue gabisa ngelupain dia, gua benar" gabisa terima. Pokokny gue mau hari ini kita cari tahu siapa yg kemarin kunci keysha di gudang! Dia harus tanggung jawab. Enak aja hubungan gue sm keysha yg jadi korban." Jelas azrel panjang lebar.

"Oke rel lo tenang aja kita bakal bantu lo hari ini juga, pulang sekolah kita cari tahu siapa yg nyelakain key." Ucap al.

"Terus lo kenapa dateng-dateng tadi udah kayak gitu tuh muka?"

"Gue ditampar sm key."

"Anjir, seriusan lo ? Ditampar? Seorang azrel? Ditampar  cewe? Gila!!" Ucap steve tak percaya. Sedangkan al dan bruno tertawa membayangkan kejadian itu seperti apa.

"Lu pada gausah ngetawain gue. Kalau yg ini gue rela ditampar karena emg salah gue bro."

"Salah lu?"

"Iyaa gue tadi meluk keysha. Makanya jadi gini pipi gue." Jawab azrel singkat.

Al, steve dan bruno tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan dari sahabatnya itu.

"Makanya rel, meluk anak orang tuh mikir-mikir. Yang kayak keysha lu peluk, ya abis lah lu. Jangan lu samain kayak mantan-mantan lu yang dulu. Keysha mah beda." Jelas  bruno sembari tertawa.

"Iya gue tau brun, gue kan sayang sm dia. Gue ga rela dia pergi dari gue tanpa alasan." Jelas azrel penuh makna.

Al menepuk pundak azrel pelan. "Lo tenang aja, kita bakal bantuin biar lo bisa balik sama keysha."

———————

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa High Scope berhamburan keluar kelas karena jam pelajaran telah usai. Keysha hari ini pulang dengan sahabat karibnya carey karena mereka sudah ada janji untuk nongkrong di kyan's cafe sore ini. Sedangkan azrel, bruno, steve, dan al memutuskan untuk nongkrong di cafe juga. Sebenarnya hanya azrel yang ingin nongkrong, yaa untuk menjernihkan pikirannya tentang masalah tadi. Namun, bagaimanapun karena mereka adalah sahabat azrel. Mau tidak mau mereka harus menemani azrel di waktu seperti ini. Bagaimana bisa kalau tiba-tiba azrel stress dan kehilangan akal sehatnya kemudian ia memutuskan untuk bunuh diri.

KEYSHA'S POV

"Car, lo bawa mobil hari ini?" Tanya keysha sembari membereskan buku yang ada di mejanya.

"Untungnya gue bawa." Jawab carey tersenyum. Keysha mengangguk mengerti. Kemudian mereka pergi menuju ke parkiran sekolah.

"Lo gimana?" Tanya carey memulai pembicaraan lagi saat di perjalanan menuju parkiran.

"Gimana maksudnya?" Tanya keysha balik heran.

"Ya gitu, hubungan lo sama azrel, gimana?" Tanya carey menatap keysha sekilas.

Wajah keysha berubah murung sekarang, "gue sama azrel udah putus. Kita gaada hubungan apa-apa lagi car." Jelas keysha singkat.

Carey merangkul pundak sahabatnya itu.
"Lo benar-benar yakin sama keputusan yang lo buat key? Gue lihat dari mata lo, lo masih sayang loh sama azrel."

Keysha tersenyum. "Gue berharap ini emang keputusan terbaik car." Keysha tersenyum ke carey.

"Terus kapan lo bisa cerita ke gue alasan lo mutusin azrel sepihak gini?"

"Gue belum bisa car."

"Hm okey gue gak maksa lo kok. Udah ah gausah murung gitu key, sekarang waktunya kita have fun!" Ujar carey semangat merangkul sahabatnya sambil tersenyum lebar. Kemudian mereka berdua masuk ke mobil menuju ke cafe.

ALDO'S POV

Aldo berjalan menyusuri koridor sekolah untuk menemui sherina.

"Haii yang." Sapa aldo ke pujaan hatinya.

"Eh do, kok gabalik?" Tanya sherina kaget.

"Mereka mau ke cafe, aku kan udah ada janji kemarin sama kamu buat nonton bareng." Jelas aldo tersenyum.

"Astaga!! Oh iya do, aku lupa kasih tau kamu kalau hari ini aku harus buat undangan acara paduan suara antar sekolah buat acara lusa nanti. Sorry ya do." Ucap sherina dengan wajah memelas, ia benar-benar tidak enak sudah membuat aldo kecewa. Padahal aldo sudah menunggu dirinya seperti ini.

"Yahh, jadi kamu gabisa banget nih? Kalau nanti malam gimana?"

"Nanti malam aku mau ke rumah theresa buat bikin tugas kelompok bareng. Next time boleh kan yang? Maaf banget ya do."

"Hm, yaudah gapapa. Kamu semangat ya bikin undangannya, jangan kecapean. Ntar malam aku kerumah anterin makanan." Ucap aldo tersenyum kemudian mengelus pelan rambut sherina. Sherina tersenyum malu mendengar ucapan prianya itu sembari mengangguk.

"Kalau gitu, aku pulang ya. Bye"

"Iyaa bye."

Sudah keberapa kalinya planning jalan mereka tercancel karena sherina selalu sibuk dengan tugas OSIS nya. Kemudian aldo memutuskan untuk menyusul azrel dan sahabatnya yang lain ke cafe.

Namun, saat aldo hendak menuju ke parkiran sekolah. Ia melihat sintia dan teman-temannya sedang berbincang-bincang di depan mobil milik sintia.

"Iyadong, gue dengar ya sin, keysha sama azrel tuh udah putus." Ujar tini tertawa senang.

"Kan gue udah bilang, misi kita tuh berhasil lah pasti. Anak cupu itu mana berani ngelawan gue." Tambah sintia merasa hebat.

"Kapan lagi bisa ngurung anak orang sampai kayak gitu." Ucap tiffany salah satu teman sintia.

"Haha siapa suruh berani ngelawan sintia. Azrel cuma milik gue, siapa yang berani ngambil milik gue. Bakal berurusan sama gue." Ujar sintia penuh penekanan.

"Kalau keysha masih berani deketin azrel lagi, lihat aja gue bakal lakuin lebih dari yang gue lakuin kemarin ke dia!" Ujar sintia penuh kebencian.

Aldo yang mendengar perbincangan mereka, kaget tak percaya. Lelaki itu juga sudah menvideo perbincangan yang sintia lakukan bersama teman-temannya.

"Ini benar-benar gabisa dibiarin. Gue harus bilang azrel sekarang." Ucap aldo kemudian berlari ke tempat mobilnya di parkirkan kemudian pergi menuju cafe menyusul azrel dan yang lainnya.

BERSAMBUNG
SORRY YA AUTHOR UDAH JARANG UPLOAD
GIMANA CHAPTER 24 NYA?

HIHI... TINGGALIN VOTE DAN COMMENT YA
THANKYOU!!❤️
-HAPPY READING-
H

SymphonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang