Aku ibaratkan daun layu yang hampir mati kering, di guyur derasnya hujan, bagaimana mungkin aku bisa bertahan untuk tidak terjatuh ke bumi.
~~~~
Percayalah aku pernah bergelut dengan asmara, patah hati yang di timbulkan-nya membuatku patah arah, tak ada lagi semangat kala itu.
~~~~
Kau datang di sudut ruangan yang pengab, mengulurkan tangan mungil-mu. Menarik paksa diriku tuk bangkit.
~~~~
Kukira dengan kehadiranmu, cuaca yang awal-nya mendung dengan jatuh-nya rintik-rintik kesedihan akan berubah menjadi cuaca yang cerah. Nyatanya aku salah. Kau hanya datang tuk mempermainkan hati yang telah layu dan kering.
~~~~
Aku tak tau apa maksud dari semua ini. Kau membawaku terbang ke langit berbintang lalu seketika pula kau hempaskan ke bumi. Aku semakin hanyut di dalam deru deras ombak kebohongan-mu.
~~~~
Menurut-ku kau adalah embun di pagi hari yang menyegar-kan, lalu menjelma menjadi sinar mentari siang yang menyilaukan, dengan anggun-nya kau berubah menjadi senja yang memberikan kedamai-an, kala malam kau juga bisa berubah menjadi purnama di langit semesta-ku. Kalau bisa ku imbuh lagi, kau jua adalah pembohong.
~~~~Vote Dan folow-nya yah:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Sebuah Rasa
PoetryHi...ini karya ku yang baru, semuanya terangkum dalam Sebuah rasa yang pernah merasa namun Tak terasa semuanya telah terasa hambar... Semoga menikmati kawan:) Salam aksara