Now playing| Khifnu - Katakan Saja
Selamat membaca :)
Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah selesai membaca.
***
BAGIAN EMPAT || TENTANG RASA
Bagaimanapun jalannya, seperti apapun hasilnya semoga itu bagian dari yang aku harapkan.
***
Di dalam mobilnya, Raka seolah tak bisa berhenti tersenyum melihat tingkah polah Dira dan juga setiap mimik manja gadis itu. Semuanya terekam jelas di otaknya, tak sedikitpun luput. Hujan yang terus turun di luar sana membuat semuanya makin nyata berputar di otak Raka bagi sebuah potongan film.
Dari sampingnya Kiya terus menatap aneh pada kakaknya sesekali memeriksa dadanya dan semua yang ada di sekitarnya, mencari sesuatu yang membuat kakaknya terus menerus tersenyum layaknya orang gila, walaupun hanya tipis, Kiya yakin kakaknya sedang tersenyum. Mungkin itu yang dinamakan jatuh cinta oleh banyak orang, sebuah kesimpulan yang akhirnya didiamkan oleh pemikiran polos seorang gadis kecil kelas lima sekolah dasar. Terbesit sebuah kecemburuan di hati Kiya karena ia tau pasti kalau selama ini hanya ia yang bisa membuat kakaknya itu tersenyum, sebuah ketakutan kalau ia akan kehilangan kasih sayang Raka juga akhirnya.
"Kak Raka!" Panggil Kiya sambil menarik-narik ujung lengan kemeja seragam Raka. Sambil tersenyum Raka menoleh menjawab panggilan Kiya.
"Kakak tadi siapa? Pacar kak Raka ya?" Tanya Kiya dengan kedua pipi yang ia gelembungkan dan tangan yang ia lipat di depan dadanya. Ingin menunjukan pada Raka kalau ia tak suka.
"Kok gitu banget sih tanyanya? Kenapa?" Tanya Raka lembut.
"Kiya nggak mau nanti kalo kak Raka main pacar-pacaran kakak lupa sama Kiya!"
Raka tertawa mendengar celotehan adiknya.
"Dengerin kakak! Apapun yang terjadi buat kakak Kiya itu nomer satu," jelas Raka sambil mengacak-acak lembut rambut Kiya.
"Kakak tadi bukan pacar kakak," lanjutnya. Entah mengapa hati kecilnya tak suka fakta itu terucap.
"Janji kakak nggak bakal lupa sama Kiya!"
Kiya menyodorkan kelingkingnya pada Kiya.
"Janji!" Jawab Raka mantab sambil menautkan kelingkingnya pada kelingking Kiya.
"Kakak tadi cantik banget ya kak?" Goda Kiya tak ingin melihat kakak kesayangannya kembali murung.
"Masih cantikan Kiya kok!"
"Tapi kan nggak mungkin kakak pacaran sama Kiya, berarti kakak tadi runner-up nya dong?"
"Iya mungkin."
"Namanya siapa kak?"
"Anindira Maheswari panggilannya Dira."
"Ciee... kak Raka jatuh cinta!" Goda Kiya makin menjadi.
"Cocok banget kakak sama kak Dira!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trilogi[1] Pelangi di Malam Hari
Teen FictionCover by: @Pinterest [Mereka terlalu percaya dengan kalimat setelah hujan akan datang pelangi. Sampai mereka lupa jika hujan bisa datang di malam hari. Karena sesering apapun hujan turun di malam hari ia tidak akan pernah berjanji untuk mendatangkan...