nathan bijak // sebuah kisah untuk dinda

1.4K 53 5
                                    

     Kantin saat ini sangat padat dan ramai. Dipenuhi oleh siswa-siswi yang ingin mengisi perut mereka atau sekedar berkumpul dengan teman-temannya. Dinda sedang duduk sendiri dengan es jeruk di depannya. Ia merasa kesal dengan teman-temannya saat ini akibat kejadian beberapa menit yang lalu.

"pelan pelan minumnya, tetangga saya ada yang meninggal gara gara kesedak minuman." kata Nathan yang melihat Dinda menyuruput minumannya tanpa jeda, hingga membuat Dinda benar- benar tersedak.

"tuh tetangga saya juga gitu tapi bedanya tetangga saya meninggal kamu enggak. " kata Nathan dengan mengambil tisu lalu mengusap bibir Dinda yang terciprat air jeruk.

"kepingin gue cepet cepet meninggal? " kalimat yang terlontar dari mulut Dinda membuat simpulan senyum tercetak di bibir Nathan.

"nggak lah. Nggak banget malah. Soalnya saya masih cinta sama kamu dan saya juga belum kepikiran untuk nggak cinta lagi sama kamu. Saya maunya bareng terus sama kamu. Walaupun kamu cuek sihh, tapi gapapa pertahanin. Cewek emang harus gitu, dikejar bukan ngejar. Tapi ya gitu, mentang-mentang dikejar larinya dikencengin. Jangan gitu juga, Lak- laki juga punya rasa capek." mendengar pernyataan Nathan, Dinda lantas menoleh sejenak lalu menunduk kembali fokus pada minumannya.

"Kenapa harus milih gue? Gue bukan tipikal anak jaman sekarang, gue bukan queen bee sekolah sini? Kenapa gak milih Tina?  Tina lebih cantik, lebih keren, tenar. Sedangkan gue?
Padahal banyak banget cewek cantik yang ngejar lo. " kata Dinda lirih dengan menatap Nathan lekat dan membuang nafasnya perlahan.

"kenapa saya nggak milih salah satu dari mereka yang ngejar saya? Karena tipe cewek saya itu kamu. Kenapa saya nggak milih Tina? Karena dia bukan tipe saya. Intinya hati saya kencantol aja gitu sama kamu."

Nathan berhenti sejenak mengambil nafas dan berkata:
"orang dikatain dewasa itu ketika ia nggak ngebandingin dirinya sendiri dengan orang lain. Kamu ya kamu dia ya dia. Kamu itu beda sama mereka walaupun penciptanya sama. Walaupun mereka merubah sikapnya sama persis kayak kamu, tapi rasanya itu beda Din. Bedanya kamu sepenuh hati mereka hanya cari simpati."

Terlihat dari ekspresinya nathan yang ini lebih serius ketimbang nathan sebelumnya. Dengan tatapan meyakinkan dan suara sangat pelan nan serak. Membuat hati dinda perlahan luluh dengan seseorang makhluk hidup nyebelin bernama Nathan Arda Keena.

"apasih yang lo liat dari gue nath?" kata Dinda yang tetap sama dengan posisinya tadi, menatap Nathan lekat dengan mengerutkan keningnya.

mendengar pertanyaan Dinda, Nathan menaikkan salah satu alisnya dan berkata,
"perlu banget dijawab? Emang kalau jatuh cinta sama orang harus ada alasannya? "

Mendengar jawaban Nathan, Dinda lantas menyenderkan punggungnya pada penyangga punggung kursi dan menatap langit- langit. Ia masih berpikir Nathan yang keren, famous, tenar, dan ganteng. Masa iya suka sama Dinda yang biasa biasa aja. Toh banyak juga cewek yang ngejar Nathan yang lebih cantik dari Dinda, kenapa Nathan lebih milih dinda?

"udah nglamunnya? Cepet kasih saya jawaban. Jangan lama lama saya juga butuh kepastian. " kata Nathan membuyarkan pikiran Dinda.

"jawaban? Jawaban apa? " tanya Dinda yang masih bingung dengan maksud perkataan Nathan kali ini.

Mendengar pertanyaan Dinda, lantas Nathan membuang nafasnya pelan dan memutar bola matanya kesal.
Nathan mengikuti posisi Dinda yakni menyenderkan punggungnya pada penyangga punggung kursi.
"emang bener kata Amel, ngomong sama kamu nggak bisa pakek kode, harus bener bener ngomongnya. " kata Nathan dengan melirik Dinda sekilas.

Mendengar kata Nathan, Dinda lantas duduk tegak lalu menghadap Nathan dengan mata melotot dan dan bertanya pada Nathan,
"apa? Amel bilang apa aja sama lo?"

Melihat ekspresi Dinda, Nathan tertawa renyah dan menyamakan posisi duduknya dengan Dinda.
"banyak banget. "

|______________________________________________________________________________|

Hallo apa kabar?

Udah direvisi nih.

Maaf banyak typonya:(

Jangan lupa vote ya..

Kalian ditim siapa nih? Tim Nathan suka gombal apa Tim Dinda yang kurang peka huhuhu:"

Terimakasih


Sebuah Kisah Untuk DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang