biar gak nyiksa, rindunya.

7.5K 160 8
                                    

Judulnya picisan banget ya, hehehe. 

Nggak papap deh ya. Okeyyy selamat menikmati🤗

Sheo is calling...

"Gya, aku di depan rumah kamu."

"Kamu ngapain? Ini udah malam."

"Kangen kamu."

"Tunggu disitu." Ucap Gya kemudian matiin sambungan telfonnya.

Gya membuka pagar rumahnya dan wajah Sheo pertama kali dilihatnya.

Gya memasang wajah heran.

"Kenapa?" Tanya Sheo.

Gya menggelengkan kepalanya. Dia aneh liat Sheo kasual begini. Outfitnya lebih santai dari biasanya. Padahal biasanya jam segini Sheo belum pulang dari kantornya. 

Kali ini jaket kulit hitam, bukan jas hitam atau abu-abu formal yang dikenakan Sheo.

"Kak."

"Ada apa?"

"Cuma mau ngasih tau, besokaku ada acara sekolah terakhir."

"Kamu ingin ikut?"

"Boleh nggak ya Kak sama dokternya?"

Sheo ketawa kecil. Gummy smilenya terlihat. Bener kata Celine, seganteng itu Sheo.

"Boleh. Pendamping boleh ikut?"

"Pendamping? Emang Mamaku mau ikut?"

Oh, Gya nggak peka.

"Kalo pendamping boleh ikut, aku akan ikut. Teman kamu naik mobilku aja ya?"

Astaga. Gya beneran nggak peka.

"Kamu kan bukan pendampingku, Kak."

"Lho ya, kan calon pendamping hidup."

Gya total blank, seketika.


🍷

Mereka keluar untuk beli makan. Lumayan dapat waktu menebus rindu sejenak, ini yang bikin berdebar dan bahagia se-simple itu; Gya pikir dirinya dan Sheo tidak akan berjalan sejauh ini. Maksudnya, hubungan berawal dari hal yang abu-abu, Gya bahkan tidak mengetahui Sheo itu siapa pada awalnya, dan eksistensi lelaki itu yang seolah sudah lama mengenal dirinya.

Tiga minggu sudah berjalan sejak Gya tau kehamilannya, walau Sheo sibuk Gya tau Sheo berusaha banget nemuin dia dan tetap memberinya kabar.

Angin malam kata Sheo, jadi Gya nunggu di dalam mobil aja dan Sheo  yang turun beli makanan.

Rasanya bahagia sederhana, begini saja padahal. Gya tidak tahu ukuran kebahagiaannya itu seberapa atau seperti apa, yang jelas dia sekarang bahagia.

Sheo kembali. Dua nasi pecel buat mereka pake piring rotan berlapis daun pisang.

"Ngantri banget?"

Teenage MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang