CHAPTER 25 ( TERUNGKAP?? #2)

25 3 3
                                    


AZREL'S POV

Azrel dan ketiga temannya pergi ke sebuah cafe dekat sekolah. Sesampainya disana mereka memesan coffee dan beberapa roti. Azrel mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya kemudian memberikan kepada teman-temannya.

Azrel menghisap rokok sembari meminum kopi yang ia pesan tadi.

"Terus gimana menurut kalian? Siapa yang nyelakain cewe gue?" Tanya azrel sembari menghisap rokok miliknya.

"Gue si belum terpikir siapa korbannya." Jawab bruno singkat sambil berpikir.

"Kalau menurut gue ya, itu kerjaan si sintia. Lo kan tau siapa yg paling terobsesi sama lo." Ujar al memberikan pendapatnya.

"Nah, gue setuju sama si al." Tambah steve sembari menunjuk telunjukny ke arah al setuju.

Azrel mematikan rokok yang ada di jarinya kemudian meneguk kopi yang ada di meja.

"Iya juga ya, kenapa gue ga kepikir kalau itu ulah sintia ya."

"Tapi rel, kalau lu mau nyalahin sintia. Kita juga gak punya bukti pasti, yang ada kita dituduh ngefitnah." Ucap bruno memberi tahu.

tiba-tiba datang aldo menghampiri keempat sahabatnya itu dengan napas terengah-engah.

"Woii!!" Panggil bruno kemudian langsung duduk di antara sahabatnya itu.

"Eh? Do? Lu ga jadi nonton sama sherina?" Tanya azrel heran.

"Enggak jadi, cewe gue sibuk urusin OSIS." jawab aldo singkat.

"Adaa tapi gaada" ujar bruno singkat.

"Hah?" Semua terheran dengan perkataan bruno.

"Ada status tapi gaada kejelasan." Ujar bruno

"Iya kasihan banget lu do, percintaan lu miris banget. Sama aja kayak jomblo bukan pacaran." Tambah al memanas-manasi.

"Hft, iya tau gue. Tapi ya gimana, namanya dia juga sibuk. Lagian juga karena tugas OSIS kok bukan karena punya cowo lain. Jadi gue sebagai pacar ya harus ngedukung jangan bikin tambah pusing." Jelas aldo dewasa.

Semua terheran-heran melihat kelakuan sahabat mereka yang satu ini. Terkena cipratan apa aldo sehingga bisa ngomong seperti itu.

"Do? Lu sehat?" Tanya steve kemudian memegang kening aldo, mengecek apakah ia demam atau tidak.

"Anjir, gue sehat lah. Sekali-kali gue tuh harus ngertiin cewe gue, jangan cuma gue yg mau dingertiin." Jawab aldo lagi dengan dewasanya.

"Bagusla lu sama sheri do, otak lu yang miring perlahan-lahan dibikin lurus lagi ke posisi semula." Ujar azrel tertawa.

"Eh baru inget gue, gue ada hot news nih!" Ucap aldo dengan wajah serius.

"Apaan? Kucing lu lahiran?" Tanya steve bercanda.

"Bukan." Jawab aldo singkat.

"Apa? Lu baru diangkat jadi anak kesayangan guru killer sekolah?" Tanya al bercanda.

"Ish bukan, sabar anjir. Ini gue mau ngomong serius. Tentang keysha."

"Keysha? Kenapa?" Tanya azrel serius ketika mendengar nama keysha dilontarkan oleh aldo.

"Nih lu semua pasang telinga pasang mata ya. Dengar baik-baik nih." Ucap aldo kemudian mengeluarkan handphone yang ada disakunya lalu menunjukkan video yang ia rekam tadi ke sahabat-sahabatnya.

Dengan sigap, mereka berlima mendengar video yang aldo tunjukkan. Seusai melihat video itu, tangan azrel mengepal dan rahangnya keras sekarang.

"Kan udah gue bilang ini ulah si sintia." Ujar al.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SymphonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang