**
Aldi itu panutan Iqbaal. Mereka bagaikan buah yang di belah dua.
Apapun yang Aldi katakan, Iqbaal akan menirunya.
Dan apapun yang Aldi perintahkan, akan dengan senang hati Iqbaal melaksanakannya.Seperti sekarang ini. Mereka berdua sedang berkunjung di rumah oma dengan menggunakan motor matic Aldi.
Rumah oma sekitar satu jam jika menggunakan motor.Dekat memang, tetapi mereka sangat jarang berkunjung kerumah oma dari papanya itu.
Ya, maklum anak zaman sekarang, yang akan dengan senang hati berdiam diri dirumah memainkan video game.Aldi menyuruh Iqbaal untuk membelikannya paket data karena rumah omanya tidak ada akses wifi.
Kata Aldi, Iqbaal harus berlama-lama berada diluar agar bisa melewatkan makan siang omanya yang pastinya akan ada menu wajib sayur mayur.
Dan dengan begitu, Iqbaal menurutinya.
Dan sebagai balasan, Aldi harus membantu Iqbaal untuk merusak kebun sayur milik oma.Aldi sih mengiyakan saja. Toh, yang melakukan Iqbaal.
Aldi hanya berjaga untuk memberi intruksi kalau-kalau, ada orang yang datang."Kau harus memberi intruksi yang benar kak!
Walaupun matamu sangat sipit dan irit, kau tidak boleh lengah!"Aldi merotasikan matanya malas.
"Iya, iya, bawel."
Aldi sedikit mendorong Iqbaal.Dengan kecepatan dibawah rata-rata, Iqbaal mencabuti sawi dan wortel dengan asal.
Serta, memotong pohon tomat dan cabai. Ia juga merusak brokoli dan berbagai macam sayuran yang berada di sana.
Kebun oma berada tepat di belakang rumah.
Walaupun kecil, tapi, segala macam sayuran tumbuh di kebun itu.Aldi berjaga sembari memainkan ponselnya.
Ia sedang bercakap dengan bastian. Membicarakan mengenai cewek tentunya.
Makhlumlah, anak baru gede.Aldi menghampiri omanya yang memanggilnya.
Oma menyuruhnya untuk mencicipi cake red velvet yang di buatnya."Enak oma. Semua yang dibuat oma, selalu sempurna," pujinya dan membuat oma yang masih cantik diusianya itu tersenyum.
"Kau memang pandai merayu Al.
Oh, iya, dimana adikmu itu?""Dikebun, oma." Dengan santai Aldi menjawabnya. Ia lupa, sungguh lupa.
Ia ingat ketika omanya sudah berlalu darinya. Aldi meruntuki dirinya yang ceroboh.
"Iqbaal... sayang, cucu oma...
Astaga, IQBAAL...." oma naik pitam. Di hampirinya cucu nakalnya itu.Iqbaal yang melihat omanya tiba-tiba datang itupun terkaget.
Iqbaal tertangkap basah menghancurkan kebun sayur sang oma.Oma menjewernya. Menyeretnya kedalam rumah dan mengomelinya habis-habisan.
"Oma tak habis fikir dengan kelakuan nakalmu itu Baal.
Astaga kebun sayurku yang ku rawat dan ku sayang-sayang.""Iqbaal cemburu oma," ucap Iqbaal yang masih menunduk.
"Apa yang kau ketahui tentang cemburu anak kecil?"
"Jangan panggil Iqbaal anak kecil oma. Aku Iqbaal, namaku adalah Iqbaal."
Aldi terkikik geli mendengar ucapan adiknya yang meniru salah satu kartun di televisi itu.
"Terserah oma dong, mulut-mulut oma.
Lagian, kau itu nakal sekali.""Oma... Iqbaal kan sudah bilang. Iqbaal cemburu terhadap kebun oma yang selalu oma sayang-sayangi.
Oma terlalu menyayangi sayur dan mengabaikan cucu tampan oma ini."Oma membolakan matanya. Ia memijit keningnya.
"Aldi, cepat hubungi papamu! Oma sudah tidak sanggup lagi dengan bocah nakal ini." Oma berlalu.
Dan Iqbaal menatapnya polos tanpa dosa."Ayo kita pamit oma kak. Iqbaal ingin pulang." Dengan semangat empat limanya, Iqbaal berjalan mengikuti oma.
Iqbaal memeluk omanya dari belakang.
"Oma," ucapnya manja."Hmm." Sepertinya sang oma masih marah.
"Iqbaal pulang dulu ya. Kebun oma kan rusak. Jadi, oma harus rajin memperbaikinya tapi juga jangan membelangkaikan Iqbaal.
Iqbaal sayang oma. I love you oma."Cup..
Iqbaal mengecup pipi oma, kemudian berlalu.Emang dasar Iqbaal si bocah nakal dan tampan.
Kelakuannya selalu saja menggemaskan.Dan membuat Aldi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oma, maafin Iqbaal ya," ucapnya."Oma udah maafin cucu kecil oma itu kok. Mana mungkin oma bisa marah beneran dengan Iqbaale menggemaskan itu."
"Terima kasih ya oma. Aldi pamit pulang."
"Hati-hati! Jangan ngebut! Neduh kalau hujan!" Pesan oma.
"Iya oma." Aldi mencium tangan oma lalu menyusul sang adik.
Oma mengantarkannya sampai pintu."Dadah oma.." Iqbaal melambai-lambaikan tangannya. Oma membalasnya sembari tersenyum.
"Hati-hati."
Kurang panjangkah??Oiya, setiap chapter ini berbeda tema.
Jadi tolong kasih beberapa tema agar aku bisa melanjutkan cerita Iqbaal si bocah menggemaskan dan Aldi si playboy caplang ini!!Jangan lupa vote😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CJR familly
Fanfiction"Pa, Iqbaal harus bagaimana? kenapa mama melahirkan Iqbaal dengan ketampanan ini?" Teuku Iqbaal Ramadhan (15 tahun) "Salahkan saja ketampananku yang membuat kalian ingin menjadi pacarku. Karna aku baik, aku tidak bisa menolak kalian." Teuku Aldi Si...